12. Bangun Tahajud

577 79 2
                                    

Serial SHALIH SQUAD - 12. Bangun Tahajud

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 17 Februari

-::-

Pernikahan mereka baru memasuki bulan ke dua ketika dini hari itu Bima terbangun seperti yang sudah-sudah.

Agaknya, Bima memiliki alarm dalam tubuhnya. Jadi sekitar jam dua pagi, dia otomatis akan terbangun untuk menunaikan shalat tahajud. Kebiasaannya sejak masih single.

Dan kebiasaan ini dia hendak tanamkan juga pada Queen yang punya nama asli Qanita; istrinya nan tercinta.

"Ta, bangun. Udah jam dua nih..." panggil Bima, seraya mengenyahkan barisan poni yang menutupi sebagian wajah Queen.

Sunggingan senyum Bima tercetak begitu mendapati perempuan yang berbaring di ranjang yang sama dengannya ini tengah tertidur dengan mulut menganga. Seolah kelelahan teramat sangat.

"Ta..." panggil Bima lagi.

Biasanya Queen akan lekas bangun dalam dua kali panggilan lembut seperti tadi?

"Hmm..."

Queen mengatupkan bibirnya. Bergumam pelan. Matanya masih terkatup.

"Bangun. Udah jam dua," kata Bima lagi. "Tahajud bareng ngga kita?"

"Hm-hm..."

Queen rupanya masih bergelut dalam tidur nyenyaknya.

Bima mengambil inisiatif, menarik jempol kaki kanan Queen.

Berhasil.

"Aissh, Mas Bim, aku ngantuk!" gerutu Queen.

"Bangun, Ta," Bima masih bersabar, sebelum dia ke kamar mandi dan memercikkan air ke wajah istrinya jika memang diperlukan. "Katanya mau masuk Jannah bareng?"

Harusnya Queen terbangun dengan segera. Tapi rasa kantuknya membebat. Jadi yang Queen lakukan adalah menarik guling dalam pelukannya, dan kembali pulas.

"Aku tahajud sendiri aja deh," kata Bima akhirnya. Satu kakinya mulai turun dari ranjang. "Doa saat tahajud kan makbul... Aku mau minta istri satu lagi. Jadi kalau kamu ngga sempet nemenin ak---"

"Apa, Mas Bim?" Queen duduk dari berbaringnya. Matanya terbuka lebar, dan rambutnya awut-awutan. "Bilang apa barusan?"

Sepasang mata Bima melirik Queen, lalu Bima bergegas menjejakkan kedua kakinya di lantai, kemudian melebarkan langkah demi menggapai kenop pintu kamar.

"Ya kalau kamu ngantuk kan kamu bisa lanjut tidur, aku bisa tahajud sama..."

"YAISH! MAS BIMA!"

Queen berteriak. Tak peduli ini dini hari atau apa. Dia bergegas mengejar Bima yang sudah ngacir ke kamar mandi. Dan berhasil menggapai leher suaminya sebelum Bima sukses menutup pintu kamar mandi mereka yang berwarna merah muda.

Bima tertawa-tawa ketika Queen memukul-mukul pelan punggungnya. Tangan kanan Bima berhasil membuka keran dan mengambil air dari kucuran di sana, kemudian mengantarkannya ke wajah Queen.

"Mas Bim, baju aku basah!" pekik Queen seraya menghentikan serangan.

"Kita mandi dulu biar kamu fresh, Ta..." goda Bima, yang bukannya berhenti malah menyiram istrinya dengan segayung air.

Queen sukses basah dari kepala.

Mengabaikan rasa dingin air yang menetes menyapa kulitnya, Queen memekik heboh.

"MAS BIM---"

Tapi cuma sebentar.

Subuh jam empatan kan ya? Masih banyak waktu, pikir Bima dengan seringainya.

[][][]



[✓] BIMAQUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang