012

15.6K 840 9
                                    

PANDANGAN SINIS dari pelajar Emerald High School sepanjang waktu persekolahan pada hari itu membuatkan Hannah kurang selesa . Mengapa mereka memandangnya seolah-olah dia tampak macam pengemis hari ini ? Apabila dia melangkah untuk masuk ke kaki lima , dirinya basah disimbah air dari tingkat 2 .

Matanya dipejam rapat dan buku lima digenggam . Kedengaran suara ketawa beberapa orang pelajar di sekelilingnya . " How dare- "

" Ini bukan tempat sesuai untuk orang miskin macam kau lah , Hannah . " kata seorang gadis dari atas . Hannah mendongak , matanya membulat apabila melihat rakan baiknya , Mia tersenyum sindir memandangnya dengan baldi di tangan tanda gadis itulah pelaku tersebut .

" Apa masalah kau ni , Mia ?! "

" Kenapa ? Mahal sangat ke baju kau tu ? Konon tempah dekat butik la apa sedangkan mampu beli dekat pasar malam saja . Pfft , kau memang tak tahu malukan ? Dah miskin tu nak juga sekolah sini pura-pura anak dato' . " kata Mia membuatkan Hannah tersentak . Adakah ini maksud satu sekolah sudah tahu siapa dirinya ?

" Penipu . "

" Menyesal aku percaya dia . "

" Seriuslah Hannah tu orang miskin ? "

" Jual badan ke masuk sekolah sini ? "

" Ew . "

Bisikan-bisikan manusia di sekelilingnya itu memenuhi suasana . Hannah menutup telinganya rapat lalu berlari menuju ke tandas lama di hujung blok . Benar kata orang , kaya semua orang pandang , puja namun bila tiada apa-apa pasti dikeji dan dipandang hina .

Kakinya melangkah ke cermin tandas lalu cermin itu ditumbuknya sehingga pecah . Darah di tangan yang menitis itu diabaikan . Diri itu menjerit sekuat-kuatnya dengan air mata kerana rasa sakit di hati .

Dia bersandar di dinding . Air mata yang laju membasahi pipi itu diseka , dia memandang keliling tandas itu . Serpihan cermin di lantai diambil lalu diletakkan pada nadi tangannya . Dia lebih sanggup mati berbanding dipandang hina sebegitu .

Belum sempat dia membuat perbuatan itu , pintu tandas dikuak .

" Hannah ! Kau buat apa ni ? "

Wajah itu dipandang kemudian senyuman sinis diukir di bibirnya . Hannah berdiri perlahan-lahan menghampiri insan itu . " Kau yang buat hidup aku hancur macam ini kan , Naayla ? " tanya Hannah setelah menutup pintu tandas tersebut .

Naayla Zahra melangkah ke belakang selangkah demi selangkah . " Kau okay tak ni ? " tanya Naayla lagi . Dia cuba memegang Hannah untuk menenangkan gadis itu namun tangannya ditepis membuatkan tangannya terhiris sedikit dengan serpihan cermin yang dipegang oleh Hannah .

" Kau tahu tak , bapa aku sanggup kerja siang malam sebab aku nak masuk sekolah ni dari dulu ? Dekat sini aku dilayan macam orang kaya sama apa yang aku nampak pada kau dari dulu . " kata Hannah .

Tawa sinis terlepas dari mulutnya . " Aku cemburu , Naayla . "

" Aku tahu kau yang hebohkan pada semua orang yang aku ini cuma orang miskin kan ? Aku tahu kau marah dengan aku tapi tak perlu hancurkan hidup aku macamni , Naayla . "

Naayla memegang tangan Hannah sekali lagi , " Bukan aku Hannah . Aku tak terfikir pun nak hebohkan pasal ni . " nafinya . Hannah menolak Naayla ke dinding . " Orang salah tak pernah mengaku lah ! " jeritnya lalu serpihan cermin itu diletakkan pada leher Naayla .

" Aku cuma cemburu Naayla . Kau ada keluarga bahagia , kau hidup mewah . Tapi aku ? Aku miskin , aku terpaksa kerja dari aku kecil . Aku kena pijak , hina bila tolong mak aku jadi maid . " Naayla memejam matanya mendengar luahan gadis dihadapannya itu . " Kau yang buat hidup aku kembali macam dulu ! " jerit Hannah lagi .

KAISER : The Hidden KingWhere stories live. Discover now