I. Horor Comedy

525 31 11
                                    

Judul: Toilet
Genre: Horor comedy.

Kau seorang mahasiswa di salah satu desa terpencil. Malam itu, kau sedang dalam keadaan tidur yang sangat nyenyak. Hingga tiba-tiba tidurmu terganggu oleh isi perutmu yang minta di keluarkan.

Mengingat ini sudah tengah malam, dan toilet di kos kosanmu terpisah, kau lebih memilih menahannya dengan melakukan posisi menungging. Berharap feses yang minta keluar kembali masuk ke dalam. Namun sayangnya, perutmu sedang tak bisa diajak kerja sama.

Perutmu terasa semakin melilit. Kau ingin kentut, tapi kau takut adiknya. Ikut keluar. Setelah di ingat-ingat, tadi sore kau baru saja menghabisakan dua mangkuk bakso pedas.

Ketakutan akan kebablasan di kasur, kau memutuskan untuk keluar dengan tangan di kedua perut.

Melupakan fakta bahwa di belakang toilet itu ada sumur tua, kau berlari ke sana dan memasuki salah satu bilik yang terbuka.

5 menit pertama masih tak ada pikiran negatif. Karena kau yang sibuk bermeditasi. Hingga waktunya untuk cebok, lampu remang-remang di atasmu mati.

Reflek, kau turut memejamkan mata. Badanmu kaku. Creepy pasta yang sering kau baca tiba-tiba saja terputar di otakmu. Kau mulai takut. Tanganmu menggenggam gayung dengan erat. Mulutmu tak berenti berdoa.

Hawa di sekitarmu tiba-tiba saja menjadi dingin. Bulu kudukmu berdiri. Tubuhnu bergetar. Matamu masih terpejam rapat.

Saat kau merasa semua suda membaik, kau memberanikan membuka mata.

Semuanya gelap. Tak ada apapun. Kau bernafas lega. Namun sebuah wajah tak berbentuk muncul di depanmu. Bau nanah memasuki indra penciumanmu. Salah satu matanya menggeinding ke bawah kakimu. Dia menyeringai lebar. Gigi nya tajam. Lebar mulutnya hingga ke telinga.

Kau ingin memejamkan mata namun tak bisa. Matamu terus menatap lubang matanya yang tak berisi. Tapi kau tahu dia sedang menatapmu.

Mulutnya membuka. Ia berkata, "Pandangan pertama awal aku berjumpaa."

Dan kau melanjutkan. "Pandangan pertama aku berjumpa. Seolah olah hanya. Impian yang berlalu."

"Hampir-hampir aku tak sadar dibuatnya."
Kalian menyanyikan lagu itu di dalam toilet yang sempit. Melupakan kenyataan bahwa yang sedang bernyanyi bersamamu adalah hantu.

Bajunya putih lusuh. Ternoda oleh bercak ke coklatan. Tangannya hanya satu dan kau ajak menari.

Lagu habis. Kau sadar bajwa celanamu masih belum kau naikkan.

Makhluk itu maju, kau mundur. Kau maju, dia mundur. Dia maju, kau mundur. Maju-mundur mundur-maju cantik *abaikan

Kau terpojok hingga pintu. Makhluk itu semakin mendekat kearahmu. Namun kau berhasil membuka pintu itu. Kau berlari dengan teriakan dari mulutmu.

Kau tersandung dan kepalamu membentur batu.

Kau terbangun dari tidur. Kau bersyukur bahqa tadi hanya mimpi. Namun ada yang janggal. Kepalamu terasa nyeri dan bengkak. Seperti terbentur sesuatu. Dan celanamu masih menggantung di lututmu.

Dan suara serak dari samping mu menjelaskan segalanya.

"Hai." mulutnya menyeringai lebar. Giginya kuning dan tercium bau yang amat busuk.

*****

Heiyoo. Maafkeun kalo feelnya nggak dapet. Pertama kali bikin cerita kek gini. Jadi, krisarnya ditunggu ya.

See you next part

RS (Random Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang