XVI. Poetry

74 12 2
                                    

Judul: Tidakkah Kau Tahu?
Genre: Poetry

Bukankah sudah jelas bahwa aku tak bisa mengenyahkanmu dari hatiku? Bukankah sudah jelas, jika tiap saat kuingin mencuri pandang terhadapmu? Tidakkah semua sejelas itu? Tapi mengapa kau masih tak bisa melihat diriku?

Dia sudah tak lagi melihat kearahmu, sadarlah

Satu kalimat yang berhasil menamparku. Mengembalikanku pada kenyataan bahwa kamu sudah bukan yang dulu lagi. Kamu bukan lagi milikku. Kamu miliknya, lelaki tampan yang lebih pantas berjalan disampingmu, yang lebih pantas tangannya untuk kau genggam, dan tentunya yang lebih kau cinta. Dia temanku, tidakkah kau tahu itu?

Kemarin aku melihatmu. Berjalan di sepanjang trotoar dengan bergandeng tangan. Aku yang saat itu pun berjalan dibelakangmu, hanya bisa melihat tawa kalian. Sudah lama memang sejak terakhir kali kita jalan bersama, tapi entah kenapa, rasa sakit itu masih ada.
Aku sakit melihat kau tersenyum karena dia. Tidakkah kau tahu?

Aku mulai menyesali kita yang satu sekolahan. Inginku dulu selalu melihat diri dan tawamu, tapi ternyata, aku malah melihat kebahagiaanmu bersamanya.

Haha
Tuhan terlalu lucu dalam menuliskan skenarionya. Namun aku bisa apa? Aku hanya pemeran, begitu pula kau dan juga dirinya. Semua tak ada yang abadi. Suatu saat, pasti akan tiba ketika naskah tentang diriku yang bahagia dan hatiku yang sudah mati rasa terhadapmu. Pasti naskah itu akan datang. Tapi tidak sekarang. Aku tahu Tuhan mengawasiku.
Dan aku tahu, Tuhan selalu memelukku melalui sahabatku.
Aku pun tahu, bahwa Dia menyayangiku.
Tak peduli seberapa sakit yang kau berikan untukku, suatu saat semua itu akan digantikan dengan senyuman. Dan aku tahu itu.

-lelaki yang masih mengharapkanmu

*****

Nd
28 September 2017

RS (Random Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang