CHAPTER 7

91 11 1
                                    

SETELAH DIBACA, ALANGKAH BAIKNYA UNTUK DI VOTE DAN COMMANT YA:)

-----------------------------


"Put, gue gak ke kantin ya, gue mau ketemu pacar gue, kangen banget nih lama gak ketemu" ujar Nadhifa saat mereka di persimpangan koridor.

"Pacar? Lo punya pacar Fa? Siapa,siapa? Kok gak pernah cerita ke gue sih" Ucap Silviana mengguncangkan bahu Nadhifa.

"Pacar gue..... DRUM!!" Ucap Nadhifa yang kemudian berlari ke arah Ruang Musik, meninggalkan Silviana yang masih berada di simpangan koridor yang memisahkan antara kantin dan juga Ruang Musik.

"Ihh Ifaaa ngeselinn bangettt!!" Teriak Silviana seiring menjauhnya Nadhifa yang tercengir-cengir.

🎵🎵🎵

Perlahan Nadhifa membuka pintu Ruang Musik yang selalu tak terkunci saat jam pelajaran, mengizinkan siapapun masuk ke dalam Ruang Musik. Dengan langkahnya yang anggun Nadhifa mendekati Drum, mengutas senyum manis lalu duduk di kursi Drum

"Hallo my honey" bisik Nadhifa pada Drum itu.

Nadhifa mencari-cari sesuatu, meraba-raba sendiri badannya, ia melupakan satu hal terpenting, yaitu Stick.

"Alaaamaakk! Macam mana pula aku lupa bawa temanmu" logat Nadhifa berbicara pada sang Drum sembari menepuk dahinya. "Duh gimana ya.. Mmphh kira-kira di ruang peralatan ada stick gak ya" pikirnya.

Nadhifa pun beranjak dari Ruang Musik, menelusuri tiap Koridor hingga ia sampai di Pekarangan samping sekolah yang berdekattan dengan Ruang Peralatan. Tanpa melihat sekeliling Nadhifa langsung bergegas mendekat ke ruang peralatan, mencari stick Drum disana.

"Ahh ketemu!" Ujarnya ketika berhasil mendapatkan apa yang dicarinya.

Lalu ia menutup kembali pintu Ruang Peralatan dan beranjak dari sana, namun sesutu membuat langkahnya berhenti.

"Andra?"

Ucapnya saat melihat sosok Andra yang sedang tertidur dan bersender pada pohon rindang nan kokoh, terdapat earphone di kedua telinganya, dengan baju yang urakkan.

Nadhifa perlahan mendekati Andra. Ia berjongkok menghadap Andra, melambaikan tangannya di depan wajah Andra, nampaknya Andra sangat pulas. Seketika senyum di wajah Nadhifa pun mengembang saat mengamati wajah laki-laki yang ada dihadapannya.

Hidung mancung, dengan kulit kuning langsat dan bentuk bibir classic kemerahan. Tidak lupa dengan wangi maskulin Andra yang selalu bisa membuat Nadhifa hilang kendali.

"Haii Ndra, Lama ya gak ketemu.. jadi kangen gue sama lo Ndra heheh, tapi lo nyebelin sih, sok lagi. Mmpph.. kayaknya Andra lelah banget" Nadhifa berbicara pada Andra yang sedang tertidur, rasanya Nadhifa ingin ngeusap rambut Andra, sedikit saja.

"Ahh gue apa-apaan sih, lancang banget, mending gue balik ke Ruang Musik aja" Nadhifa mengurungkan niatnya untuk mengusap rambut laki-laki yang ada dihadapannya dan bangkit dari Jongkok.

Dengan tiba-tiba Andra mencekal pergelangan Nadhifa membuat Nadhifa terduduk di rerumputan.

"Jangan Vitta" Andra mengigau, membuat Nadhifa merasakan sesak didadanya, Vitta? Gue Nadhifa, Ndra. Bukan Vitta. Gumam Nadhifa sembari melontarkan senyum terpaksa dan perlahan melepaskan tangan Andra dari pergelangan tangannya.

Kamu: Malaikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang