CHAPTER 12

75 12 0
                                    

ALANGKAH BAIKNYA, SETELAH DI BACA UNTUK VOTE DAN COMMANT YA :)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Pukul 19:22

Dhafa dan Nadhifa siap berangkat menuju pesta yang di adakan di dalam gedung, Dhafa meminta izin untuk mengendarai mobil milik sang Mama, meski sempat ditolak akhirnya sang Mama memberikan izin, asal harus tetap berhati-hati. Memang Dhafa sudah bisa mengendarai mobil, namun tak mendapat izin dari kedua orang tua sebelum usianya beranjak 17 tahun, berlaku juga untuk Nadhifa.

“Lo gak apa-apa nih ikut?” tanya Dhafa sembari memegang stir.

“Iya, santai aja sih. Gue juga bosen banget dirumah”

“Tapi, temen lo kan juga pengen belajar bareng dirumah. Intinya sih gue gak maksa lo buat ikut ya” ucap Dhafa, ia memutuskan untuk pergi ke pesta sendiri, namun sang kakak ingin tetap ikut. Walau awalnya Dhafa yang memohon pada Nadhifa, tapi setelah perkataan Nadhifa di Mall membuat Dhafa mengubah pemikirannya.

“Belajar bisa pas pulang atau enggak pas di sekolah. Iya bawel.” Ucap Nadhifa.

Dengan perlahan mereka keluar dari mobil, dan melangkahkan kakinya ke setiap anak tangga yang sudah menyambut di depan pintu masuk. Mata Nadhifa terbelalak, pasalnya pesta ini dirancang dengan semewah mungkin tak pantas untuk pesta anak laki-laki yang baru duduk di bangku kelas 1 SMP. Hadirin yang datang ke pesta pun juga mengenakan pakaian mewah layaknya seorang remaja yang duduk di bangku SMA, benar-benar menipu, tak ada bayang-bayang anak SMP dalam pesta itu.

Kini, Nadhifa mulai mengerti mengapa Dhafa sangat ingin menunjukkan siapa yang lebih baik di antara mereka.

Pandangan Nadhifa mengedar ke seluruh tubuh Dhafa, melihat dari atas ke bawah lalu tersenyum. Ia lupa, adiknya ini paling jago dalam masalah Style, seharusnya yang Nadhifa khawatirkan adalah dirinya, apa dia sudah merasa pantas di dalam pesta ini. Nadhifa pun mengedarkan pandangannya sendiri ke seluruh tubuhnya.

“Be yourself forever” Dhafa mengulang kata sang Kakak sembari tersenyum, “Disini kita bukan Mencari siapa diri kita, tapi ditempat ini kita Menjadi siapa diri kita. Dan siapa diri gue adalah Gue sendiri, Dhafa Arya.”

Mendengar perkataan sang Adik, Nadhifa menghelai nafas lega dan tersenyum senang, adiknya kini beranjak dewasa, “Let’s show it!”

Mereka saling bergandengan dengan senyum percaya diri, sadar tak sadarnya, mereka menjadi sorotan hadirin, memandang mereka terkagum-kagum, malam ini Dhafa dan Nadhifa bagaikan Pangeran dan Tuan Putri, mereka sangan tampan dan cantik, tak ayal bila banyak laki-laki maupun wanita yang iri akan kebersamaan Dhafa dan Nadhifa, yang sebenarnya mereka adalah Adik Kakak.

“Olif, Happy birthday ya” ucap Dhafa mengulurkan tangannya sembari tersenyum.

Laki-laki yang bernama asli Olifian juga terkagum akan penampilan sederhana Dhafa dan Nadhifa yang terlihat begitu memukau, dengen mengutas senyum kiri khas Olif, ia menjabat tangan Dhafa, “Thanks, gue fikir lo gak bakal dateng” Ucap Olif.

Dhafa memberikan bingkis berupa kado ulang tahun yang sudah di persiapkannya, “Ini buat lo”

“Apaan nih? Branded? Atau Kwitang..” Ucap Olif meremehkan disertai dengusan geli teman-teman Olif yang berada tak jauh dari mereka berdiri.

Kamu: Malaikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang