Siang ini sekitaran kota memang panas sekali. Tapi terlihat dua orang sahabat sedang merasakan hari yang penuh kegembiraan. Ficky dan topik sudah baikan. Mereka kini tengah berada dipameran, walaupun siang tapi pameran sudah buka dan mereka berdua kini sedang asik menjajal lempar koin yang menang akan mendapatkan hadiah. Sayangnya keberuntungan belum mereka dapatkan.
"Kita udah habis 9 lemparan loh. Ko gak ada yg kena ya. Apes banget" ujar topik menggerutu kesal melihat kaleng didepannya masih utuh dan belum tersentuh.
"Tinggal satu lagi. Mudah-mudahan kena." kata ficky ketika akan melemparkan koin, ada tangan yg menahannya sontak ia langsung menoleh.
"Biar gue aja. Lo bodoh, gini aja gk bisa" melemparkan koin yang ia rebut dari ficky dan...
Trengggg..
Semua kaleng yang disusun seperti menara kini runtuh oleh lemparan yg tepat, setelah dari tadi belum ada yg berhasil kini dapat runtuh oleh satu kali lemparan."Wowww lo hebat dit" ujar topik melihat adit berhasil meruntuhkan menaranya. Berbeda dengan ficky yg masih cengo melihat kehadiran adit disampingnya.
"Hai" suara berat dan macho mengagetkan ficky.mm bukan tapi yg jelas topik lebih kaget daripada dia. Matanya yang tadi berbinar kini berubah jadi belo.
"Ehh ka wahyu, kalian berdua kesini juga ya" kata ficky mencoba mencairkan suasana.
"Iya nih, kata adit pameran disini seru. Makanya kesini. Heii mmm topik ko bengong" balas wahyu kemudian melambaikan tangan didepan muka topik untuk beberapa kali.
"Ehh iya ada apa" kata topik tersadar.
"Kenapa bengong? Apa karna kejadian semalam? Oh iya seharusnya tadi pagi bilang dulu kalo pulang, kan gue kaget lo gak ada disamping gue" papar wahyu menambah mata topik kian melotot.
"Apa?" teriak ficky kemudian menutup mulut dengan kedua tangannya. "Oh..jadi wahyu temen yg kamu ceritain tadi" sambung ficky.
"Nggak ko. Bukan temen tapi sebenernya tadi malam dia nolong gue pas kehujanan" balas topik.
"Mmm...oh iya ka wahyu ini sepupunya adit. Dia disini kuliah" kata ficky.
"Ky..gue mau ngomong. Ikut gue yu!" belum sempat ficky menolak tangan adit sudah menarik ficky. Kini tinggal topik yg kikuk karena ada wahyu disampingnya.
Sebelumnya....
Setelah pertandingan selesai yg membuat team adit menang semua siswa kembali ke kelas. Adit yg sudah berganti pakaian pun menuju kelas tapi ia heran kenapa dari tadi ia belum melihat ficky. Adit pun bertanya pada teman kelasnya, ia kaget setelah mendengar kabar bahwa ficky di Keluarkan dari sekolah. Ia langsung mengambil tas dan bolos. Adit segera mencari ficky dirumahnya tapi tidak ada. Dijalan ia bertemu wahyu.
"Dit, anter gua yu cari baju. Katanya ada pameran dideket sini" ajak wahyu.
"Mmm..ya udah ayo" balas adit
"Ada apa? " tanya wahyu ketika mereka berdua sudah berada didalam mobil."Ada apa apanya?" balik tanya adit.
"Dari tadi lo gelisah gituh."
"Gue lagi nyari ficky. Dia di DO dari sekolah. Gue khawatir" balas adit.
"Ehh bukannya itu ficky" ujar wahyu sambil nunjuk kearah dimana ada sosok yg sedari tadi adit cari. Ia sedang melempar koin. Tanpa basa-basi aditpun menghampiri ficky. Wahyu tadinya mau pergi aja, tapi matanya melihat seseorang yg tadi malam hampir ia tabrak kemudian menginap di apartemennya."Dunia sempit sekali. Im coming honey" ujar wahyu.
Kembali lagi...
"Lepasin ah. Sakit tau" ficky berusaha melepaskan genggaman adit. Ia pun melemparkannya.
"Sini duduk." ujar adit
Ficky melihat sekitar dan ia menyadari ini tempat yg pernah didatangi. Malam itu. Dimana ia bertengkar dengan jajat."Mau ngomong apa?"
"Kenapa lo gak bilang, kalo lo butuh uang ngomong aja sama gua" kata adit
"Maksud lo apa sih?" tanya ficky
"Lo di DO kan?, ky udah seharusnya kita saling bantu kan?" balas adit
"Mm gak usah repot-repot dit, gue bisa kerja ko. Terus lanjut lagi sekolah" kata ficky
"Terserah lo. Gua gak suka penolakan" kemudian adit bangkit sambil menarik tangan ficky kembali. Mereka menuju bianglala. Sepertinya adit ingin berduaan disana. Ia tak takut dipandang jelek karena berduaan dengan cowo disana."Yakin mau naik?" ficky terlihat sedikit ragu.
"Udah ayo" balas adit.
Kini mereka sedang duduk berdua menikmati kota saat berada dipuncak putaran bianglala. Ficky terlihat sedikit gemeteran karna memang ia takut ketinggian. Tapi adit malah tertawa melihat tingkah ficky yg menurut dia sangat lucu.
"Lo takut ketinggian ya?" tanya adit sambil tersenyum
"Ng...nggak ko." balas ficky gugup.
Adit mendorong ficky kearah pintu yang sengaja dia buka tanpa sepengetahuan ficky. Tentu tidak sampai terjatuh, tapi cukup membuat ficky berteriak dan memeluk adit. Adit hanya tersenyum. Rencananya berpelukan dengan ficky berhasil. Ficky masih memeluk erat adit sambil memejamkan mata. Adit pun menutup pintunya lagi."Sialan. Lo mau gue mati apa." kata ficky kemudian melepaskan pelukannya.
"Gue mau lo peluk gue. Itu aja ko" ucap adit santai lalu mendekatkan wajahnya pada ficky. Ketika adit akan menciumnya.
Tetttt... Suara terdengar tanda waktu mereka dibianglala sudah habis. Mereka pun keluar."Besok lo sekolah." kata adit
"Maksud lo?" tanya ficky bingung
"Soal tawaran tadi. Gue gak mau denger penolakan" balas adit
"Itu merepotkan dit. Lagi pula gue" ucapan ficky dipotong.
"Gue udah bilang. Gue gak suka penolakan" ujar adit "ayo gue anterin pulang" sambungnya."Topik gimana? Lagipula lo emang bawa motor?" tanya ficky
"Topik sama wahyu lagi PDKT, lo mau ganggu mereka." sambil nunjuk kearah tukang martabak disana ada topik dan wahyu.
"Kita jalan kaki biar romantis" sambungnya."Dihh...apaan, nanti lo pulang gimana?" tanya kembali ficky.
"Lo bawel ya. Udah ayo nanti keburu malem." balas adit.Dipameran topik dan wahyu mulai membiasakan diri atas pribadi mereka satu sama lain. Walaupun topik masih kesal kejadian semalam tapi ia berterima kasih karna wahyu sudah menolongnya. Walaupun sosok didepannya adalah pria tampan tapi jujur hatinya belum sepenuhnya melupakan danis.
Jam menujukkan pukul 7 malam. Dan hujan sangat deras. Adit masih berada dirumah ficky.
Mereka berdua sedang duduk."Lo sendirian disini? Bukannya lo penakut." ujar adit
"Gue gak takut hantu" balas ficky
"Bukan hantu tapi penjahat" kata adit."Gak. Buktinya gue gk takut sama lo" ucap ficky
"Mmm jadi lo anggap gue penjahat gituh?" tatapan adit begitu tajam ia mendekatkan wajahnya ke ficky..
"Mmm sebaiknya lo mandi. Hujan juga belum reda. Lo nginep aja. Udah sana mandi" ucap ficky gugup.
"Oke..oke"
Kini merekapun selesai mandi. Tentunya secara bergantian. Mana mau keduanya mandi bareng. Jam sudah munjukkan pukul 10 malam. Namun hujan masih deras. Kini mereka berada dikamar bersiap untuk tidur.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story With Boyfriend
General FictionAnda tau takdir itu apa? Aku juga belum tau jelas apa itu takdir. Entah akan berujung indah atau sebaliknya. Namaku Ficky fahrizal, salah satu siswa yang terjebak akan sebuah cinta yang salah. Kenapa salah? Aku menyukai seorang pria. Namun bukan itu...