7

1K 125 7
                                    

Harus kah ku relakan dia dengan orang lain, padahal yang dicintainya adalah aku, sedangkan aku hanya diam menyaksikan romansa dua insan itu penuh dengan kesakitan
.
.
.
.
.
.
.

"Siapa sih bin? Kamu jujur nggak sama aku, kalau nggak mau jujur kita putus!" Sana kini berdiri dengan berkacak pinggang memarahi hanbin

"Jadi kamu ngajak putus?"
Tanya hanbin santai, dia masih dibalut selimut di kamarnya, sana??? Bagaimana dia masuk?? Tentu dia tahu sandi apartemen hanbin, secara dia pacar hanbin, 2 tahun mereka pacaran awalnya hanbin hanya mengaggap hubungan mereka adalah kakak adik, namun lambat laun rasa itu hadir begitu saja

"Ya enggak sih, jawab dulu tuh cewek siapa???" Tanya sana dengan menghentak hentakkan kakinya di lantai

Hanbin meraih kaos dari samping tempat tidur kemudian memakainya, matanya masih sedikit sayu, kedua tangannya yang kekar meraih tubuh sana ke dalam pelukannya, hanbin menghirup aroma kesukaannya itu hampir setiap hari.

"Tetangga, kemaren gue pingsan jadi dia bawain makan , kamu nelfon pas aku lagi kerja, jadi aku minta angkatin telfonnya, eh dia malah bilang kalo dia mama aku,"

"Kamu pingsan ya, kok nggak nelfon aku?"
Ucap sana nampak khawatir , punggung tangannya mengecek dahi hanbin apa masih panas atau tidak

"Kamu lagi sibuk san, aku nggak enak sama kamu"

"Tapi aku khawatir"

Sana memanyun kan bibir nya, sedetik kemudian sana mengecup bibir hanbin cepat, hanbin sedikit terkejut karena sana jarang sekali melakukan ini, hanbin tersenyum kemudian melepaskan pelukannya .

"Cewek ku sekarang makin berani ya"
Hanbin mengacak rambut sana sembari melangkah meraih handuk yang tergantung di depan pintu ke kamar mandi.

"Mau kemana ?"

"Kamu nggak liat, aku bawa handuk berarti mau mandi, kamu mau ikut?"
Tanya hanbin sedikit memancing sana

Sana yang melihat tingkah aneh hanbin hanya memperlihatkan smirk nya, ia kemudian berlalu ke dapur untuk membuat sarapan.

Tapi tunggu dulu...

***

"Jack, kamu tuh ingkarin janji tau nggak, aku benci sama cowok yang bulshit!!!"

"Kamu nggak boleh egois, seenaknya memutuskan gitu aja"

"Jack kalo punya omongan itu harus konsisten, katanya kamu mau bantu aku, setelah aku menyadari perasaan ku, kamu malah kayak gini"

"Intinya pertunangan itu bakal di lanjutin, sesuai tanggal dan rencana"

"Jack...gak bisa git...jack, hallo, jack!!!!"

Jennie membuang ponselnnya kasar, tubuhnya ia jatuhkan di kasur nya rambut ia acak acak tanda ia frustasi sekarang ini

UNTITLED |2018| KHB.JNK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang