"Akhirnya hukuman gue berakhir juga."
Aditya menyandarkan kepala nya di bahu Adira sambil mengipas-ngipaskan buku ke wajahnya.
"Makanya jangan ngebo mulu dikelas. Eh ntar balik sekolah katanya lo ulangan susulan Dit!"
"Males ah! Mending lo wakilin gue aja ulangan susulan. Gue tungguin diluar deh sekaligus teraktir es krim, mau kan Adira sayang?" Tawar Aditya sambil menaik-nurunkan alisnya.
Adira menyingkirkan kepala Aditya dari bahunya, lalu menjewer telinga Aditya sedikit keras dan membuat Aditya meringis kesakitan.
"Adira, lo tuh bagaikan pacar tiri tau gak! Manisnya dikit, galaknya banyak. Tapi gue suka kok." Kata Aditya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Adira tak merespon gombalan Aditya. Dia malah gemas dengan tingkah pacarnya yang tidak terlalu peduli belajar apalagi ulangan dan memperkuat jeweran nya pada telinga Aditya.
"Aaa..mpun! Iya nanti pulang sekolah gue langsung ikut ulangan susulan. Tapi ini lepasin dulu." Ringis Aditya sambil menepuk-nepuk tangan Adira.
Adira melepaskan tangannya dari telinga Aditya dan mengulurkan jari kelingking nya. "Lo janji kan, Dit?"
Aditya tersenyum sambil menggelengkan kepala nya dan langsung berlari keluar kelas.
"Agustin, lo jangan kabur!"teriak Adira berlari menyusul Aditya.
Aditya tertawa senang berlari di koridor. Sesekali dia menengok ke belakang melihat Adira yang mengejar nya.
"Awas... Gue lagi kuch kuch hota hai bareng Adira."teriak Aditya agar beberapa siswa-siswi menyingkir untuk tidak menghalangi jalannya.
Mereka berdua tidak menghiraukan tatapan aneh serta bisikan dari beberapa siswa-siswi di koridor. Mereka berdua malah sibuk bermain kejar-kejaran.
"Agustin kitty!" Adira menghentikan lari nya dan merebut sebotol air mineral dari siswi yang ada di koridor. "Nanti gue ganti ya, cari aja Adira Azzahra 11 IPS 3."teriaknya sambil berlari kembali mengejar Aditya.
Adira tersenyum miring, dia membuka tutup botol tersebut. "Agustin, lo berhenti atau gue siram pake air?"
"Mak Lampir ngancem mau nguyur gue. Hahaha gue ga takut." Aditya menoleh ke belakang dan terkejut melihat Adira membawa sebotol air mineral.
"Ehh sejak kapan lo bawa air?" Tanya Aditya sambil mempercepat lari nya.
"Hahaha siap-siap baju lo basah! Makanya jangan macem-macem sama gue." Jawab Adira tertawa jahat.
Aditya mendesis sebal sepertinya Adira lupa jika dirinya sering tawuran. Soal lari sih pasti jago, tapi soal belajar pasti malas.
Aditya menyeringai melihat Pak Uus yang terkenal guru killer di kelas anak IPA berjalan ke arahnya.
Aditya menghentikkan lari nya tepat di depan Pak Uus. Lalu dia menoleh ke belakang sambil menjulurkan lidahnya, dan melihat Adira sudah bersiap untuk menyiram ke arahnya.
"1...2....3...4..."ucap Aditya berhitung menunggu Adira mendekati nya.
Adira tersenyum miring, dia berhenti tepat di depan Aditya. "Hayo loh gak bisa kabur lagi."
"Hahaha gue gak takut. Ayo siram gue!" Tantang Aditya mengejek.
Pak Uus menatap mereka berdua dengan pandangan bingung. Apakah ini pertengkaran sepasang cinta monyet pikirnya.
Adira mengayunkan sebotol minuman ke arah Aditya. Namun dengan cepat Aditya langsung menyingkir ke samping dan Adira terkejut ternyata dia malah menyiram Pak Uus.
"Nah loh Adira, mampus habis sudah riwayat mu." Ucap Aditya tertawa senang sambil memberikan tepuk tangan.
Adira menatap Aditya kesal, lalu menepuk pundak Aditya sedikit keras. "Ih diem! Ini semua gara-gara lo tau."
"Emang, gue sengaja ngejebak elo! Cowok idaman banget kan gue." Kata Aditya tersenyum sombong.
"Gak ada cowok idaman yang ngejebak pacar nya biar di hukum guru!" Sinis Adira.
"Udah selesai ribut nya sepasang monyet?" Tanya Pak Uus datar.
"Kok sepasang monyet Pak? Kita tuh sepasang kekasih!" Protes Aditya tak terima.
"Kamu tuh masih kecil jadi cinta kalian masih cinta monyet! Lagian kecil-kecil pake acara pacaran segala. Uang jajan aja masih minta orang tua. Kamu tuh Aditya Naufal Agustin kan? Yang suka tawuran tapi kelakuan setengah cewek setengah cowok! Belajar dulu yang bener jadi cowok terus cari kerja dan baru deh pacaran. "Omel Pak Uus panjang lebar sambil menatap tajam ke arah mereka berdua.
Adira tertawa senang mendengar Aditya di omelin oleh Pak Uus.
"Bapak kok cuma ngomelin saya sih? Kenapa pacarnya saya gak ikut di omelin!" Tanya Aditya sebal.
"Terserah saya dong mau ngomelin siapa." Jawab Pak Uus santai dengan wajah songong.
"Tapi ini engga adil Pak! Kenapa kaum cowok selalu salah dan kenapa Bapak mengkhianati kaum cowok dengan engga ngomelin pacar saya?" Tanya Aditya mendramatisir.
"Lo lebay deh, Adit!" Cibir Adira.
"Kalian berdua bapak hukum lari keliling lapangan 30 kali!" Perintah Pak Uus tegas.
Aditya tau jika Adira tidak kuat berlari jauh. Apalagi sampai 30 kali keliling lapangan, 10 kali keliling lapangan aja sudah kecapekan.
"Pak, Adira gak usah di hukum lari. Hukuman Adira buat saya aja. Jadi saya lari 60 kali keliling lapangan." Ucap Aditya dengan serius.
"Lo gila Dit! Lo pikir lari 60 kali keliling lapangan tuh gak cape! Hukuman gue ya biar gue yang jalanin." Kata Adira marah.
Aditya menoleh ke arah Adira dan tersenyum manis. "Dan lo pikir gue rela buat pacar gue kecapekan? Gue tau kondisi lo payah soal lari! Jadi biarin aja hukuman lo, gue yang tanggung." Ucapnya sungguh-sungguh.
Adira menggelengkan kepala nya tak setuju. "Lo baru selesai di jemur di lapangan! Ya kali sekarang lo mau lari 60 kali keliling lapangan? Nanti yang ada lo sakit bego!" Kata Adira khawatir.
"Duh berasa nonton drama Korea."celetuk Pak Uus.
"Saya kan emang couple drakor pak, saya adalah Couple Song versi Indonesia pak." Aditya tersenyum sombong sambil merangkul Adira.
"Song Joong Ki sama Song Hye Kyo?" Tanya Pak Uus memastikan.
"Hahaha jelas bukanlah Pak! Kami adalah Songong Aditya sama Songong Adira Pak."
Pak Uus menghela nafas kasar sambil menggelengkan kepala nya. Benar kata Guru-guru lain Aditya memang murid yang sedikit menyebalkan.
"Terserah kalian deh! Mending saya ngajar aja." Pak Uus melangkah pergi meninggalkan Aditya dan Adira.
"Pak... Ini hukuman nya jadi gak?" Teriak Aditya.
"Gak jadi! Saya gak pengen punya penyakit darah tinggi gara-gara kalian berdua." Jawab Pak Uus sedikit keras.
Aditya bersorak senang akhirnya dia dan Adira tidak jadi di hukum oleh Pak Uus. Sedangkan Adira menatap Aditya bingung sebenernya apa yang ada di otak Aditya.
"Lo masih sehat kan, Dit?"
"Sehat lah. Buktinya gue masih mencintai elu bukan Pak Uus." Ucap Aditya terkekeh sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Terserah deh." Balas Adira malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya & Adira [On-Going]
HumorAditya Naufal Agustin. Cowok bad boy suka tawuran tapi memiliki sifat humoris dan pecinta hello kitty. Tapi sayang ada satu hal yang ditakuti Aditya yaitu kehilangan kekasihnya Adira Azzahra. Genre : Teenfict, Humor. Cover by Sptnass