13

729 82 3
                                    

"Jika ditanya, apa aku sanggup melihatmu mengacak rambut wanita lain dengan senyum malaikat itu? Jawabannya sanggup!! Selama mata ini berpaling ke arah yang lain"
|
|
|
|
|
|

Udara dingin yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka itu membuat jennie terbangun dari tidur lelapnya, tangannya meraih selimut untuk sekedar menutupi tubuh mungilnya yang sedikit menggigil.

Namun tak selang berapa lama, ia mendengar pintu apartemennya membuka.

Dengan sigap ia turun dari tempat tidurnya meraih baju lengan panjangn di sisi kamarnya kemudian menghampiri siapa yang datang tengah malam begini.

Belum genap 20 langkah ia berjalan, terlihat dari kejauhan seorang pria tersenyum kecut padanya, ia menghentikan langkah nya dan menarik nafas dalam dalam sebelum pria itu menghambur ke pelukannya.

"Astaga, berat yang"
Keluh jennie

Namun berbeda dengan hanbin (pria itu) malah semakin nyaman menyandarkan kepalanya di bahu jennie.

"Hei??? Kamu kenapa sih?"
Tanya jennie untuk yang kedua kalinya, namun hanbin tetap tak bergeming

"....."

"Hanbin, jangan jadi anak kecil deh"
Jennie mulai jengah, meski ia bahagia di perlakukan seperti ini, namun ini juga tidak baik untuk kesehatannya, karena pasukan oksigen terhalang oleh tubuh besar hanbin.

"Bales dulu pelukannya"
Ucap hanbin lirih.

Jennie membalas pelukan itu dengan hangat, dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh pria nya itu.

"Ini udah lebih dari 5 menit bin, capek tau....aku ini cewek rapuh tau nggak"

Jennie melepas pelukannya, begitupula hanbin yang nampak cemberut.

~~~

"Kamu kenapa sih bin? Ada masalah sama temen kamu?"

"....."
Tak menjawab hanbin malah menggeleng.

"Terus kenapa?"

"Enggak apa apa kok yang, cuma kangen aja sama kamu"
Ucap hanbin terlihat memaksakan untuk tersenyum

Karena mulai jengkel jennie menarik hanbin untuk duduk di kursi tengah, ingin rasanya ia mengomel melihat kekasihnya seperti itu, tapi dia tak enak hati karena jennie tau hanbin dalam keadaan yang tidak baik.

" kenapa sih suruh cerita susah banget, gue kan pacarnya seharusnya dia lebih terbuka soal semuanya, arghhh dasar laki laki"
Dumel jennie ketika berjalan menuju dapurnya, seperti biasa ia membuat coklat panas cocok untuk musim dingin seperti ini.

Ia melirik sebentar ke jam dinding yang disamping kirinya, jam menunjukkan pukul 2 pagi "astaga, udah jan segini tapi masih kelayapan "

Jennie membawa nampan beserta 2 cangkir berisi cokelat panas menghampiri hanbin.

"Nih di minum.... ntar abis ini kamu pulang"
Suruh jennie, sedangkan hanbin sudah mulai tiduran nyaman di kursi panjang apartemen jennie.

"Gak mau"
Jawab hanbin cuek

"Ya udah kalo nggak mau pulang ,tidur aja di sini, biar di cipokin noh sama nyamuk ganas, ihhh geli tau nggak"

UNTITLED |2018| KHB.JNK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang