11

756 88 5
                                    

"Memang benar aku bersamamu, tapi ada orang lain yang mengisi hatimu pula, apa aku salah jika aku ingin di utamakan, dan tak selalu menjadi yang kedua?"
|
|
|
|
|
|

H-2 minggu sebelum pertunangan antara jennie dan jackson terjadi, jennie tengah gundah hatinya ia ingin memberitahu hanbin tapi waktunya sungguh tidak tepat, mereka tengah di ambang kasmaran sekarang, jennie tak ingin ada sesuatu yang merusak kebahagiaan nya, menurutnya bersama dengan hanbin adalah bahagianya.

"Jack, gue nggak tau, gue sekarang lagi bahagia bahagianya dan gue nggak mau kehilangan itu!"

"Iya jen gue tau! Tapi lo juga jangan bodoh!"

"Apa salahnya bodoh Jika itu untuk menunjukkan rasa cinta gue buat dia?, iya gue bodoh karena terlalu menaruh hati dengan bajingan seperti dia"

"Maafin gue jen,"

"...."

Tak menjawab jennie langsung menutup telfon itu sepihak, ia buang begitu saja smartphone nya, ia mengusap wajahnya kasar, kini ia begitu khawatir ia takut menyakiti perasaan hanbin nantinya.

Ia memutuskan untuk mencari jisoo, rasanya ia ingin menumpahakan semuanya, ia butuh tempat curhat untuk sekarang, jujur saja hatinya tengah kacau kali ini.

Ia memutuskan untuk naik taksi meskipun biayanya mahal, sekitar 15 menit akhir nya ia sampai di rumah jisoo,

"Lo kenapa sih jen?"
Tanya jisoo yang tengah membuat coklat hangat, karena cuaca lumayang dingin.

"Gue bingung jis, 2 minggu lagi gue harus tunangan sama jackson, tapi disisi lain gue lagi ngejalanin suatu hubungan sama hanbin, apa gue salah?"

Jisoo menghidangkan coklat yang mengepul panas, menyesapnya sedikit kemudian menatap jennie intens.

"Iya!"
Jawab jisoo singkat padat dan jelas, jennie seketika tertunduk merasa bersalah, kemudian jisoo melanjutkan bicaranya.

"Udah jelas lo dapet cowok sebaik jackson, dengan bego nya lo kembali sama cowok nggak jelas kayak hanbin, udah tau dia juga punya pacar mau aja di ajak balikan, dia itu penuh dengan ke bulshit an jenn, sadar deh sekarang jangan ngipi terus nanti tau taunya pas kebangun udah sakit hati, apa lo juga nggak mikirin perasaannya jackson?"

"Jackson nggak cinta sama gue jis, nggak mungkin lah dia sakit hati"

"Siapa tau??"
Jennie kini sungguh memikirkan perkataan jisoo, apa sebegitu bodohnya dia, jika seperti itu berarti benar ucapan jackson.
Jelas jelas hanbin sudah punya sana tapi dia masih mau aja di ajak balikan, apa dia kini menjadi cewek murahan??

"Gue cewek murahan dong?"
Tanya jennie dengan tampangnya begitu kusut.

"Pikir aja sendiri, lo murahan apa bukan kalo di ajak pacaran sama orang yang udah punya pacar lo tetep mau"

Jujur saja jisoo juga sedikit emosi melihat kenyataan bahwa jennie tetap begitu lemah seperti itu, tak ada perbedaan nya setelah jennie pergi 4 tahun, yang berubah hanya penampilannya saja sedang sifat nya masih sama seperti dulu, begitu lemah di hadapan hanbin.

Jisoo juga sangat benci pada hanbin, bisa bisanya dia mempermainkan dua wanita sekaligus, apa dia pikir keduanya adalah boneka yang senantiasa kapanpun bisa di mainkan? Tidak!!! Mereka itu manusia dan juga perempuan, yang kepekaan perasaannya itu lebih dari laki laki.

"Bantu gue jis, gue mau ngomong sama hanbin tapi gue takut"

Jisoo menghela nafas kasar, dia sudah capek terjebak dalam kisah rumit yang jennie dan hanbin jalani.

UNTITLED |2018| KHB.JNK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang