4

1.2K 148 5
                                    

Hidup terasa hambar tanpamu, semua impian menjadi semu tanpamu, semua angan angan hilang tak berbekas tanpamu
.
.
.
.
.
.
.

Tatapan itu semakin intens , keduanya saling bergumam dalam hati, jennie bertanya apakah cinta itu masih ada untuknya?, sedangkan hanbin bertanya tanya siapa gadis ini? Tatapannya sungguh familiar.

Karena angin yang semakin kencang rambut jennie menutupi hampir seluruh wajahnya, merasa bahwa hanbin tidak mengenalinya ia segera menghindar dan pergi setelah mengucapkan terimakasih

Hanbin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia memegangi dada kirinya, detakan jantungnya sungguh tak beraturan, kemudian seulas senyum terukir di wajah tampannya.

***

"si onta arab kesambet apaan sih?"
Jinhwan bertanya kepada bobby , karena sikap hanbin hari ini berbeda jauh dengan sebelum sebelumnya yang selalu terlihat murung, tak banyak bicara, dan cenderung menyendiri, dia akan ngobrol dengan grup nya jika ada masalah atau sesuatu yang harus di selesaikan bersama

"mana gue tau!"
Bobby acuh tak acuh dengan ucapan jinhwan karena bakso beranak di hadapannya lebih penting untuk saat ini.(emang di korea ada bakso beranak? dia adain aja deh ya )

"ngomong sama lo kayak ngomong sama bayangan"

Jinhwan meninggalkan bobby yang tengah asyk makan dan tak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, jinhwan memilih untuk mendekati hanbin menanyakan apabyang terjadi hari ini.

"gue ketemu sama seseorang yang bisa buat gue tersenyum lagi"

"jatuh cinta deh nih bocah"
Ucap jinhwan sembari menempelkan punggung tangannya tepat di dahi hanbin

"sosok nya nggak asing buat gue"

"serah lah bin, "

Jinhwan yang sudah tak kuat menanggapi ocehan hanbin segera saja keluar dari studio mencari udara segar, ketika hendak membuka pintu ia bertemu dengan jisoo yang tengah berbincang dengan beberapa temannya.

Jinhwan merasa bahwa ia butuh teman ngopi, jadi mumpung ada jisoo jinhwan mengajaknya ke cafe dekat kampus, itung itung jalan buat bobby cemburu.

"nan, jennie udah balik ke korea?"

Mendengar itu jinhwan seakan ingin memuntahkan kembali kopi yang sudah terlanjur terminum, dia terlihat bertanya tanya namun tak menemukan pertanyaan yang ingin dia sampaikan.

"beneran deh, dan lo tau?"

Jinhwan hanya bisa menggeleng karena saking bingungnya

"dia berubah 360° , dia sekarang lebih tinggi, langsing, cantik, udah kayak model internasional deh apalagi kacamata yang ngebuat dia jadi nerd udah musnah hanya tinggal kenangan"

Jisoo menjelaskan secara panjang lebar, sedangkan jinhwan hanya melongo karena pengucapan jiso terlalu cepat dan cenderung alay.

"gak percaya gue"
Jinhwan melipat kedua tangannya di depan dada serta mengalihkan pandangan matanya ke arah lain.

Jisoo memijat pelan pelipis nya, susah memang jika harus berbicara dengan orang yang sedikit lemot seperti jinhwan

"kalo gak percaya, lo dateng aja ke apartemen jennie, soalnya apartemen jennie sebelahan sama hanbin"

"hahhhh?"
Sekali lagi jinhwan tak percaya dan terlihat sangat terkejut, kenapa bisa kebetulan sekali?

Setelah sekitar 1 jam jisoo dan jinhwan berbincang kesana kemari akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi jennie di apartemennya, ini untuk pembuktian karena jinhwan tidak percaya dengan ucapan jisoo.

***

Setetes demi setetes air jatuh dari helaian rambut jennie yang basah, ia kini berdiri mematung di depan kulkas rencananya dia ingin mengambil beberapa kaleng bir namun ia lebih fokus menatap ponselnya.

Ada beberapa notif yang masuk, tetapi tidak ada tanda jackson mengirim line padanya atau sekedar jejak missed call, itu membuat jennie sedikit jengkel, namun ada satu pesan dari jisoo masuk ke ponselnya.

Chicho👯

Gue ke apartemen lo sekarang💓

Jennie hanya melihatnya kemudian membiarkan ponselnya tergeletak di atas meja, ia membawa satu kaleng bir ke kamarnya kemudian berganti pakaian, rencananya ia akan pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa kebutuhan pokoknya

Berhubung tidak jadi dia hanya menggunakan hot pants di padukan dengan jersey barcelona nya.

Tak berapa lama terdengar suara bell dari luar mungkin itu jisoo, tanpa berfikir panjang jennie mengikat rambutnya yang setengah basah kemudian berjalan keluar.

Tapi setelah membuka pitu

"astaga!!!!!!"
Jennie terkejut setengah mati, bukan jisoo yang berdiri di depan pintu, tapi cowok pendek yang tingkah nya kayak cabe sok imut ,jinhwan dengan santainya tersenyum manis kemudian mengucek matanya ketika melihat siapa yang berdiri di depan pintu. Kedua tangannya menangkup wajah jennie kemudian menggoyang kan nya

"waitttt, lo kan dulu yang buruk rupa? Oplas lo ya?"

"jisoo mana, males gue ngomong sama cabe"

"gue bukan cabe!!! Gue laki tulen tau"

Jisoo yang berdiri cukup jauh segera saja mendekat karena dia tahu mereka bakal cakar cakaran dan melakukan beberapa hal buruk lainnya.

"udahh dehh ribut mulu!"

"ngapain sih jis bawa dia"
Jennie sedikit muak ketika melihat jinhwan, karena dia adalah dalang di balik semua kisah cinta rumit antara hanbin dan jennie.

"oke udah, sekarang gue sama jinhwan boleh masuk nggak nih?"

"ya udah masuk aja"

Jennie pasrah, ia bingung harus bagaimana jika ia memperbolehkan jisoo masuk jinhwan sudah pasti akan ikut, tapi jika jennie menolaknya sama saja ia tidak menghargai kedatangan jisoo

Akhirnya mereka masuk kedalam apartemen jennie, terjadi ketegangan antara jennie dan jinhwan, sedangkan jisoo hanya bisa melongo melihat keduanya sama sama melemparkan tatapan tajam.

Hingga jinhwan membuka mulutnya untuk bertanya satu pertanyaan kepada jennie.

"lo tadi ketemu hanbin gak??"

Jennie sedikit bingung menjawabnya tapi ia harus jujur, ia harus terbuka dengan semuanya.

"iya, kenapa?"

"pantes tadi di senyum gaje gaje pas di studio"

Jennie sedikit heran padahal tadi hanbin seperti tidak mengenali nya, apa mungkin sebenarnya hanbin tahu tapi pura pura tidak tahu.

"tapi dia kayak gak kenal gue kok"

Jennie sedikit ngotot , namun jinhwan juga ngotot, alhasil mereka saling adu otot , sampai sekitar setengah jam mereka hanya berdebat sesuatu yang tidak penting, jisoo yang semakin pusing menyeret jinhwan keluar apartemen namun sebelum keluar jinhwan di sumpah untuk tidak memberitahukan identitas jennie yang sebenarnya kepada 6 kurcaci lainnya.

Setelah kepergian jinhwan rasanya apartemen jennie lebih tenang dam tentram tidak mengiksa batin seperti tadi.

***

Dan sekarang jennie bingung apa yang harus dia lakukan, jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam tapi matanya sangat sulit untuk terpejam,

Dengan menggunakan pakaian tidur jennie mengambil jaket dan memutuskan untuk keluar mencari udara segar sebentar.

Namun baru saja dia membuka pintu

Brukkkk!!!!!!

"astaga!!"

Tbc.

Keep vomment😍😍😍

UNTITLED |2018| KHB.JNK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang