Bagian III

162 38 4
                                    

...udaranya tercemar bau busuk mayat dan darah tergenang dimana-mana, gelapnya lorong ini menambahkan kesan kematian bagi diriku. Aku harus segera keluar dari sini, harus segera keluar dari neraka ini.

.
.
.
.
.
.

Aku berada di tengah lorong itu, ada jalan di depanku, ada juga jalan dibelakangku. Tanpa berpikir panjang, aku melangkah maju dan menemukan sebuah kamar. Dari ukuran kamarnya, sepertinya ini rumah yang besar. Dengan terus berhati-hati, aku berjalan masuk. Ada sebuah cermin besar di dalam kamar itu dan lampu tidurnya menyala. Aku mematikan senterku dan memeriksa ke dalam kamar itu.

"tak ada apa-apa disini yang bisa dijadikan petunjuk dimana aku berada" pikirku

Walau lampu tidurnya menyala, ruangan itu tetap saja nampak gelap dan mencekam. Ada sebuah meja panjang didalamnya dan di atas meja itu ada banyak sekali buku.
Entah mengapa, aku mengabaikan buku-buku itu.

Ada sebuah brankas tua di sudut meja itu, brankas itu menggunakan kombinasi 4 angka. Aku ingin membukanya, kupikir akan ada petunjuk di dalamnya, tapi mencoba kombinasi 4 angka dari 10 angka yang ada pada kuncinya, kurasa itu mustahil - atau akan memakan waktu seharian.

"dengan aturan pengisian tempat pada teori probabilitas saja, bisa ada sampai 10.000 kemungkinan, ini dikarenakan setiap angka 0-9 bisa mengisi kotak mana saja secara berulang maupun tidak."

"Mungkin aku harus periksa di ruangan lain" pikirku.

Aku langsung pergi ke kamar yang berada di sebelahnya, sepertinya ini adalah ruangan baca. Ruangan itu penuh dengan buku-buku, dan darah. Aku berjalan masuk dan berusaha menahan nafas akibat bau darah yang sangat menusuk ini. Namun karena tak tahan lagi, aku ingin keluar dari kamar itu.
Aku berjalan dan menyalakan senter untuk pergi memeriksa tempat lain dalam rumah besar ini, namun saat kakiku sampai dipintu, sebuah buku jatuh tepat dibelakangku.

"bagaimana buku ini bisa jatuh? Aku sangat yakin tidak menyentuhnya sama sekali" gumamku karena terkejut

Semua ini semakin tak masuk akal.
Aku mengangkat buku itu, itu adalah kitab. Saat hendak meletakkannya kembali ke meja tempatnya berada, namun tiba-tiba kitab itu terbuka dan ada sebuah kertas didalamnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung

Mohon 🌟, 🗨 dan sharenya yah kak 👍

PERSONA : the PlagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang