12

769 81 1
                                    

"Dan hal yang aku takut kan kini terjadi, sungguh tak ada yang bisa aku lakukan selain memilih bersama dengan yang lain"
|
|
|
|
|
|

"Good morning hanbin"
Ucap sana sembari membelai rambut hitam hanbin,
Sedangkan yang di belai masih sibuk dengan alam mimpinya, jika di amati dalam dalam dia begitu nampak lelah.

Tak lama terdengar suara pintu apartemen terbuka, sana menoleh ke arah pintu, terlihat seorang perempuan membawa nampan berisikan susu hangat dan beberapa sandwhich, dan perempuan itu adalah jennie yang datang di saat tidak tepat.

"Yang, bangun gih ini sarapan nya udah aku buat...in"
Ucap jennie terputus ketika melihat seorang sana telah duduk manis di sisi ranjang hanbin.

Kemudian tak berselang lama hanbin mengerjapkan matanya, ia melihat sana sudah ada di sisinya sedangkan sekitar sepuluh langkah di depannya sudah ada jennie yang membawakan sarapan untuknya.

Langsung saja ia cepat cepat membuka matanya, karena situasi ini tak akan baik untuk keduanya.

"Bin kamu punya pembantu baru ya sekarang?"
Tanya sana berdiri memperhatikan jennie dari ujung kepala sampai ujunh kaki.

"San!!!"
Bentak hanbin tapi tak di pedulikan oleh sana.

"Cantik juga ya pembantunya, tapi sayang hatinya busuk!!!, hobi nya ngrebut pacar orang!!!murahan!"
Maki sana untuk yang ke dua kalinya

"Sana!!! Keluar!!!"
Teriakan hanbin membuat kedua wanita di depannya begitu terkejut, sana mulai mengeluarkan air matanya terlihat tak percaya bahwa hanbin memilih untuk melindungi jennie.

Sedangkan jennie mematung, tak tahu apa yang harus dia lakukan, yang jelas ia adalah kunci dari masalah ini.

Dengan senyum jahat nya sana memilih keluar, tapi sebelum itu dia masih sempat untuk mencium bibir hanbin sekilas, sedangkan jennie dengan cepat memejamkan matanya menghindari adegan kotor itu.

"Oke aku pergi, tapi kamu harus dateng ke rumah aku nanti sore, see you honey"
Ucap sana kemudian berlalu meninggalkan hanbin, dan juga jennie yang masih mematung menjaga keseimbangan nampannya agar tidak jatuh.

Setelah sana lenyap di balik pintu, jennie menghela nafas kemudian mendekat ke arah hanbin.

"Maaf.... aku nggak tau kalau dia tadi di sini"
Ucap jennie sembari meletakkan nampan di atas nakas dengan menundukkan kepalanya.

"Biarin aja dia emang gitu kok,"
Hanbin mengambil sarapan yang di bawa jennie kemudian melahapnya dengan semangat.

"Aku jadi nggak enak dia kan pacar kamu bin"

Mendengar ucapan jennie, hanbin seketika menghentikan aktivitasnya, lalu menatap jennie yang kini di ambang keraguan.

"Kenapa????"
Tanya jennie heran.

"Aku lebih sayang sama kamu jen"
Ucap hanbin tulus dengan menangkup wajah cantik jennie.

Ingin sekali jennie percaya, namun sepertinya itu hanya bualan belaka, seserius apapun hubungannya dengan hanbin tetap saja mereka tak akan bersatu.

Jennie kemudian tersenyum,
Memang senyum itu tampak ikhlas, tapi nyatanya senyum itu penuh dengan kesakitan.

"Iya.....ya udah kamu habisin makanan nya ya, aku mau balik dulu"
Jennie berdiri namun tangan nya di tahan oleh hanbin

"Temenin aku...."
Jennie akhirnya memutuskan untuk duduk dan menemani hanbin menghabiskan sarapannya.

Sekitar 10 menit hanbin menghabiskan semuanya, hingga ia merasakan kenyang di area perutnya,

UNTITLED |2018| KHB.JNK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang