Serial BIMAQUEEN – 3. Merasa Menang
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 21 September
-::-
"Ta, dikit lagi..." ucap Bima begitu melihat istrinya menguap pelan. "Hei, nanti dulu ngantuknya..."
Qanita rasanya mau menyerah saja dalam tadarus kali ini. Mereka sedang bermalam di kediaman keluarga Queen sebab jelang Zuhur tadi mereka sengaja ke sini dalam rangka silaturahim di hari raya Idul Fitri.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Queen menghabiskan hari raya Idul Fitri di rumahnya. Hanya saja untuk tahun ini, Queen sudah bersuami. Jadi bakda Isya, usai makan malam bersama, jika tahun-tahun sebelumnya Queen akan merebahkan dirinya di kasur empuk di kamarnya, maka malam ini dia terpaksa mengurungkan niatnya sebab sang suami memintanya untuk bertilawah satu juz sebelum tidur.
Satu juz gitu, bisa makan waktu satu jam. Itu kalau lurus semua bacaannya. Kalau salah-salah? Bisa molor sampai dua jam.
Sedangkan Queen sudah sangat mengantuk.
"Aku ngantuk banget, Maaas..." rajuk Queen. Persis anak sekolah yang bilang ke gurunya bahwa dia ngga bisa ngerjain tugas di papan tulis.
"Ta," panggil Bima pelan, matanya lurus menatap sang istri.
Sementara Queen, dipanggil demikian, malah jadi tak enak hati. Dia tahu, pasti bakalan kena ceramah nih. Jadi Qanita memilih untuk melayangkan pandangannya ke sekeliling kamarnya. Matanya mengerjap menghalau kantuk yang masih dengan tega menyerang.
Kamar ini adalah kamar pribadinya ketika belum menikah dengan Bima. Kamar yang biasa ia habiskan bersama Nora atau sendirian, tenggelam dalam keasikannya ber-fangirl ria.
Tapi kok suasananya beda ya ketika berdua dengan Mas Bima begini? pikir Queen.
Pelan, diliriknya Bima yang masih menunggu Queen untuk mengiyakan panggilan tadi.
"Hm?" gumam Queen, terarah pada Bima yang melepas tawa.
"Tadi bakda Subuh kan belum kelar satu juz karena buru-buru mau cari tempat di lapangan?" ucap Bima.
Satu juz lagi, keluh Queen seorang diri.
Sejak menikah dengan Bima, Queen paham betul rutinitas yang dilakukan oleh suaminya ini.
Setiap pagi, Bima akan shalat Subuh di masjid, membaca zikir pagi dan menuntaskan satu juznya di masjid dan kemudian shalat Dhuha dua rakaat sebelum kembali ke rumah dan mereka sarapan bersama. Sementara Queen, diwajibkan membaca zikir pagi sebelum berkutat dengan kesibukan di dapur demi membuat sarapan.
Ramadhan kemarin, mereka malah tiga juz sehari!
Menurut Bima, bulan Ramadhan itu harus spesial. Biasa khatam sebulan sekali, di Ramadhan mereka harus usaha khatam tiga kali.
Kadang Queen berpikir, menikah dengan orang yang bertakwa tuh begitu. Capek sendiri. Tapi mengingat bahwa dirinya lah yang meminta seorang Bima kepada Allah, maka mau tak mau dia bersyukur juga.
"Besok lagi ya, Maaas?" rengek Queen. Masih usaha untuk menempelkan kepala ke bantal, sesegera mungkin.
"Kamu tahu ngga, Ta, kisah Perang Uhud?" tanya Bima serta merta.
Queen ingn sekali merutuk dalam hati.
Ini dia kan sedang mengantuk, kenapa tiba-tiba bahas peperangan sih?
Rasanya Queen ingin menangis...
"Kamu mau kasih nama anak kita Uhud gitu?" tanya Queen, mengelus perutnya yang sudah membuncit.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] BIMAQUEEN
Spiritual(Sudah dicetak) (Baca aja ya selagi ada) Rumah Tangga Mas Bima dengan Qanita ?