Bagian II

210 36 8
                                    

Aku mendobrak pintu itu dengan sekuat tenaga, namun badanku langsung kaku dan serasa membeku saat aku mendengar suara tawa cekikikan dari balik pintu itu.

"si...sial. apa dia sebenarnya?"

.
.
.
.
.
.

Aku mencoba untuk tenang, bersandar di sebuah bak cuci tangan dan mencoba untuk menyusun segala sesuatu kembali dari awal. Namun semakin aku berpikir, semakin banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku.

"bagaimana aku bisa berada di atas ambulance itu?"

"apa yang aku lakukan hingga aku berada disana dalam penjagaan seorang petugas bersenjata lengkap?"

"apa yang terjadi hingga aku mendapat luka tembak ini?"

"siapa pria yang menyebabkan segala kecelakaan dan kengerian dalam ambulance tadi?"

"bagaimana dan dimana aku berada, dan siapa wanita tadi?

Sangat jelas dia bukan setan atau makhluk semacamnya, dia manusia. Tapi kenapa dia terlihat begitu mengerikan?"

"tak ada waktu untuk berpikir, aku harus segera keluar dari sini" pikirku

Aku menegakkan badanku, namun sepertinya aku menyentuh sesuatu dan menyebabkannya terjatuh. Kelihatannya bagian bawah dari bak cuci itu. Aku menunduk dan mendapati sebuah senter, dan sebuah pisau besar.

"untuk apa semua ini?" pikirku

Aku mengangkat keduanya dan berbalik hendak mendobrak pintu itu kembali. Namun, belum sempat menabrak pintu itu dengan badanku, pintu itu berderit dan terbuka sendiri. Tak kuasa menahan berat badanku dan kecepatanku saat hendak mendobrak pintu itu, aku melewatinya dan menabrak dinding di depan kamar mandi itu.

"sial!" gumamku.

Aku terjatuh dan segera bangkit lagi, dengan terus menggenggam pisau dan senter itu. Keadaan diluar sangat gelap, aku tak bisa melihat apa-apa. Aku menyalakan senter itu, cahayanya langsung menembus kegelapan dan menyinari lorong itu.

"apa-apaan ini?!" teriakku.

Aku sangat terkejut dengan keadaan ruangan itu. Dindingnya dipenuhi darah, dan kuhitung ada dua mayat tergeletak dengan keadaan termutilasi tertempel di dinding. Mayat-mayat itu malah nampak seperti hiasan dinding, yang sangat mengerikan.

 Mayat-mayat itu malah nampak seperti hiasan dinding, yang sangat mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka bilang, neraka ada di bawah dan surga ada di atas. Tapi bagiku, siapapun yang melihat situasi seperti ini akan berharap berada di neraka dari pada disini.

Ini keji, kejam dan biadab. Bahkan iblis pun akan menutup matanya jika menyaksikan kekejian binatang yang meletakkan aku dalam rumah ini. Udaranya tercemar bau busuk mayat dan darah tergenang dimana-mana, gelapnya lorong ini menambahkan kesan kematian bagi diriku. Aku harus segera keluar dari sini, harus segera keluar dari neraka ini.



.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

Tolong 🌟, 🗨 dan sharenya ya kak 👍

PERSONA : the PlagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang