18. Berkunjung

668 74 3
                                    

Serial SHALIH SQUAD - 18. Berkunjung

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 10 Juli

-::-

Cuaca bulan Agustus masih terang benderang. Terik masih menyilaukan ketika Qalbi dan Aisyah tiba di depan kediaman Bima dan Queen.

Turun dari mobil dengan sekotak besar kado plus satu kado mungil lainnya, Aisyah menutup pintu Mobil dan melepas senyum pada sang suami.

Mereka berjalan bersamaan menuju pintu depan.

Ini tanggal 14 dan pagi tadi Queen sudah kembali dari rumah bersalin setelah melahirkan anak ke duanya yang diberi nama Qisthi.

Jadi Qalbi dan Aisyah menyempatkan diri datang berkunjung.

Berdua.

Sebab mereka memang belum dikaruniakan buah hati hingga sekarang.

"Assalaamu'alaykum," sapa Qalbi begitu kakinya menjejak teras depan pintu.

"Wa'alaykumussalaam warahmatullaah..."

Suara Bima menyambut mereka. Diikuti dengan Umar yang berlari kecil menerjang sang paman.

"Wah, Mas Qalbi sama Mbak Aisyah," kata Bima. "Masuk, masuk..."

Mereka bergegas masuk.

"Ke kamar aja sekalian, Mas, Mbak..." kata Bima lagi.

Queen memang bed rest begitu tiba. Aisyah-lah yang membantu persalinan Queen secara normal.

"Mbak Aisyaaah..." Queen menyambut Aisyah dengan lambaian tangan senang. Dipeluknya Aisyah sebelum mencium tangan Qalbi, kakak lelakinya sendiri.

"Enakan, Queen?" tanya Qalbi. "Udah banyak makannya?"

"Makan aku sih banyak terus, Mas. Itu, Mas Bima sampai kerepotan kalau aku mau makan. Hehehe..." ucap Queen. Dia lalu berbincang dengan Aisyah sembari mengambil Qisthi dalam pangkuan dan hendak disusukan.

"ASI-nya bagus, Queen?" tanya Aisyah, yang selalu takjub melihat bayi merah digendong oleh ibunya.

Aisyah sendiri menangis usai membantu persalinan Queen kemarin itu. Ketika dia menggendong Qisthi begitu keluar dari rahim Queen, Aisyah merasa ada sesuatu yang pecah dalam dadanya.

Dia juga ingin.

"Lumayan, Mbak. Alhamdulillaah ada," kata Queen. "Lagi libur ya? Nora juga mau ke sini, tapi malam. Dia lagi ngga enak badan. Bentar lagi kan mau lahiran."

"Kalian itu lahirannya balapan ya," kata Aisyah mengingat Nora, Hanun, Fatima, dan Mutia yang sedang mengandung juga.

"Mbak juga bentar lagi," kata Queen, menepuk lengan kakak iparnya.

"Minum sama cemilannya ngga aneh-aneh nih," kata Bima yang rupanya kembali dari dapur dengan membawa beberapa gelas air mineral dan setoples brownies keriuk. "Umar, sini sama Tetta aja yuk?"

Bima merayu Umar agar mendekat padanya. Namun rupanya Umar masih mau di dekat Qalbi.

"Ini ada kado buat Umar," Mata Qalbi pada keponakannnya. "Yang ini buat Dedek Qisthi. Umar sayang adeknya ya?"

Umar mengangguk senang. Kemudian berceloteh tak jelas. Usianya sudah dua tahun namun bicaranya masih terbata.

Queen melihat Bima dengan senyuman. "Mas Bima cuti sebulan dari kampus. Katanya mau bantuin aku di rumah," terangnya dengan tertawa.

"Good decision, Bim!" kata Qalbi dengan senang. "Saya juga kalau Aisyah melahirkan, mau cuti dua bulan."

Lalu tawa di sana berubah menjadi tawa kering.

[✓] BIMAQUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang