chapter 10

1.6K 185 7
                                    

Apa gue jatuh cinta sama ficky?
Gue harap itu hanya ilusi

Adit

Untuk kesekian kalinya aku menolak perasaan sendiri bahwa aku mencintai dia. Tapi hati kecil tak bisa

Ficky

Bagaimana pun caranya ficky akan aku dapatkan

Danis

Aku hanya ikut kata hati walau itu salah

Jajat

Aku belajar ikhlas atas takdir aku dan dia yang tak bisa dipersatukan

Topik

***

Kringgg...kringggg
Sudah 10 kali panggilan tak terjawab menghiasi layar handpone adit. Dia masih terlalu nyenyak untuk bangun walaupun jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Karena ini hari libur maka ia putuskan untuk tidur sepuasnya.
Kringgg...kringgg
Handpone adit terus berdering ada telepon masuk. Untuk kesekian kalinya dia masih tertidur. Barulah saat panggilan ke 13 kesadaran adit mulai tergugah. Telinganya tak mampu lagi menahan suara nyaring yang berasal dari handpone nya. Adit mendengus kesal sambil mengucek matanya.
"Sial, gue lupa punya janji sama nyokap buat jemput si wahyu"
Hari ini ternyata adit disuruh ibunya untuk menjemput sepupunya dibandara, dia akan ke rumah adit untuk pindah. Namanya wahyu dia akan kuliah disini. Karena ibu adit lagi kerja jadi dia nyuruh adit buat jemput si wahyu, dan seperti biasa adit lupa. Ternyata panggilan tadi dari ibunya dia hanya memastikan kalau adit sudah bangun atau belum.
"Hallo, mah. Iya ini adit baru bangun. Adit kelupaan mah" ucap adit langsung menelpon ibunya. Terdengar suara wanita diseberang itu adalah suara ibunya. "Kebiasaan, sudah cepet siap-siap. Wahyu nyampe bandara jam 10. Kamu harus cepet" ucapnya.
"Siap mah, yaudah teleponnya ditutup dulu ya." Balas adit
"Iya" tuttt suara berbunyi dihp tanda panggilan sudah berakhir.

Kini adit sudah siap. Seperti biasa ia hanya mengenakan kaos tanpa lengan dibaluti jaket levis dengan celana jeans hitam robek-robek.penampilannya bukan seperti akan menjemput tamu seperti dihotel-hotel yang terlihat rapih. Dia adit dengan penampilan berantakkan tapi membuat dirinya malah tambah keren.

Ia melaju dengan motor vespa nya menuju bandara. Setelah sampai dia melirik-lirik sekitar pintu keluar. Takut kehilangan sosok sepupunya, jika itu terjadi ibunya akan berubah menjadi wanita paling galak sedunia.

Akhirnya dia menemukan sosok itu, memakai jaket merah dan celana jeans hitam, memakai topi hitam, layaknya seorang psyco yang menyamar. Dia tersenyum dari kejauhan. Aditpun melambaikan tangan kearahnya memberi isyarat bahwa ia akan menjemputnya.

Wahyu pratama berusia 22 tahun, mahasiswa STKIP subang. Perawakan yang mampu menggiurkan bagi wanita dan pria abal-abal. Kulitnya yang hitam manis menambah ketampanan dirinya.
"Heyy bro lo udah gede ya" ucap wahyu sembari memeluk adit.
"Lo juga tambah keren aja" balas adit.
"Yoo, pulang, nanti keburu panas" kata adit setelah melepaskan pelukannya.
"Cepet-cepet amat makan dulu lah, gue laper, dipesawat kalo makan gue mau muntah bawa-annya" ucap wahyu.
"Kita ke restaurant henis aja. Terkenal karena basonya yang mantap banget, tapi setelah itu pulang ya, gue sibuk" kata adit
"Sibuk apa'an masih doyan mainin cewe lo. Iya bentar doang. Udah ah perut udah kempes gini nih" balas wahyu yang sudah menaiki motor vespa milik adit.
Merekapun meluncur.

"Gue tawarin sekali lagi, lo mau gak jadi pacar gue. Ya itu kalo lo masih mau sekolah" terdengar suara danis disertai senyuman menyeringai. Tatapan baiknya dulu kini berubah jadi licik karena semua gara-gara cinta.
"hsssst.." ficky mendengus kecil.
"Gue pikir-pikir dulu" sambung ficky.
"Kenapa sih harus pikir-pikir dulu, apa susahnya jawab iya. Daripada lo putus sekolah kan?" Balas danis sedikit marah.
"Nggak.. gue bener-bener harus berpikir terlebih dahulu." Ucap ficky yang kemudian beranjak pergi dari tempat duduknya.

Sebelumnya....
Danis menelpon ficky dan beniat menjalankan misinya. Ia mengajak ketemuan di restauran henis. danis terus menyudutkan ficky dengan dua pilihan beratnya. Bagi ficky, ia sudah malas bertemu danis sejak kejadian kemarin, namun ia terpaksa bertemu dengannya karena ia beriming-iming akan mulai menerima topik dan meminta bantuannya. Tapi semuanya bohong, ia malah menyudutkan ficky.

Flashback off

Tampak ficky kesal dengan pembicaraan tadi, bagaimana bisa danis akan mengeluarkan dirinya dari sekolah kalau ia tak menerimanya jadi kekasihnya.
Dijalan ia malah bertemu dengan sosok yang mampu menggetarkan jantungnya untuk beberapa saat. Matanya terlihat fokus pada sosok itu. Dia adalah adit.
"Ehh anak manis" ucap adit setelah berada tepat didepan ficky. Tampak ada pria tampan disampingnya. Mata ficky terpesona melihat kedua sosok itu.
"Heyy malah melamun" sambungnya mengagetkan ficky.
"Mmm iya, ada apa?" Tanya gugup ficky.
"Yu, lo duluan aja masuk nanti gue nyusul" ucap adit menyuruh wahyu masuk duluan ke dalam. Tentunya adit ingin berbicara sesuatu dengan ficky. Sosok yang mampu membuatnya senyum-senyum sendiri tiap malam.
Wahyu pun pergi kedalam sebenarnya ia sedikit heran atas kelakuan adit seperti sedang menggoda anak gadis tapi ini seorang cowo walaupun tampak manis. Tapi dia tidak memikirkan lebih jauh.
"Mmm ikut gabung makan yu" ajak adit
"Barusan udah, aku mau pulang dulu" kata ficky yang akan pergi tapi ditahan tangannya oleh adit.
"Bisa-bisanya lo nolak penawaran gue, apa jangan-jangan lo mau ngejauh dari gue karena udah mulai suka." Balas adit
"Gue udah makan tadi, kalo makan lagi gue bisa muntah didepan lo" ucap ficky.
"Dan satu lagi, gue gak pernah suka sama lo" sambung ficky menegaskan.
"Kalo gue gak percaya gimana, udah ayo masuk, ada yang mau gue perkenalin" balas adit seraya menarik tangan ficky masuk kembali ke restoran.
Tampak diatas, dilantai dua restoran, memang restoran ini adalah tempat makan terkenal dikota subang pengunjungnya selalu banyak, maka pantas kalau dibuat dua lantai. Lantai dua dengan dinding kaca membuat pemandangan kota dan jalanan bisa terlihat indah dari atas.

Seseorang tampak mengepalkan tangan melihat adit memegang tangan ficky. Amarahnya kian memuncak ketika dengan mudahnya adit membawa ficky masuk kerestoran, berbeda dengan dirinya yang harus berbohong terlebih dahulu.
"Lihat saja besok. Kamu akan menjadi pacarku" ucap danis dalam hati.

Dilain pihak adit berhasil membawa ficky masuk, ia diperkenalkan dengan wahyu. Ekspresi malu terpancar diwajah ficky saat wahyu memuji dirinya seperti perempuan,ya memang benar tapi bukankah itu penghinaan bagi seorang cowo, mungkin karena ini sosok cowo yang berbeda maka ia tersipu malu.

Perbincangan pun menghangatkan suasana mereka bertiga, tapi tiba-tiba merubah ekspresi ficky setelah wahyu menyinggung pertanyaan soal orang tuanya
"Orang tua kamu kerja dimana?" Tanya wahyu pada ficky.
"Mmm..... ayah gak kerja gak tau sekarang ada dimana, begitupun ibu" suara serak ficky terdengar seperti menahan tangis didalam benaknya. Aditpun menoleh dan melihat ficky, terlihat goresan kesedihan terpancar dari wajahnya.
"Emang kenapa, maaf loh lancang" tanya lagi wahyu yang sama menunjukkan ekspresi ketidak enakkan namun penasaran.
"Orang tuaku bercerai, mereka meninggalkan aku sendirian di rumah. Memang mereka punya tempat tinggal masing-masing, katanya sih ayah pulang kampung, kalo ibu dia ada di club malam" ucap ficky ragu-ragu saat mengucapkan dimana ibunya berada.

"Maaf" hanya kata itu yang terucap dari mulut adit. Dia bisa merasakan ada kesedihan terselubung dibalik diamnya ficky. Ia sangat ingin melindungi dan membahagiakannya.
"apa aku benar-benar suka dengan dia?" Ucap adit dalam hati.

*happy reading.
Ngerasa sedih sih nggak divote satu pun. Tapi gak papa cerita ini akan tetap lanjut.

Love Story With BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang