Adira menatap kesal ke arah Aditya yang sedang asik bermain game di ponselnya. Padahal tadi Aditya meminta dirinya untuk menemani belajar dirumah, tapi sesampainya dirumah Aditya malah tidak belajar sama sekali.
"Dit, lo niat belajar gak sih?" Tanya Adira sebal.
Aditya menghentikkan sejenak permainan di ponselnya, lalu menatap Adira sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Engga lah! Ngapain gue niat belajar, belajar aja engga niat sama gue." Jawab Aditya songong.
"Terserah lo deh."
Aditya terkekeh, lalu mencubit pipi Adira gemas. "Tuh kan! Cewek mah pasti kalau udah bete bilangnya terserah."
Adira tak membalas ucapan Aditya, lalu lebih memilih mengeluarkan komik dari dalam tasnya dan mulai membaca nya.
"Dira, nonton drakor yuk? Mumpung gue nemu drakor baru nya Siwon, katanya dia mirip gue disana." Ajak Aditya tersenyum sombong.
"Iya lo sama Siwon mirip! Abis sama-sama idiot." Ejek Adira tanpa mengalihkan pandangan nya dari komik.
"Gue engga idiot tau!" Kata Aditya tak terima.
Adira menghela nafas kasar, lalu menutup komiknya dan memukulkan komik tersebut ke kepala Aditya.
"Aww... sakit bego!" Ringis Aditya.
"Maka nya belajar biar gak bego."
"Gue ngomong bego ke lo tau!"
Adira menatap Aditya datar. "Yang bego disini siapa? Lo atau gue?" Tanya nya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Bang Revo!" Jawab Aditya sambil menunjuk ke arah Revo yang baru saja masuk ke dalam rumah.
Revo tersenyum miring, sepertinya dia tau bahwa Aditya sedang berdebat dengan Adira. Dia pun berjalan mendekati Adira, dan memeluknya dari belakang.
"Kenapa nunjuk-nunjuk gue? Naksir lo? Maaf gue milih Adira daripada lo dek!" Ucap Revo sambil mengedipkan sebelah mata nya.
"Gausah pake acara pegang-pegang Adira deh. Dasar kakak tidak berperi keadikan!"Ucap Aditya cemburu.
Revo bukan melepaskan pelukan nya malah mempererat pelukan nya pada Adira. Sedangkan Adira memutar bola mata malas, bukan pertama kalinya Revo membuat Aditya cemburu dengan cara seperti ini.
"Daripada gue punya rasa berperi keadikan. Mending gue punya rasa sayang ke Adira, ya kan Adira sayang?" Tanya Revo sambil mengelus-elus rambut Adira.
"Terlalu lama jadi jomblo itu ternyata menggelikan." Ucap Adira sambil menghempaskan tangan Revo di kepalanya.
Revo mendengus sebal. Kenapa Adira malah membawa status jomblo nya, padahal dia hanya berniat membuat Aditya cemburu.
"Adira, gausah sombong! Mentang-mentang udah taken, paling bentar lagi juga putus karena ga tahan sama sifat adik gue."
"Woy, Bang! Doain tuh langgeung kek. Lah ini malah doain adiknya diputusin." Protes Aditya tak terima.
"Ya iyalah gue doain putus. Kan biar bisa gue tikung." Balas Revo tersenyum miring.
Aditya melemparkan bantal sofa ke arah Revo. "Kaya nya di pikiran lo cuma nikung pacar gue ya, bang. Soalnya cewek pada gak mau jadi pacar lo!" Ucapnya sinis.
"Iya dong, ngapain sibuk nyari cewek lain. Kalau pacar adik sendiri aja bisa di tikung! Maka nya punya otak dipake, jangan mikirin ikan cupang sama hello kitty mulu." Ejek Revo terkekeh.
Adira tersenyum tipis, dia tau cara menghentikan perdebatan Revo dan Aditya.
"Udah-udah gausah ribut! Gue tau kok gue cantik, tapi gausah di ributin juga kali." Ucap Adira setengah bercanda.
"Najis, so cantik lu. Untung gue sayang!" Ketus Aditya.
"Adira, kalau adek gue yang idiot ini nyakitin lo. Tinggal calling gue aja ya, gue siap menyayangi elo kok. Udah ah gue ke kamar dulu mau mandi." Revo mengedipkan sebelah mata nya dan berjalan menuju kamar nya.
Aditya mencubit pipi Adira gemas. "Kalau ada cowok yang meluk lo selain gue, tendang aja juniornya. Tapi jangan pernah tendang gue dari hati lo!" Ucapnya tersenyum genit.
"Bahasa lo menggelikan." Balas Adira tertawa kecil.
"Dih, bilang aja lo baper sama omongan gue. Gausah gengsi, gue emang tipe cowok idaman." Ujar Aditya tersenyum sombong.
"Ew pede gila lo. Udah ah gue mau balik ya." Ucapnya sambil beranjak dari duduknya.
Aditya langsung menahan tangan Adira agar tidak pergi. "Belum juga mojok dih, apelin pacar tuh yang lama kek. Ini malah mau pulang." Ucapnya cemberut.
Adira menyentil dahi Aditya sedikit keras. "Dasar pinter! Yang ada tuh cowok apelin cewek, lagian gue disini juga cuma liatin lo main game kan."
"Oh... jadi lo kode pengen gue mainin juga ya?" Tanya Aditya iseng.
Adira menahan senyum nya melihat Mamahnya Aditya yang baru saja masuk ke dalam rumah, lalu melangkah menghampir mereka dan berdiri di belakang Aditya. Adira yakin Aditya pasti akan mendapat jeweran dari Mamahnya karena berbicara begitu.
"Berani mainin Adira? Mamah pecat kamu dari kartu keluarga ya!" Ucap Mamah Dedeh sambil menjewer telinga Aditya.
Adira tertawa kecil melihat Aditya di jewer seperti itu. Sedangkan Aditya menatap Adira sambil meringis kesakitan.
"Bantuin gue dong sayang." Pinta Aditya sambil mengeluarkan puppy-eyes andalan nya.
"Jangan mau bantuin dia, mending Dira sayang pacaran sama Revo aja. Dia gak suka mainin cewek kek Adit lho." Ucap Mamah Dedeh sambil memanas-manasi Aditya.
"Mah jangan gitu dong. Mamah maafin Adit ya, Adit kan cuma bercanda! Nanti kita ga bisa syuting lagi di acara Mamah Dedeh dan Aa Aditya ngutang dong. Kalau telinga Adit ga perawan lagi." Rayu Aditya sambil mengelus-elus tangan Mamahnya.
"Maaf Aditya itu siapa ya? Apa sebelumnya kita kenal ya?" Tanya Mamah Dedeh pura-pura lupa.
"Ibu kandung hanya cinta kepada ayahku saja." Ucapnya bernyanyi dengan suara sedih-sedihkan.
"Dasar alay." Ejek Adira tertawa.
"Dasar pacar kurang belaian." Balas Aditya tak mau kalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya & Adira [On-Going]
ComédieAditya Naufal Agustin. Cowok bad boy suka tawuran tapi memiliki sifat humoris dan pecinta hello kitty. Tapi sayang ada satu hal yang ditakuti Aditya yaitu kehilangan kekasihnya Adira Azzahra. Genre : Teenfict, Humor. Cover by Sptnass