Serial SHALIH SQUAD – 9. Rumah Angker
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 7 Januari
-::-
"Jangan lewat sana, Mas! Udah jam segini..." pinta Queen pada suaminya saat mereka hendak melewati gang kecil nan gelap, sekembalinya mereka dari rumah orangtua Queen. Sekitar jam sembilan malam.
"Kenapa, Ta?" tanya Bima, menolehkan kepala ke kiri agar Queen dapat mendengar suaranya yang mungkin terbang terembus angin.
"Itu angker!" seru Queen lagi. "Pernah ada yang bunuh diri di sana. Ish pokoknya seram banget, Mas. Katanya, arwahnya gentayangan!"
Mendengar itu, Bima hanya tertawa. Bukannya berbelok menjauhi gang, ia justru memacu motornya dengan santai, memasuki gang yang dilarang oleh istrinya.
"Mas Bim! Kok malah lewat sini sih?! Iiiisshh..."
Queen geregetan sendiri. Dan saking takutnya, lekas dilingkarkannya kedua tangannya, memeluk pinggang Bima yang tertutup jaket sehingga kedua tangannya tadi itu bertautan erat. Kepalanya yang tertutup helm dimiringkan, menempel pada punggung Bima sementara matanya terpejam kuat.
Tertawa-tawa, Bima menggas motor matiknya dengan kecepatan normal, sementara tangan kirinya melepas pegangan pada stang motor, meraih tangan Queen yang memeluknya, tanpa bersuara. Sampai mereka melewati gang yang katanya angker itu.
Queen menarik kepalanya begitu ia yakin cahaya sudah banyak di sekitarnya. Dan benar saja, mereka sudah berada di jalan raya yang cukup ramai. Bergegas ia lepaskan tautan eratnya atas tangannya yang melingkar di pinggang Bima. Satu pukulan pelan melayang ke punggung Bima, sebagai bentuk protes.
"Mas, tadi aku serius lho," ucap Queen, merajuk. "Itu tadi ada rumah angker banget. Ada yang bilang mereka diganggu pas lewat sana. Kalau tadi kita diganggu, gimana?"
"Buktinya ngga kan, sayang..." respons Bima, agak sedikit berteriak.
Queen memberengut. "Kalau iya, gimana?" ucapnya lagi, masih tak mau kalah.
Bima terkekeh dan hanya geleng-geleng kepala. Ia memilih fokus mengendarai motor hingga berbelok ke jalan kecil tempat tinggal mereka. Rumah hunian mereka memang tidak terlalu jauh dari rumah orangtua Queen.
Sesampainya di rumah, Queen melepas helm dengan wajah masih agak panik. Bima tertawa.
"Masih bete aja sih kamu, Ta," goda Bima pada istrinya. Tas mereka bertumpukan di atas sofa. Tidak menyahut godaan suaminya, Queen beranjak ke dapur. Mengambil minum untuk Bima dan untuk dirinya sendiri.
"Aku tadi takut beneran, Mas," rajuk Queen lagi. Menuang air ke dalam gelas beling yang cukup besar. Untuk Bima.
Duduk di sofa, Bima dengan sabar menunggu Queen selesai menuang, lalu bergegas meminum air tersebut setelah membaca basmalah.
"Ta, siapa sih yang bilang arwah gentangangan kayak begitu? Itu tuh mitos, tahu ngga?" tanya Bima, usai minum dengan wajah tenangnya.
Queen mengambil ponsel, hendak mengabarkan pada ibunya bahwa ia dan Bima sudah sampai di rumah.
"Kata orang kan begitu..." jawab Queen.
Asli, Queen masih sebal atas kejadian tadi. Merasa diledek banget sama Bima. Iya sih suaminya sendiri. Tapi gimana dong, Queen tuh takut banget sama setan-setanan!
"Tahu ngga kerjaan siapa itu?" tanya Bima. Queen yang duduk di sisi kiri Bima, berjengit.
Pertanyaan apaan deh? Kan Queen yang tinggal lama di daerah sana. Terus, kenapa jadi Bima yang lebih tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] BIMAQUEEN
Spiritual(Sudah dicetak) (Baca aja ya selagi ada) Rumah Tangga Mas Bima dengan Qanita ?