CHAPTER 10

109 13 1
                                    

ALANGKAH BAIKNYA, SETELAH DI BACA UNTUK VOTE DAN COMMENT :)

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

“Abis lo ngapain liatin gue kaya gitu?” dengan lirih Nadhifa memastikan.

“Nih tas lo, ambil” Andra mengalihkan pembicaraan dan memberikan tas Nadhifa dengan kasar, “Lain kali lo harus hati-hati. Lo taukan laki-laki itu bejat?” setelah berbicara seperti itu Andra pun kembali ke motor kesayangannya, membiarkan Nadhifa terdiam dengan mengerucutkan bibir tipis khas Nadhifa.

Saat itu juga Nadhifa membalikkan badannya dan menghentakkan kakinya ke dalam pekarangan rumah, padahal Andra belum sepenuhnya pergi dari sana. Tak peduli dengan Andra, Nadhifa duduk di hadapan sang Adik yang sedang menyantap makan malam. Dengan kasar Nadhifa mengendok nasi ke atas piring dan juga lauk pauk. Membuat sang Mama dan Dhafa terheran dengan sikap Nadhifa yang tiba-tiba menyeramkan.

“Fa? Kamu kenapa sayang?” ucap Mama dengan pelan tapi pasti.

“Kesel” singkatnya menyendok makanan ke dalam mulut dengan ganas.

“Kesel kenapa?”

Braakkk.

Tanpa sadar Nadhifa menggebrak meja, membuat Dhafa dan sang Mama terkejut lalu saling melempar tatapan bingung.

“Aku tuh gak bisa digini Ma” ucapnya dengan ekpresif.

“Kamu emang diapain?” tanya sang Mama dengan bingung yang tak mengerti dengan topik pembicaraan.

Mengacak-acak rambut, Nadhifa pun lekas pergi dari meja makan, menghentak hentakkan kakinya sembari memeluk tas miliknya.
“Aku mau belajar” ketus Nadhifa setelah selesai melahap makanan dengan cepat dan ganas.

Menyisahkan sang Mama dan Dhafa yang masih bingung.

“Kakak kamu kenapa ya, Dhaf?” tanya sang Mama. Dhafa hanya membidikkan bahu sebagai jawaban dan melanjutkan melahap makanan.

☀☀☀

Dengan disinari pantulan cahaya matahari pagi, membuat sepasang anak dan ibu menyempatkan waktu untuk berkebun di halaman belakang rumah. Nadhifa sangat suka berkebun, mereka memangkas rerumputan dan pohon hias yang tertanam di pinggir kebun kecil milik keluarga Wijaya.

Mumpung hari ini hari Minggu, Nadhifa ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya, meski sang Ayah masih sibuk bekerja dan entah kapan akan pulang.

Sembari meregangkan tubuhnya, Dhafa berdiri di ambang pintu belakang dengan mengenakan kaos singlet hitam bergambar dan celana pendek. Melihat kedua orang yang disayangnya sedang bermanja di kebun. Menarik perhatian Dhafa untuk menghampiri Mama dan Kakaknya.

“Good Morning Guyss!!” sapa hangat Dhafa.

“Morning jagoan mama” dibalas halus sang Mama.

“Morning, morning, liat jam sono, udah jam 9 tau” ketus Nadhifa yang sedang menyiram tanaman dengan selang.

Dhafa pun menghampiri sang Mama yang sedang memberi pupuk tanaman-tanaman, dan berinisiatif untuk membantunya.

Kamu: Malaikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang