CHAPTER 17

151 11 0
                                    

ALANGKAH BAIKNYA, SETELAH DI BACA UNTUK VOTE DAN COMMANT YA :)

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Kini dimeja makan sudah ada Andra, Nichol dan juga sang Ayah, mereka menikmati makan malam bersama. Meski hanya bertiga, namun bukan masalah bagi Andra asal bersama keluarga tercintanya.

"Nichol bakal tinggal disini" Ayah angkan bicara.

"Bang Nichol kan emang tinggal disini Yah" ucap Andra.

"Maksud Ayah, bang Nichol untuk sementara waktu tidak melanjutkan kuliahnya"

"Uhhuuuukk.." Mendengar perkataan sang Ayah membuat Andra tersedak, ia lekas mengambil minum dan meminumnya. "Lho, kenapa gitu?" Ucap Andra terkejut

"Gue kangen sama lo" sela Nichol.

Sejenak Andra terdiam, "Ini bukan soal keadaan Andra kan?" Pertanyaan Andra membuat Ayah dan Nichol terdiam fasih. Melihat keduanya hanya terdiam, Andra menghelai nafas panjang.

"Yah, Bang. Andra udah bilang, Andra itu baik-baik aja, tolong jangan cemasin Andra, kalian lakuin kegiatan kalian seperti biasanya. Ayah selalu ke kantor dan Bang Nichol kuliah." Ujar Andra. Tak membuat Ayah dan Nichol angkat bicara, mereka masih terdiam fasih.

"Andra mohon, jangan terlalu anggep penyakit Andra ini serius. Andra Cuma pengen seperti biasa aja, Andra-" tiba-tiba Andra memegang kepalanya, tidak lagi. Sakit di kepalanya datang lagi.

"Andra kamu kenapa nak?" ucap Ayah mulai cemas.

"Andra-" belum selesai bicara namun sakit kepalanya menjadi, mengharuskan ia mencengkram hebat kepalannya yang tertunduk dan matanya terpenjam.

"Andra, lo gpp kan Ndra?" tanya Nichol memastikan.

"AAAAA!! SAKITTT!" Jerit Andra membuat Ayah dan Nichol menghampiri Andra.

"Ndra kamu kenapa Ndra, jawab Ayah!" perintah sang Ayah. Namun Andra tak mengubris perkataan Ayah, ia masih bergelut dengan rasa sakitnya.

"Nichol telepon ambulan sekarang!" perintah sang Ayah.

"Ja..Jangan Yah, An..Andraa.. baik-baik aja.." ucap Andra dengan nada merintih dan berusaha menatap sang Ayah, ia berusaha agar terlihat baik-baik saja, namun rasa sakit di kepalanya tak mampu di sembunyikannya. Tiba-tiba saja, mata sang Ayah membulat saat melihat darah dari hidung Andra yang keluar begitu saja.

"Ndra? Kamu mimisan Ndra." Ayah semakin panik, sementara Andra memegang hidungnya dan melihat darah ditangannya. Andra terus merintih. "Nichol ambil selampe bersih, cepett Nichol!" perintah Ayah sangat panik, begitu juga dengan Nichol.

"Ayah.. Ayah jangan cemasin Andra.. Andra baik-baik aja" suara Andra melemah disertai senyum samarnya.

"Gimana Ayah gak cemas sama kamu Nak, kamu anak Ayah yang paling Ayah dan bang Nichol sayang" suara Ayah mulai bergetar.

Nichol kembali dengan membawa selampe bersih memberikannya kepada Ayah, lalu sang Ayah mengelap darah yang ada di sekitar hidup dan mulut Andra.

Beberapa menit kemudian, sirine Ambulan terdengar. Ambulan pun tiba, syukurlah tidak ada hambatan dijalan saat menuju rumah Andra. Tanpa berfikir panjang, Ayah membopong Andra yang setengah pingsan ala Bridal Style menuju Ambulan. Mereka pun bergegas menuju rumah sakit.

Kamu: Malaikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang