20

659 87 11
                                    


"Jack!!! Kok bisa ada di sini?"
   Jennie bertanya pada jackson, tapi jackson nya hanya tersenyum simpul dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal

"Jack?????"
   Jisoo, rose, lisa seakan tak percaya, akhirnya mereka bisa melihat tunangan Jennie secara langsung.

    Begitupula member iKON yang lain, sedangkan hanbin masih terkapar di lantai.

"Kalian temen nya jennie kan?? Bawa dia pulang, biar tuh kotoran kuda gue yang urus"
      Terlihat sekali jackson sangat marah, secara ia sudah merelakan semua, merelakan pertunangan yang sudah di depan mata gagal begitu saja, mengikhlaskan Jennie untuk mengikuti kata hatinya. Namun lelaki yang di perjuangkannya tidak lebih dari sampah.

"Enggak!!! aku nggak mau pulang kalo kamu juga nggak ikut pulang"
       Suara jennie kini meninggi, membuat jackson menoleh padanya.

"Terserah kamu"
        Jackson menjawabnya dingin, ia melangkah pelan lalu mencengkeram kerah baju hanbin, serta memberikan tatapan menusuk. Hanbin pun tak kalah sangar, mata elang nya menatap tajam jackson seakan ia telah mengunci mangsanya.

"Picik lo!! Bangsat!!! Ini yang namanya cowok gentle??"
       Tanya jackson pada hanbin.

       Sebelum hanbin menjawab pertanyaan jackson, ia sempat meludahkan darah yang mengucur dari ujung bibirnya.

"Lo siapa sih? Hobi lo ngurusin masalah orang, ini semua nggak ada kaitannya sama lo ya, jadi mending lo keluar"
         Bukannya keluar jackson semakin beringas, tangan kanan nya yang suci tak pernah ia gunakan untuk menyakiti orang lain, kini dengan emtheng nya menghujam wajah hanbin.

"Jack udah....."
        Jennie melepaskan pegangan jisoo dan menghampiri jackson, ia tau bahwa jackson itu tidak pernah marah, sekalinya marah ya begini ia tak peduli siapa yang di lawannya dengan kata lain siapapun yang menyakiti orang-orang yang ia sayang maka orang yang menyakiti itu akan hancur di tangannya.

      Kedua tangan jennie menahan tubuh jackson yang sudah ber api-api untuk segera menghabisi hanbin.

       Sana berdiri mematung, ia tak tau lagi harus berbuat apa ia kini begitu takut melihat hanbin yang berlumuran darah, ia ingin pergi namun bagaimana dengan hanbin??, setelah berkutat cukup lama dengan fikirannya ia akhirnya menghampiri hanbin.

"Jangan sentuh dia!!!!!"
        Teriakan jackson menghentikan aktivitas sana yang ingin membersihkan darah di ujung bibir hanbin.

       Sana kemudian berdiri menatap jackson dan jennie tajam.

"Lo siapa???? Budak nya dia???? Dia yang salah tapi kenapa lo belain hah?? Dia itu pelakor, dia mau ngerebut hanbin dari gue, lo mikir dong sebagai cowok, perasaan gue gimana?? Udah cukup gue ngerasain pacaran tanpa kasih sayang untuk kurun waktu yang lama, dan dia mau ngerusak semua itu, please....udah banyak yang sayang sama dia tapi kenapa dia masih ngemis kasih sayang ke orang lain?? Bitch!!!"
           Satu kata terakhir yang sana ucapkan begitu menyakiti hati jennie, ia mulai memikirkan semua perkataan sana, apakah ia serakah???? Apakah salah jika ia harus meyakinkan hatinya kembali??? Apakah salah jika ia berharap pada orang yang memberikan nya harapan juga??? Sungguh hidup ini tidak ada yang adil.

"Kamu pulang aja san"
        Suara hanbin menginterupsi ketiganya, terdengar begitu lemah, jennie sudah melangkah untuk mendekat pada hanbin namun akhirnya tertahan karena jackson lebih dulu menahan tangan jennie.

"Kamu beneran nggak apa-apa?"
         Tanya sana pada hanbin, lalu hanbun menjawab dengan senyumnya hingga sana yakin bahwa hanbin memang benar baik-baik saja.

"Ini urusan aku, dan aku akan selesaiin ini semuanya segera"
        Hanbin menjelaskan semanis mungkin supaya sana tida khawatir akan kondisi hanbin.

"...."
      Sana mengangguk dan berjalan keluar, namun sebelum keluar ia menatap tajam pertanda perang pada rose dan jisoo serta yoyo, bobby, dan june yang masih mematung mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi.

"Oke....sekarang aku pengen kalian semua keluar dulu termasuk kamu jack, biarin aku ngomong empat mata sama dia"
         Air mata jennie masih menetes tanda ia begitu sakit merasakan ini.

"Jenn...biar aku aja yang ngom....."
        Jackson mencoba untuk berbicara namun terlebih dulu di potong oleg jennie.

"Aku nggak akan biarin kamu mukul dia lagi!"
         Jennie pun terlihat tak suka dengan apa yang jackson lakukan tadi, paham dengan situasi satu persatu yang ada di sana meninggalkan tempat itu begitu pula dengan jackson yang seakan tak rela meninggalkan jennie bersama dengan hanbin.

      Setelah semua orang pergi, jennie mendekati hanbin, dengan sesegukan ia membersihkan darah yang sedari tadi mengucur dari ujung bibir hanbin.

      Hanbin hanya diam menatap jennie yang terlihat begitu hancur.

"Dia orang yang paling baik dari semua orang yang aku kenal sebelum nya, dia begitu sempurna, tampan, baik, penyayang, namun dia tetap tak bisa mencairkam hati aku yang udah beku karena kamu bin, bahkan sampai sekarang pun aku belum bisa untuk menerimanya dan masih terpaku dengan kamu bin, aku nggak tau kenapa aku masih sayang sama kamu padahal kamu udah giniin aku, mungkin karena aku selalu yakin yang kulihat bukan lah hanbin yang biasanya, aku tau pasti ada sesuatu yang buat kamu kayak mayat hidup gini"
            Hanbin mendengarkan dengan seksama, ia tersenyum tipis mendengar semua perkataan jennie.

"Tapi...aku juga butuh kepastian"

      Ucapan jennie terhenti sedangkan hanbin diam menanti apa yang akan jennie katakan lagi.

"Semua sudah berakhir, satu bulan sudah terlewati, jika pria tadi sudah datang kesini tandanya aku harus segera pergi, mungkin satu minggu lagi"

       Reflek hanbin menoleh ke arah jennie bingung.

"Apapun yang kamu lakuin selama ini udah bener kok bin, maaf kalau kembalinya aku kesini malah bikin kamu menderita"
         Hanbin semakin tak mengerti dengan apa yang jennie katakan.

"Makasih kamu udah ngelindungin aku dengan ngorbanin perasaan kamu, itu tandanya aku memang benar-benar di cintai, semoga kamu bahagia sama sana, dia sayang banget sama kamu jadi sebisa mungkin kamu balas perasaan dia"

       Hanbin ingin membuka suara namun entah mengapa ia takut dan bibirnya kaku.

"Aku nyerah..."
         Jennie menunduk seakan tak percaya ia akhirnya mengucapkan kata itu, ia sudah capek mengharap sesuatu yang tak pasti, biarkan ia mencinta tanpa harus memiliki.

"Maksud kamu?"
         Bibir hanbin yang kelu akhirnya dapat mengucap.

"Aku nggak akan balik kesini lagi, never!!!! Tempat ini menyimpan begitu banyak luka yang akan membuat ku semakin terpuruk, aku mau balik ke Barcelona"
         Hanbin membeku seketika, ia sekakan tak percaya dengan apa yang jennie katakan tadi.

"Bicarain semua nya baik-baik bin sama sana, kasih tau dia kalau aku udah nyerah sekarang, aku nggak akan ganggu hubungan kalian lagi, dan please....lo urusin iKON lagi, jangan sampai lo kasih harapan palsu buat 6 cowok ingusan itu, karena mereka adalah salah satu orang yang paling khawatir dengan keadaan kamu"
          Hanbin diam, jennie sebenarnya tak ingin mengatakan ini lagi, sebenar nya ia tak ingin mengatakan ini sekarang, namun bagaimana lagi??? Ia sudah terlanjur kecewa.

"Can i hug you for the last time?"
           Hanbin sungguh ingin melakukan ini, mungkin ini memang benar untuk yang terakhir kali nya.

"Yes, you can"
            Secepat kilat hanbin merengkuh tubuh jennie ke dalam pelukannya erat, sungguh ini terasa hangat, rindu yang selama ini ia rasakan rasanya terbayar sudah, hanbin tak tau apa yang akan terjadi setelah ini,  mungkin ia tak akan melihat jennie lagi, atau ia akan memulai semuanya dari awal dengan sana.

TBC.

OMG OMG OMG, miss nggak sama gue??? Maafkan nisa yang jarang banget update nih story, aku udah masuk kuliah gaes jadi tugas juga numpuk, semoga kalian nggak bosen buat nungguin cerita unfaedah ini.

Kira-kira ntar sad ending atau happy ending yua???? Menurut kalian gimana?? Di lihat dari part ini aja deh....kasih pendapat kalian di comment.

Jangan lupa vote & comment gaes, love you

UNTITLED |2018| KHB.JNK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang