chapter 16

1.5K 165 1
                                    

Angin sore meniupkan suasana pesisir menjadi kian elok ditambah langit jingga dengan awannya yang terbentuk alami. Burung-burung saling berkejaran menghiasi keindahannya. Sungguh keagungan tuhan yang tiada duanya.

Disanapun ada dua orang laki-laki yang tengah berbaring di pasir putih pesisir pantai. Merekapun sedang berbahagia. Merasakan benih-benih cinta yang kian tumbuh dihatinya.

"Ky, awalnya aku tidak sama sepertimu. Mantanku pun banyak. Dari yang bohay sampai yang sexy. Semua cewe cantik berteriak histeris kalo aku lewat depan mereka." kata adit dengan menatap langit yang mulai menguning.

"Terus?? Kau mau pamer?" balas Ficky menatap adit.

"Bukan itu maksudku. Hanya saja sejak mengenalmu, aku mulai berbeda. Sikapmu yang lucu dan terkadang bersikap bodoh malah membuatku suka. Wajahmu yg tak cantik tapi sangat manis bagiku membuatku jatuh hati." adit kemudian menggenggam tangan ficky.

"Aku mencintaimu. Kamu mau kan jadi pacar aku" ujar adit penuh kesungguhan, begitupun Ficky.

"Dulu, Aku pernah terluka karena seseorang yang aku cintai, dia pergi untuk orang lain. Ketika hati ini akan ku tutup, tak sengaja aku temukan kamu dan kamu masuk kedalamnya. Aku tak pernah ragu mencintaimu ku harap kau pun begitu." kata Ficky meneteskan air mata kebahagiaan.

"Aku juga mencintaimu dit" sambung Ficky kemudian memeluk adit.

"Jadi kamu terima atau nggak?" tanya adit.

"Iya,aku mau jadi pacar kamu" balas ficky. Adit membalas pelukannya dengan erat. Hari ini mereka resmi jadian.

Setelah menikmati sunset, akhirnya mereka kembali pulang karena besok mereka akan bersekolah lagi. Dalam perjalanan pulang mereka bergurau melepas lelah setelah seharian menikmati indahnya mahligai bercinta.

Dilain tempat topik sudah sadar dari pingsannya. Kini ia telah mengenakkan kaos merah maroon dilengkapi jacket bomber sedang diluar kamar telah siap pula pria tampan yang kini tengah menunggu topik.

Diliriknya jam ditangan sudah menunjukkan pukul 8 malam, hampir satu jam ia menunggu tapi topik tak kunjung ke luar. Rasa khawatir muncul dibenaknya maka wahyu pun masuk ke kamar yg ia siapkan untuk Topik sebelumnya.

Krekk.. Pintu terbuka
Wahyu menghela nafas memikirkan apa yang kini tengah topik lakukan. Ia diluar sudah menunggunya hampir satu jam. Dan topik masih mematut dirinya didepan cermin. Apa dia pikir punya rambut panjang untuk catok dan wajah yg harus dirias. Topik menyadari ada wahyu disana.

"Kau sudah lama menunggu?"

"Menurutmu?" balas wahyu. Tangannya melipat memberi tanda mengintograsi pria manis dihadapannya.

"Maafkan aku. Ini pertama kalinya aku diajak jalan bersama pria sepertimu"

"Hhhs..Alasan. Batalkan saja pergi keluar. Aku sudah mempersiapkan makanan kita di bawah. Aku sudah tidak mood pergi keluar" ujar wahyu nada sedikit marah lalu melenggang pergi.

"Ahh bodohhh.. Bisa-bisanya aku berbuat seperti ini" rutuk topik setelah wahyu pergi dengan kesal.

Topik segera keluar. Ia tak mau menambah wahyu marah. Diruang makan sudah tersedia makanan yang tak ia kenal. Mungkin masakan luar negeri. Topik sengaja duduk didepan wahyu agar ia bisa leluasa bercengkrama.

"Maaf. Aku tak bermaksud menyusahkanmu" topik terlihat ragu memulai pembicaraan.

"Sudahlah. Kita makan saja lagipula mau diluar atau didalam sama saja" balas wahyu berbohong padahal ia sangat kesal sudah menunggu topik.

"Ini minuman apa" ujar topik ketika ia ingin minum tapi tak jadi karena airnya berbau aneh.

"Wine" balas pendek wahyu sambil menegak wine ditangannya.

Love Story With BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang