Bab 15

4.5K 400 48
                                        

Aditya melangkah masuk ke dalam kelas dengan wajah yang lesu dan tak ada kehebohan seperti biasa nya.

Pandangan mereka berdua bertemu sesaat, tapi Adira buru-buru mengalihkan pandangan nya ke komik yang sedang dia baca.

"Segitu benci nya lo sama gue, Adira! Natap gue aja kaya nya lo engga sudi ya." ucap Aditya pelan namun terdengar kesedihan dari suara nya.

Rasa nya Aditya ingin sekali membolos hari ini. Namun niat nya ia urung kan karena ingin memastikan apa Adira baik-baik saja setelah kejadian kemarin.

Fachri yang notaben nya sahabat Aditya. Saat kemarin ia curhat tentang kejadian di mall pada Fachri. Sahabat nya itu malah menjauhi dirinya dan mengatakan dirinya benar-benar bego menyia-nyiakan Adira.

"Dit, lo ngapain berdiri di depan gitu? Mau klarifikasi soal perselingkuhan ya? Doi nya juga belun mau dengerin coy." Fachri sengaja menyindir Aditya. Ia sangat tidak suka dengan sikap Aditya yang menduakan Adira.

"Ah bacot lo! Gue sama Adira baik-baik aja, ya kan Adira sayang?!" Aditya menatap penuh harap pada Adira. Semoga Adira tak memberitahu kepada orang lain bahwa mereka sudah putus.

"Iya, tapi----" Adira sengaja menggantungkan ucapan nya.

"Tapi apa tuh, mantan gebetan aa Revan tersayang?" tanya Revan penasaran.

"Tapi lebih baik sendiri-sendiri dulu. Biar otak dia pinter dikit bisa bedain mana fish mana ikan."

Revan mengerutkan dahi bingung. Ini yang bego siapa sebenarnya.

"Emang nya beda fish sama ikan apaan? Kan mereka samaan. Adira kok jadi bego sih gara-gara pacaran sama si Aditya. Mending jadian sama aa Revan aja yuk!" Revan mengedipkan sebelah mata genit dan dia mendapatkan lemparan sepatu dari Aditya.

"Fish itu Bahasa Inggris, sedang kan ikan itu Bahasa Indonesia. Gitu aja masih pake tanya balik lagi paud gih." suruh Adira santai.

"Terong busuk, Adira mana mau sama lo! Kita kan saling mencintai."

"Tapi gue ga cinta sama lo." sinis Adira.

"Mampus lo, Adit! Akhir nya Adira sadar dari khilaf nya. Sekarang Adira pasti cinta sama gue." Revan bergoyang-goyang kesenangan karena ia yakin mereka sedang ada masalah.

"Sama Adit yang lebih minus dari lo aja gue engga cinta, apa lagi sama lo coba jawaban nya udah jelas sama!" Adira beranjak dari duduk nya, lalu berjalan keluar kelas dan dengan santai nya melewati Aditya tanpa menatap nya.

"Adira! Tungguin, gue mau ngomong sama lo." Aditya segera berlari mengejar Adira yang sudah keluar kelas.

Kali ini Aditya harus menjelaskan tentang kejadian kemarin dan memperbaiki hubungan nya dengan Adira.

"Gue emang bodoh banget malah nyakitin perasaan lo, Adira. Jelas-jelas gue lebih sayang lo dari pada dia. Semoga lo mau dengerin penjelasan gue. Karena gue punya alasan kenapa gue tega lakuin duain lo kaya gini."

******

Sekarang mereka berdua sudah duduk di taman belakang sekolah, Adira dari tadi enggan menatap Aditya.

Sempat terjadi keheningan diantara mereka, karena Aditya masih memikirkan bagaimana ia harus menjelaskan dari mana kepada Adira.

Setelah lama menunggu akhir nya Adira mulai memecahkan keheningan ini.

"Gue rasa ga ada lagi yang perlu lo jelasin lagi!"ucap Adira dengan tegas.

"Tapi ada pertanyaan yang pengen banget gue tanyain sama lo, Adira?!"

"Apaan? Gue gak punya waktu banyak!"

"Gimana rasa nya ngeliat orang yang lo sayang jalan sama orang lain?" Tanya Aditya serius.

"Ya sakit dan kecewa lah! Ngapain masih pake acara tanya, pada hal lo sendiri tau jawaban nya. Kan lo engga bego-bego amat!!"

"Nah itu juga yang pernah gue rasain! Mungkin saat ini lo ga inget sama sekali, Adira. Tapi gue yakin suatu saat lo bakalan inget kejadian apa yang buat gue tega lakuin ini sama lo." Aditya tersenyum sendu. Ia bahkan masih mengingat jelas kejadian itu yang membuat ia jadi begini.

"Maksud nya?" tanya Adira tak mengerti.

"Lo gak perlu tau sekarang. Ntar juga lo bakalan inget sendiri kok. Oh ya, gue mau tegasin kalau cewek kemarin bukan pacar gue apa lagi selingkuhan! Gue emang jalan sama dia dan gue manggil sayang karena emang itu nama dia. Setidak nya gue masih punya perasaan! Engga kaya seseorang yang sangat gue sayang, tapi balesan dia ternyata malah main di belakang sama cowok lain."

Adira sekarang bingung dengan Aditya. Ia menatap Aditya terdapat kesedihan di mata nya.

"Lo tuh lagi ceritain siapa sih? Kan yang diselingkuhi disini tuh gue." ucap Adira kesal. Tapi ia benar-benar penasaran siapa yang Aditya maksud itu.

"Ntar juga lo tau sendiri. Gue cuma harap kita bisa memperbaiki hubungan gue ini, karena bukan cuma lo yang disakitin disini." Aditya melirik jam di tangan nya, lalu beranjak dari duduk nya. "Bentar lagi bel masuk! Gue ke kelas duluan ya, takut nya lo masih mau nenangin diri dan males jalan ke kelas bareng gue."lanjut nya dan berjalan meninggalkan Adira di taman belakang sekolah.

Adira menghela nafas kasar. Kenapa Aditya malah membuat diri nya kebingungan.

"Kalau dia mau memperbaiki hubungan, kenapa dia malah bahas orang yang pernah selingkuhi dia?! Orang nya aja siapa gue engga tau." Adira mengacak-acak rambut frustasi. "Apa jangan-jangan si Adit tau ya? Ah engga mungkin."lanjut nya sambil menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Pokok nya gue ga boleh cepet luluh apa pun yang dia omongin! Gue harus tetep pada pendirian." kata Adira penuh tekad.

Aditya & Adira [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang