CHAPTER 3

149 15 1
                                    

SETELAH DI BACA, ALANGKAH BAIKNYA UNTUK VOTE DAN COMMENT YA :)

------------------------------------

Kini memasuki Semester 2, yang artinya sudah 3 bulan Nadhifa berada di Sekolah DAVINCI II dan dengan usahanya, Nadhifa berhasil mendapat nilai memuaskan saat ujian semester membuatnya sudah mampu berbaur dengan teman sekelasnya, namun dengan begitu Nadhifa tetap bersama dan selalu bersama dengan Silviana, malah mereka menjadi sangat dekat dan semakin dekat. Nadhifa juga memasuki ekskul Musik di posisi yang sangat ia inginnya, Drummer.

“Haiii Cipuutt!!” Nadhifa mengagetkan Silviana atau yang di panggil Ciput, nama panggilan kesayangan Nadhifa.

“Ihh.. Fa! Ngagetin aja sih, untung gak mental nih bakso”

“Hahaha iya maaf maaf deh, Put” Nadhifa berdiri di samping Silviana.

“Put, temenin gue ke Ruang Ilmiah yukk!” bujuk Nadhifa dengan menggoyangkan bahu Silviana yang sedang asik menyantap bakso.

“Ngapain Fa? Nanti aja ahh, bakso gue juga belom abis nih, nanggung”

“Ahh Cipuutt maah makan teruss, nanti pas pulang kan bisa makan yang banyak.. Ayoo Putt temeninn.. gue takut kalo sendirian, lo kan juga tau gosip tentang Ruang Ilmiah itu” dengan nada manja khas Nadhifa.

Nadhifa terus menggoyang-goyangkan bahu dan lengan kanan Silviana, hingga saat Silviana ingin memakannya, bakso Silviana terpental seiring kencangnya saat Nadhifa menggoyangkan bahu dan lengan Silviana.

Bakso itu mengenai seragam salah satu siswa yang kebetulan tak jauh dari posisi Nadhifa dan Silviana.

“Yahh kan Fa, baksonya mental.. kan sayang tuh” ketus Silviana sembari cemberut.

Seketika 3 orang datang menghampiri Nadhifa dan Silviana.

“ELO?” ketus salah satu laki-laki dari 3 orang itu.

“Gue? Kenapa?” Tanya Silviana bingung.

“Eh gendut! Maksud lo apaan ngelempar bakso ke baju Felix?!” ketus gadis dari 3 orang.

Pasang mata yang ada di kantin kini mengarah kearah meja Silviana dan Nadhifa yang juga di kelilingi 3 orang yang salah satunya adalah cewek.

Sepertinya salah satu dari mereka yang bernama Felix telah menjadi korban mentalnya bakso Silviana.

“Dia punya nama, jangan sembarangan manggil orang!” Nadhifa angkat bicara.

“Elo jangan ikut-ikutan deh, gak ada urusannya sama lo! Dan terserah gue mau manggil dia apa, mulut-mulut gue.” Ketus gadis dari 3 orang itu.

“Urusan dia jadi urusan gue juga! Bukan dia yang ngelempar bakso itu, tapi gue.” Ucap Nadhifa.

“Eh bukan gitu Ratu, tadi gak sengaja baksonya mental gitu aja” Silviana mencoba membela Nadhifa dengan berkata sejujurnya.

“Alah gak usah alesan deh. Eh Jalang, minta maaf sekarang ke Felix, liat tuh gara-gara lo baju Felix kotor” ketus gadis bernama Ratu.

Nadhifa mengambil segelas air mineral milik Silviana yang tinggal setengah dan menyiram ke baju Felix yang kotor. Membuat mereka yang menyaksikan tak menyangka.

“Dasar Jalang—“ Ratu mencoba menampar Nadhifa, namun belum sempat tangan cantik milik Ratu mendarat dipipi tirus milik Nadhifa, Nadhifa menahan tangan Ratu dan mencengramnya

“Jaga ucapan lo!!” ketus Nadhifa dengan datar dengan tatapan membunuh.

Kemudian Nadhifa membuang tangan Ratu di udara.

Kamu: Malaikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang