Aku berdiri dan berjalan di dalam gudang itu sambil mengendap-endap. Betapa terkejutnya aku melihat gergaji mesin tadi di letakkannya begitu saja di atas meja di gudang itu. Aku segera mengambilnya dan langsung mengikuti orang itu. Ku tendang pintu itu dan kudapati seorang pria tua sedang duduk di meja di dalam ruangan samping gudang tersebut.
“kali ini aku yang akan membunuhmu!” teriakku
.
.
.
.
.
.
.“tenangkan dirimu, dan cobalah duduk.”
“apa-apaan ini?”
aku sangat terkejut, dia sedang duduk di pinggir ruangan tepat di sebelah jendela dan suasana saat itu sangat damai dalam sinar senja, sambil minum kopi dia sedang asyik membaca buku. Hal yang sangat aneh adalah, dia terlalu tua untuk sosok yang melakukan semua ini.
“tak kusangka kau sampai sejauh ini” katanya lagi dengan senyuman jahat di pipinya.
“ap-apa maksudmu? Aku tak mengerti kenapa semua ini bisa terjadi, apa salahku?”
“aku? Aku adalah seorang dokter, dan kau adalah pasienku sekarang.” Katanya
“pasien?! Maksudmu orang-orang yang kau gunakan untuk kesenangan pribadimu itu?”
“aku? Maaf, kau lah yang melakukannya”
“apa maksudmu keparat?!” aku mulai berang menghadapinya
“yah, kau adalah salah satu dari pasien di rumah sakit jiwa ini, dan kau adalah satu dari yang paling berbahaya. Kau sudah 19 bulan berada disini dan kau masih dalam tahap pengobatan”
“kau kira aku bodoh hingga kau bisa mempermainkan otakku seperti ini?!! kubunuh kau keparat!”
Aku mengangkat gergaji mesin yang dari tadi kupegang, namun saat aku ingin menghidupkan mesinnya, betapa kagetnya aku bahwa yang kupegang ternyata hanya sebuah gabus panjang.
“a-apa yang kau lakukan dengan gergaji mesinku?!”
“kau sama sekali tak mengingatnya?” tanya bedebah tua itu
“mengingat apa?!”
“kejadian 1 tahun 7 bulan lalu. Perlu kau ketahui bahwa kau adalah seorang dokter dan kau adalah salah satu yang terpandai. Kau memiliki seorang istri dan dua orang anak, istrimu sedang mengandung calon anak ketigamu saat itu, kau memiliki ambisi untuk menciptakan sebuah terobosan dalam obat-obatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Manusia yang tak dapat sakit dan tak butuh istirahat.
Dan ambisimu inilah yang menghancurkan segalanya dan mengubah dirimu. Percobaan itu berjalan lancar pada awalnya, namun pada hari dimana kau akan mempresentasikannya pada pihak pemerintah dan ahli-ahli lainnya, terjadi kesalahan. Dan karena kau sudah yakin akan berhasil, kau menggunakan objek seorang manusia.
Kesalahan itu mengakibatkan tubuh objek tadi meleleh seperti es mencair. Akibatnya, ijin untuk melakukan eksperimen dan dana yang diberikan untuk mendanai eksperimenmu dihentikan. Namun kau bersikukuh bahwa kau bisa memperbaiki semuanya bila mereka memberimu kesempatan sekali lagi. Tapi tetap saja, dewan menolak dan memberhentikan eksperimen itu.Entah apa yang salah - sebelumnya penemuanmu itu berjalan dengan baik bahkan sampai menciptakan seorang manusia yang tidak akan bisa sakit dan tidak perlu beristirahat. Kau kemudian teringat pada orang yang kau gunakan pada eksperimen terakhir sebelum presentasi akhir, orang yang sukses kau buat menjadi manusia super. Saat kau berusaha menghubunginya. Orang ini tlah meninggal tergilas mobil saat pulang dari kantornya, kau semakin terpukul dan hilang harapan.
Kemudian kau menyadari, bahwa mungkin seseorang tlah berusaha mencelakai eksperimenmu ini dengan sengaja dan menghapus jejak keberhasilanmu, kemudian mencuri penemuanmu. Akhirnya kau frustrasi, kau memusuhi semua orang yang terlibat dalam eksperimenmu, yang mengetahuinya dan bahkan berhenti bekerja di rumah sakit tempatmu sebelumnya bekerja. Tak bisa dihindari, akhirnya keluargamu jatuh miskin, mungkin juga karena pencemaran nama baik yang dilakukan pihak lain kepadamu.Ditambah lagi, saat anak ketigamu seharusnya lahir. Istrimu mengalami pendarahan hebat dan kau harus memilih untuk menyelamatkan istri atau anakmu. Kau memilih untuk menyelamatkan istrimu, namun dia menjadi gila dan sedikit aneh setelahnya akibat terlalu terpukul atas kejadian itu.
Suatu saat, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Rumah sakit kembali menghubungimu, dan memintamu untuk bekerja kembali. Karena keadaan ekonomimu yang semakin melarat, kau tak memiliki pilihan lain selain bekerja kembali dan meninggalkan istrimu bersama dua anakmu itu.Keadaan istrimu semakin memburuk, dia bahkan pernah memotong daging tangannya sendiri dan memasaknya untuk sarapan anak-anakmu. Sampai suatu sore kau baru saja pulang dari rumah sakit tempatmu bekerja, sebuah sore yang indah di tengah musim panas. Kau masuk dan keadaan rumah sangat tenang. Kau melihat istrimu sedang memasak makan malam untukmu, lebih tepatnya ; memasak anak-anakmu untuk makan malam.
Kau sangat kaget dan merasa sangat terpukul dengan semua kemalangan ini, kemudian sesuatu yang ada dalam dirimu berubah dan mengubah kau menjadi monster. Kau mengambil parang dan memutilasi istrimu, kemudian kau memasukkan tubuh istri dan anak-anakmu kedalam kantong sampah dan mengubur mereka di halaman belakang rumah. Kau melapor ke polisi bahwa istri dan anak-anakmu tlah menghilang. Pencarian dilakukan namun kau sangat bersih melakukan kejahatanmu sampai mereka tak dapat menemukan jejak bekas pembunuhan yang tlah terjadi.
Sejak saat itu, kau mulai melakukan penculikan, dan pembunuhan. Kau menjadikan pasien-pasienmu dan orang-orang sekitar menjadi objek percobaan gagalmu itu dan mengakibatkan banyak orang meninggal. Kau menjadi semakin gila dan akhirnya, membunuh tlah menjadi kebutuhan bagimu. Kau membunuh siapa saja yang berurusan denganmu; keluarga, teman, pasien, bahkan orang yang hanya sekedar lewat di depan rumahmu.
Sampai suatu ketika, seorang korban yang kau siksa dan sudah kau sekap berhari-hari berhasil kabur dan melaporkan semua kejahatanmu. Kau ditangkap, dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa ini. yah, rumah sakit jiwa yang dikhususkan untuk monster seperti dirimu.
Namun sejak saat itu, kau terus saja menyalahkan dirimu dan kau mulai seperti ini, memainkan seni peran didalam alam bawah sadarmu. Menganggap bahwa kau adalah salah satu dari korban-korbanmu sebelumnya dan selalu berakhir di tempat ini” jelas dokter tua itu padaku“kau pasti berbohong! KAU PASTI BERBOHONG!” aku meneriaki itu terus menerus, kepalaku rasanya sakit sekali. Karena teriakkanku, dua orang berseragam masuk untuk menangkapku dan membawaku keluar.
“tidak, jangan. Dia tidak bisa dibiarkan seperti ini terus. Dia harus sadar sekarang atau tidak sama sekali” dokter tua itu angkat bicara dan dua orang tadi mundur
“alex, apa kau mengenali wanita ini?” katanya lagi sambil mengangkat sebuah foto.
“mi-michellin! Yah! Aku tidak mungkin salah, kau membunuhnya! Kau baru saja membunuhnya! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri! Aku sama sekali tidak gila! Aku tidak gila!” teriakku
“sayang sekali, dia adalah istrimu. Dan anak anak ini?” lanjutnya
Aku tersentak, anak-anak itu adalah anak-anak yang kutemui di dalam rumah tadi. Yang satunya adalah yang berlari kepadaku dengan gaun sambil membawa benda bulat tadi. Dan yang satunya kulihat didalam panci rebusan tadi
“biar kutebak, dan ku harap ini bisa membuktikan bahwa aku tidak berbohong. Kau melihat sang kakak berlari dengan badan penuh luka sambil membawa kepala adiknya. Kemudian kau melihat kepala adiknya sedang dimasak disebuah dapur didalam otakmu, bukan begitu?”
“KA-KAU PASTI MEMASUKKAN SESUATU YANG DAPAT MEMPENGARUHI PIKIRANKU! KAU PASTI SUDAH MEMPERHATIKAN AKU SEJAK AWAL AKU SADAR TADI”
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
Tolong dukung author dengan 🌟, 🗨 dan share ya kak 👍
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA : the Plague
Horror[PLAGIARIST STAY AWAY FROM ME!] Sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Sebuah awal tanpa akhir. Sebuah permainan dalam alam bawah sadar. Dapatkah kau bertahan? Zona anak-anak, ibu hamil, orang berjantung lemah dan yang berjiwa kecil berakhir dis...