Bab 16

3.7K 365 24
                                    

Kabar putusnya Adira dan Aditya cepat menyebar ke seluruh sekolah.

Seperti sekarang di kantin, ia dapat mendengar beberapa adik kelas sedang berbisik kegirangan pada teman nya karena kabar putus dirinya dan Aditya.

Kadang Adira heran berita apapun pasti cepat menyebar di sekolah nya. Sepertinya siswa di sekolah nya banyak yang jadi anggota lambe turah.

"Adira, lo beneran putus sama si Adit? Anjir gue ketinggalan gosip apa aja? Pada hal gue cuma bolos sebentar kok."tanya Ginda kaget.

Adira menatap malas ke arah sahabat nya. Ia tidak heran jika Ginda banyak ketinggalan gosip secara dia bolos berasa liburan lama nya.

Ginda Syafira adalah sahabat Adira sejak SMP. Namun saat memasuki SMA Ginda lebih memilih jurusan IPA, karena takut sekelas dengan mantan jika ambil jurusan IPS.

"Mana ada lo sebentar! Coba sebutin sekali lo bolos berapa hari?"

"Cuma 30 hari kok. Belum genap 40 hari."jawab Ginda tersenyum polos.

"30 hari? Lo sebut sebentar. Trus pas ke 40 hari sekalian aja lo bikin acara yasinan! Ntar disponsori sama barisan para mantan lo."balas Adira ketus.

Ginda tertawa kecil mendengar sindiran dari Adira. Pada hal dia membolos untuk kegiatan berfaedah.

"Ya kan gue penelitian, ya kali anak IPA ga punya penelitian sendiri."ucap Ginda mengelak.

Adira bosan dengan alibi Ginda yang selalu mengatakan penelitian. Belum lagi mamah nya Ginda yang selalu kirim pesan pada Adira agar mengajak Ginda untuk masuk sekolah.

"Emang lo penelitian apa sih? Sampe harus bolos lama gitu."tanya Adira penasaran.

"Nikahin cicak sama ikan cupang. Tapi ga ada yang nerima di KUA mana pun."jawab Ginda jujur.

Adira menatap sinis ke arah Ginda. Ternyata sahabatnya tidak jauh beda dengan mantan pacar nya.

"Ga sekalian aja, lo nikahin tuh cicak sama itik. Siapa tau ntar anak nya jadi unicorn."

Ginda terdiam dan berusaha menimbang-nimbang saran Adira. Tidak buruk juga pikir nya.

"Leh uga. Ntar udah lahiran anak nya gue nikahin sama mantan lo ya."ucap Ginda tertawa kecil.

Adira memutar bola mata malas, lalu ia merasa ada seseorang yang menepuk bahu nya dari belakang.

Adira menengok ke belakang dan ternyata Aditya sudah berdiri di belakang nya.

"Ngapain lo kesini? Mau gangguin sahabat gue ya?!"tanya Ginda ketus.

"Nyapa mantan. Abis kalau udah putus mantan keliatan makin cantik sih."goda Aditya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Adira.

"Alay banget."cibir Adira.

Aditya tersenyum tipis, lalu mencubit pipi Adira gemas"Adira, kamu cantik! Tapi sayang udah jadi mantan."

"Basi."balas Adira singkat.

"Ih kan Dilan idaman cewek katanya." Aditya menusuk - nusuk pipi Adira gemas, dengan cepat Adira menyingkirkan tangan Aditya dari pipinya.

"Bagi gue yang idaman cewek tuh bukan Dilan! Tapi Ayah karena dia sosok yang paling setia dibanding cowok yang doyan php sama selingkuh."balas Adira setengah menyindir.

"Aduh si mantan bisa aja. Jadi makin nyesel deh di putusin sama Adira yang galak."ucapnya tertawa kecil.

Adira tak menghiraukan ucapan Aditya, ia lebih memilih beranjak dari duduk nya dan berjalan meninggalkan kantin di ikuti Ginda dari belakang.

Sementara Aditya menatap kepergian Adira dengan tatapan sendu.

"Si mantan ninggalin pas lagi sayang-sayang nya. Untung aja masih sayang jadi di kejar."

Aditya & Adira [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang