Chapter 04

2.4K 224 2
                                    

◼ perasaan itu aneh◼

@bangbiizol

➡Follow Instagram @bangbiizol



TOPIK POV

Aku rasa cinta pada pandangan pertama itu memang benar-benar ada. Sosok seperti Danis yang sempurna bagiku. Hanya saja. Dia pasti bukan seperti diriku. Apalagi banyak perempuan yang tergila-gila dengannya. Bagaimana tidak. Wajah tampan, putih bersih, pintar, keren, sipit. Rasanya tidak mungkin mendapatkan Danis. Bisa-bisa aku jadi bulan-bulanan para cewe yang gayanya pada norak itu.

"Aduh perutku lapar!" Gerutuku sambil memegang perutku yang kempis karena dari tadi belum diisi.

Kuputuskan untuk mencari makanan diluar. Sambil menikmati jalanan sepi dimalam hari. Entah mengapa setelah aku lihat sekelilingku tiba-tiba aku terfokus pada satu titik. Yaitu---

Tukang baso

Malam dingin gini enaknya makan yang anget-anget. Apalagi es jeruk.

Jika dilihat dari jauh. Sepertinya lagi rame. Tapi tidak menyurutkan niatku untuk tetap menyantap BASO. Akan aku lempar satu persatu orang yang mengantri disana.

Dan...

jrengggggg

Jangankan untuk melempar. Melihatnya saja aku gugup. Ternyata orang yang sedang mengantri itu orangnya pada gemuk-gemuk. Padahal dari jauh terlihat seperti tihang. Eh ternyata aslinya kaya drum. Apalagi jika dilihat perutnya melambai ke bawah. merindingggg.

"Pak basonya satu dibungkus. pake kuah. Basonya yang banyak. Gede dan panjang. 😄 aku keceplosan. Semua orang disana menatapku.

"Yang panjang mie nya. Gak diputus maksudnya" sambungku memperbaiki kata-kataku,

Lama menunggu, sepertinya sekelilingku sudah sepi. Dan tiga porsi baso sudah ada ditanganku. Tadi siang aku memang mengajak Jajat dan Ficky untuk menginap malam ini dirumahku. Sambil cerita kesana kesini gak jelas.tapi mereka belum datang--- kebiasaan.

"Heyy dari mana?" Tanya seseorang mengagetkanku. Dan aku lihat ternyata Danis. Apa dia tau saat ini aku sedang memikirkannya?.

"Euhh-- Ya...ya, apa tadi? Tanyaku balik.

"Dari mana?" Mengulang pertanyaannya.

"Oh. Beli baso disana. Kamu sendiri ngapain malam-malam masih diluar?" Tanya basa-basi. Sungguh pertanyaan konyol. Ya pasti lumrah lah seorang cowo seumuran Danis main malem. Nongkrong pastinya. Gak kaya aku. Kaya perawan yang gak boleh main malam. Karena takut diculik.

"Biasa lagi nongkrong. Ini juga mau beli baso". Aku mengangguk-anggukan kepala.

"Mmm--- ya udah aku duluan ya, takut kehabisan". Sambungnya.

"Iya, aku juga mau balik kok" balasku.

Akhirnya kami pun berpisah. Lagu melow soundtrack the heirs mengalun indah saat kami berpisah. Alay dasar. Kenyataannya bukan musik tapi raungan anjing yang suaranya gak merdu sama sekali. Horor.

AUTHOR POV

Setelah sampai rumah ternyata didepan pintu sudah ada dua orang yang sedang menunggu. Mereka adalah Ficky dan Jajat.
Topik pun segera menghampiri dan kemudian masuk rumah.

Seperti biasa mereka ngobrol sana-sini gak jelas. Sampai pada satu tema dimana mereka membicarakan orang-orang yang mereka cintai saat ini.

"Jantung aku tuh mau copot. Tadi ketemu danis. Aaaawhh--- Oppa. Semoga malam ini bisa mimpi basah bareng dia". Jelas Topik memulai bicara.

Love Story With BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang