Chapter 03

2.5K 253 5
                                    

◼ Tak perlu lama dalam menafsirkan perasaan ◼

@bangbiizol

➡Follow Instagram @bangbiizol

FICKY POV

Tangan Alfa mencengkram pundakku sehingga sontak terdorong hingga menempel dipohon. Alfa mendekat dan berusaha menciumku lagi.

Srettt...

Bughhht...

tiba-tiba Alfa terjatuh. Ada seseorang yang menonjoknya.

Dia adalah Adit...

"Dasar Brengsek" kata Adit sambil nonjok untuk yang kedua kalinya.

Sebenarnya kaget juga sih. Perasaan tadi Adit udah pergi. Dan itu lumayan jauh. Lagipula ngapain dia balik lagi.

"Dibawah pohon kamu maksa Ficky untuk berbuat mesum. Mending sama cewe. Ini sama sicupu. Kalo ketahuan, Hukuman kami bisa dua kali lipat." Ceramah Adit.

Terlihat Alfa sangat kikuk. Tampang gantengnya berubah jadi ekspresi cemas. Dia takut dilaporkan Adit karena hal ini. Sangat jelas dirinya sangat gemetaran. Tapi tak meyurutkan niatnya untuk membalas Adit.

Bruk..

Alfa membalas Adit.

"Sialan!!!, terserah aku mau nyium siapa aja juga. Bukan urusan kamu." Ujar Alfa.

"Oh gitu ya, yaudah Aku pergi dulu" balas Adit. Sambil ngeloyor pergi.

"Nah lho.... Itu anak gila ya! " pikirku dalam hati.

Tiba-tiba Alfa pegang tanganku lagi. Sangat erat. Dan dia berkata.

"Aku akan terus berusaha mengembalikan keadaan seperti dulu lagi"

Aku hanya diam. Diam untuk beberapa saat. Dan.....

"Udah ngobrolnya?" Ucap Adit mengagetkanku dan Alfa yang dari tadi saling tatap.

"Gue pinjem sicupu". Sambil menarik tanganku dan pergi menuju kelas lagi-lagi meninggalkan Alfa sendirian. Yang mematung. Dengan ekspresi marah, kesal, atau cemburu. Aku juga tidak tahu. Dia misterius. Namun aku tak peduli. Dia telah menyakitiku.

Lebih misterius lagi orang yang sedang pegang tanganku saat ini. Bagai difilm romantis. Pria ganteng yang menyelamatkan pria manis. Dia aneh. Sangat aneh. Walaupun sakit juga dibilang cupu.padahal gayaku sudah kekinian menurutku. Tapi aku sangat kagum. Dan ingin berterima kasih kepada Adit. Yang Telah menyelamatkan aku dari sosok Alfa.

"Lepaskan tanganku" ucapku.

"Ehhh lupa...Aku berasa bawa hewan peliharaan" balasnya sambil melepaskanku.

Jlebbbb...

hewan peliharaan? Sadis....

"Karena tadi Aku menyelamatkanmu--". Katanya menggantung.

"Kamu berhutang budi!".
Sambungnya.

"Enak aja, tadi kan aku gak minta ditolongin". Balasku.

"Dasar cupu...jelek" ucap Adit.
"Ehh ngomong-ngomong Kamu itu...." sambung Adit namun tiba-tiba terhenti. Dan dia menatapku.

"Iya Aku mantan Alfa---Kaget ya?. Aku harap kamu bisa jaga rahasia". Ucapku

"Ya" singkat Adit lanjut masuk ke kelas.

Terlihat wajah Adit menunjukan rasa penasarannya. Terlintas dipikiranku. Takut. Takut jika Adit tiba-tiba melaporkanku ke kepala sekolah. Atau bahkan menyebarkan gosip tak enak ini. Bagaimana sikap Adit selanjutnya. Jika Adit tau. Bahwa Jajat dan Topik pun sama seperti diriku.

Kringggg... Kringg....

Bel pulang berbunyi.
Sangat panas jika sekarang aku langsung pulang. Jam masih menunjukkan pukul 2 sore.
Kulirik sekitar ruangan kelasku. Masih ada beberapa orang.

"Heyy..." tiba-tiba ada yang membuyarkan lamunanku.
"Melamun saja. Ayo pulang." Sambung dirinya.

Cowo putih, mata sipit rambut sedikit acak-acakan. Baju keluar.

"Dasar badung" ujarku dalam hati.

"Kau duluan saja" balasku pada Danis. Aku tahu dia dari Topik. Sahabatku yang satu itu menyukai Danis. Kurasa itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Memang sih dia tampan. Ya, aku rasa semua cowo dikelasku pada ganteng-ganteng. Termasuk aku. Hehehehe.

"Hmm- ya sudah, aku duluan ya! Hati-hati cowo disini pada nakal-nakal" ucap Danis setelah itu pergi.

Aku hanya mengernyitkan dahi. Apa maksudnya. Apa dia tahu aku.... aku tak memikirkan lebih jauh. Aku langsung pulang. Mending pulang kepanasan. Daripada diam disini sendirian. Topik dan Jajat pulang duluan karena ada tugas kelompok. So, Aku benar-benar pulang sendirian.

Sampai dipintu gerbang. Ku lirik ke sebrang jalan. Tak ada angkot satu pun. Bagaimana ini?? Apakah aku akan jalan kaki? Sangat jauh dan melelahkan jika itu benar-benar terjadi.

"Ngenggg....ngenggg...ngengggg".suara Adit menirukan suara motor. Padahal dia pakai sepeda. Apa yang dia lakukan? Gila.

Adit berhenti di depanku.
Menatapku dengan seksama. Karena tak mau kalah aku pun balik menatapnya.

"Apa?" Tanyaku padanya.

"Ayo pulang. Dari tadi aku nungguin kamu. Lama banget." Balasnya.

"Hah??" Aku merasa bingung. Kalaupun benar. Ada banyak pertanyaan. Apa maunya? Ada maksud apa? Bagaimana aku naik ? Dimana aku duduk?

"Woyy ngikut kaga? Angkot jam segini sepi. Paling jam 3. Kamu mau nunggu satu jam disini?". Ajak Adit.

"Duduk dimana?" Balasku spontan. Aduh. Gila. Apa yang aku katakan. Bisa-bisanya aku berkata seperti itu. Sama saja aku meng-iyakan ikut dengan dia.

"Berdiri dibelakang akan membuatmu pegal. Lebih baik duduk didepan" balasnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Akhirnya akupun ikut dengan Adit. Aku duduk dibelakang. Gak papa pegal juga. Daripada duduk didepan. Mau dipandang apa jika ada orang melihat kita kayak gitu.

"Stoppp.." suaraku melengking sambil menepuk pundak Adit. Terlihat rumahku.

"Sudah sampai ya?". "Mana rumahmu?". Sambungnya.

"Tuh..." aku menunjuk ke arah rumah sederhana. Minimalis. Nyaman, Jika keluargaku harmonis.

"Ohh...nanti Aku kesini lagi" ucapnya. Aku tak menggubrisnya

"Terima kasih sudah mengantarku." mau bagaimanapun aku harus berterima kasih padanya.

"Iya... Aku pulang dulu ya!.. oh iya soal rahasia tadi, tenang aja aku berjanji akan menutup mulut. Kita teman kan?" Paparnya.

Aku langsung teringat ketika pertama kali aku bertemu dengan Adit.


Kalo kita sekelas, kita jadi teman ya! " ucapnya lalu melanjutkan kayuhannya sampai menjauh dan masuk gerbang sekolah.

"Iya..kita teman" senyum kupancarkan lewat bibir tipisku.

"Bye cupu" ucap terakhirnya.

Menjauh. Dan menghilang.
Akupun masuk kedalam rumah. Hari ini sangat lelah. Terdiam. Dan mengingat kejadian disekolah tadi.

"Brengsek..bisa-bisanya Alfa menciumku. Kan jadi ketagihan. Dan tadi Adit kaya pahlawan..... " tanpa disadari aku langsung lompat-lompat kegirangan. Dan sejenak diam.

"Apa yang aku lakukan?.. gak mungkin.. baru dua hari.. aku sudah..."



Tbc....




Jangan lupa vote dan berikan komentarnya ya sayang---

Ini cerita lama yang diremake tulisannya aja. Isi nya sama aja. Muachhh😘😘😘

Love Story With BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang