chapter 9

1.6K 183 1
                                    

___________________

sengaja perchapter nya sedikit aja, biar ceritanya agak panjang gituh.
____________________

"Ehh menurut lo, ficky gimana sih?" Tanya danis
"Maksud lo?"
"Gue udah tahu siapa kalian" uca danis berbisik ketelinga ku.
Akupun terbelalak tak percaya mendengar pengakuan danis.
"Jadi gimana? Menurut lo gue cocok gak ya sama ficky?" Sambung danis
"Lo suka sama ficky?" Tanyaku penasaran.
"Mm iya, dan rencananya malam ini gue mau nembak dia"
Aku hanya bengong. Apa sih kelebihan ficky, sehingga dua cowo ganteng yang aku dan topik taksir dan kejar-kejar malah suka sam ficky yang biasa aja menurut ku. Dan sepertinya tidak hanya aku yang patah hati. Topik pun bakalan broken heart nih.
"Sebenernya ada yang suka sama lo nis." Ucapku membuat danis kini menatapku.
"Siapa? Gue kira gak ada yang suka sama gue" balasnya
"Topik.. topik suka sama lo"
"Oh, udah tahu.."
"Lo udah tahu, dan lo malah mau nembak ficky?"
"Justru gue gak mau terus-terusan nyakitin topik karena terlalu berharap sama gue. Mau gimana lagi gue sukanya sama ficky." Jajat pun hanya bisa diam, ia kembali melirik adit dan ficky yang sedang mengobrol.

**

Terlihat cowo putih mulus berambut ikal, bahwan cewe pun akan iri melihat kemulusan cowo yang satu ini. Namun nasibnya kini belum beruntung, ia mencintai seseorang yaitu danis akan tetapi ia lebih tertarik pada ficky yang biasa saja dan tega mengabaikan perasaan topik.

Ia berbaring dikamar sendirian, hari ini dia tidak sekolah, tiba-tiba kepalanya pusing saat akan pergi sekolah. Topik sedang menatap poster besar dihadapannya. "Kapan lo suka sama gue nis." Ucap topik.

"Aku hanya ingin kau mengerti nis bahwa aku sangat mencintai kamu. " sambungnya.

"Aku harap kamu ngerti pik, aku hanya mencintai ficky." Kata danis disekolah. Seakan mereka saling berargumen walau terhalang jarak dan tempat.

Dalam hatinya ia selalu menyesal masuk kedunia ini. Tak seharusnya ia memiliki cinta yang salah. Cinta yang tak seharusnya ia miliki. Topik memang mncintai danis, ia berusaha dan terus berusaha mendapatkannya. Namun ada saat dimana topik berada dititik keputusasaan dan tak sanggup untuk memperjuangkan perasaannya.

"Gue yang bodoh atau lo yang gak punya perasaan sih, lo gak pernah peka terhadap apa yang selama ini gue beri" keluh topik.

Kini ia sedang berdiri didepan rumahnya, menikmati setiap hembus angin yang lewat dihadapannya. Dari kejauhan ada seseorang yang cukup ia kenal.

Ficky.

Ia ficky, sedang mematung menatap topik yang sedang berdiri didepan rumahnya. Entah kenapa kakinya terasa berat untuk melewati rumah topik. Ia merasa tak enak atas kejadian malam itu dengan jajat.

dibelakang ficky, tepatnya beberapa meter dibelakangnya ada danis. Tangan kanannya memegang setangkai bunga. Ia memang nekat, meski komplek sedang sepi.tapi bagaimana jika ada orang yang lewat dan melihat seorang pria memberi bunga kesesamanya. Akan memalukan nantinya.

Ficky tak menyadarinya, namun diseberang topik melihat itu dan tanpa sadar air matanya menetes.
"Ky" panggil danis
Ficky pun menoleh karena ada tangan yang memegang pundaknya.
"Eh danis" balas ficky lalu ia kembali mengembalikan pandangannya ke arah topik, tapi ia tidak ada disana. "Kemana topik" pikirnya "apa ia melihat aku dan danis?"

Danis kembali mengagetkan ficky.
"Ficky, lagi liat apa sih?" Tanya danis
"Mmm, tadi ada apa ya?"
"Oh iya, sekarang lo sibuk gak? Gue mau ngajak lo jalan" kata danis.
"Ini kesempatan gue untuk mengutarakan perasaan topik pada danis" pikir ficky dalam hati.
"Boleh, tapi jangan lama-lama ya, soalnya gue lagi banyak tugas"
"Iya sipp" balas danis sumringah.

Ditaman danis berani mengungkapkan isi hatinya, bunga yang daritadi ia sembunyikan sekarang berada didepan mata ficky. Pastinya ficky kaget, apa yang harus ia katakan. Jika topik tahu ini bisa membuat semuanya tambah rumit.

"Mmm, aku beneran suka sama kamu ky" logat danis tiba-tiba pakai aku kamu.

Ficky menggeleng.
"Bukan aku yang suka sama kamu tapi topik, dia sangat mencintai kamu" ucap ficky mengikuti logat danis.

Danis menatap ficky serius dan menggenggam tangannya.
"Aku hanya mencintai kamu, cukup kamu satu. Kamu bisa mencintai aku pelan-pelan ko. Kamu harus belajar membuka hati kamu terlebih dahulu ky." Tiba-tiba danis mencium bibir ficky dan hal itu membuatnya sangat kaget dan berusaha mendorongnya.
"Aku udah cukup baik sama kamu nis, tapi kamu lancang kaya gini, aku heran kenapa topik bisa suka sama kamu" ketus ucapan ficky.
"Maaf ky, aku......aku, aku sangat suka sama kamu ky" jawab gugup danis.
"Lo sakit gak diginiin? Sekarang yang lo rasain sama dengan apa yang topik rasakan" ucap ficky kembali menggunakan lo gue. Ficky pun pergi meninggalkan danis ditaman.
Tangannya meremas bunga yang ia pegang sampai tak berbentuk lagi. Dia terus berpikir cara agar bisa mendapatkan hati ficky.
"Jika topik adalah segalanya buat kamu ky, aku akan turutin semua permintaan kamu untuk menerima topik. Tapi lihat saja apa yang akan aku rencanakan" tatapan danis berubah jadi menyeringai seperti sosok antagonis.
Apa yang sebenarnya danis rencanakan?.

***

Jam sudah menunjukkan ke arah delapan malam, namun orang yang ditunggu tak kunjung tiba. Walaupun hanya terlewat stengah jam saja hal itu membuat jajat merasa kesal, orang yang membuat janji di coffe shop subang malah telat.
Kemeja biru muda dipadukan dengan jeans hitam yang robek ditengah membuat jajat tampak seperti ukeu yang sangat unyu tapi keren. Sudah kesekian kalinya jajat terus melirik jam tangannya. Dia mendengus kesal.
"Kemana tuh orang sih, yang ngajak ketemuan malah telat" sambil terus mengamati pintu masuk, takut-takut danis sudah sampai. Akhirnya munculah pria berkaos putih dengan jaket levis dan celana jeans putih, rambut klimis membuat sosok danis tambah ganteng, seakan kulit putihnya membuat semuanya bercahaya. Jika tidak ada adit mungkin jajat sudah jatuh hati pada danis. Danis melambaikan tangannya, tampak muka tidak bersalah setelah ia telat lebih dari stengah jam.
"Heyy, udah lama nunggu ya?" Tanya danis setelah duduk didepan jajat yang ekspresi mukanya tampak kesal.
"Make nanya lagi!, awas kalo lo ngajak ngobrol yang gak penting, emang ada apa sih?" Tanya jajat sambil melipatkan tangannya membuat danis tertawa kecil melihat tingkah jajat seperti anak kecil.
"Iya maaf, tadi macet. Mmm pesen makanan dulu dong, tenang aja gue traktir" setelah itu danis memanggil pelayan. Selang beberapa waktu akhirnya makanan sudah tersedia didepan mata.
"Ada apa sih, kayaknya penting banget?"
"Gini jat, mm tadi sore gue nembak ficky, gue ditolak mentah-mentah" ucap danis.
"Udah gue duga, pasti ditolak dia sukanya sama adit dan dia udah... ( terdiam) nyakitin gue" sambungnya. Tampak ekspresi jajat murung.
"Ya udah lah intinya apa nis?" Ucap jajat yang kemudian meminum es jeruk didepannya.
"Gue mau culik ficky" balas danis membuat jajat terbatuk.
"Lo mau nyulik ficky? Ngapain? Hal itu gak akan bisa ngebuat dia suka sama lo, pikir lagi ah"
"Keluarga ficky berantakan, orang tuanya bercerai. Dia akan dikeluarkan dari sekolah, sebab sudah 4 bulan nunggak SPP" penjelasan danis membuat jajat kaget, karena sebagai sahabatnya dia tidak tahu kesusahan ficky.
"Terus? Rencana lo apa ? Apa hubungannya sama lo nyuli ficky" Tanya jajat. "Itu mah bercanda kali, mmm gini, gue akan ancam ficky, dia akan dikeluarkan dari sekolah yang notabene adalah sekolah dengan donatur terbesar yaitu ayah gue. Jika dia mau bertahan dia harus jadi pacar gue" papar danis tapi hanya dibalas anggukan oleh jajat.
"Lo ngerti gak?" Tanya danis
"Iya, terus apa gunanya gue" balas tanya jajat.
"Tugas lo, jauhin adit dari ficky karena bagaimana pun dia penghalang terbesar gue buat deketin ficky." Balas topik namun membuat jajat terdiam dan berpikir.apa yang harus ia lakukan jika dia memilih ikut rencana danis bakal ada dua orang yang tersakiti yaitu ficky dan topik. Tapi jika jajat mengalah. "Aku tak sanggup" ucapnya dalam hati.
"Oke gue ikut rencana lo"
Jajat dan danis bersalaman.

#happy reading, walaupun gak ada yang vote tapi gua akan terus lanjutin ceritanya ko. Berharap suatu saat nanti bakalan ada yang vote atau sekedar lewat buat baca.

Love Story With BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang