PANDANGAN SINIS dari pelajar Emerald High School sepanjang waktu persekolahan pada hari itu membuatkan Hannah kurang selesa . Mengapa mereka memandangnya seolah-olah dia tampak macam pengemis hari ini ? Apabila dia melangkah untuk masuk ke kaki lima , dirinya basah disimbah air dari tingkat 2 .
Matanya dipejam rapat dan buku lima digenggam . Kedengaran suara ketawa beberapa orang pelajar di sekelilingnya . " How dare- "
" Ini bukan tempat sesuai untuk orang miskin macam kau lah , Hannah . " kata seorang gadis dari atas . Hannah mendongak , matanya membulat apabila melihat rakan baiknya , Mia tersenyum sindir memandangnya dengan baldi di tangan tanda gadis itulah pelaku tersebut .
" Apa masalah kau ni , Mia ?! "
" Kenapa ? Mahal sangat ke baju kau tu ? Konon tempah dekat butik la apa sedangkan mampu beli dekat pasar malam saja . Pfft , kau memang tak tahu malukan ? Dah miskin tu nak juga sekolah sini pura-pura anak dato' . " kata Mia membuatkan Hannah tersentak . Adakah ini maksud satu sekolah sudah tahu siapa dirinya ?
" Penipu . "
" Menyesal aku percaya dia . "
" Seriuslah Hannah tu orang miskin ? "
" Jual badan ke masuk sekolah sini ? "
" Ew . "
Bisikan-bisikan manusia di sekelilingnya itu memenuhi suasana . Hannah menutup telinganya rapat lalu berlari menuju ke tandas lama di hujung blok . Benar kata orang , kaya semua orang pandang , puja namun bila tiada apa-apa pasti dikeji dan dipandang hina .
Kakinya melangkah ke cermin tandas lalu cermin itu ditumbuknya sehingga pecah . Darah di tangan yang menitis itu diabaikan . Diri itu menjerit sekuat-kuatnya dengan air mata kerana rasa sakit di hati .
Dia bersandar di dinding . Air mata yang laju membasahi pipi itu diseka , dia memandang keliling tandas itu . Serpihan cermin di lantai diambil lalu diletakkan pada nadi tangannya . Dia lebih sanggup mati berbanding dipandang hina sebegitu .
Belum sempat dia membuat perbuatan itu , pintu tandas dikuak .
" Hannah ! Kau buat apa ni ? "
Wajah itu dipandang kemudian senyuman sinis diukir di bibirnya . Hannah berdiri perlahan-lahan menghampiri insan itu . " Kau yang buat hidup aku hancur macam ini kan , Naayla ? " tanya Hannah setelah menutup pintu tandas tersebut .
Naayla Zahra melangkah ke belakang selangkah demi selangkah . " Kau okay tak ni ? " tanya Naayla lagi . Dia cuba memegang Hannah untuk menenangkan gadis itu namun tangannya ditepis membuatkan tangannya terhiris sedikit dengan serpihan cermin yang dipegang oleh Hannah .
" Kau tahu tak , bapa aku sanggup kerja siang malam sebab aku nak masuk sekolah ni dari dulu ? Dekat sini aku dilayan macam orang kaya sama apa yang aku nampak pada kau dari dulu . " kata Hannah .
Tawa sinis terlepas dari mulutnya . " Aku cemburu , Naayla . "
" Aku tahu kau yang hebohkan pada semua orang yang aku ini cuma orang miskin kan ? Aku tahu kau marah dengan aku tapi tak perlu hancurkan hidup aku macamni , Naayla . "
Naayla memegang tangan Hannah sekali lagi , " Bukan aku Hannah . Aku tak terfikir pun nak hebohkan pasal ni . " nafinya . Hannah menolak Naayla ke dinding . " Orang salah tak pernah mengaku lah ! " jeritnya lalu serpihan cermin itu diletakkan pada leher Naayla .
" Aku cuma cemburu Naayla . Kau ada keluarga bahagia , kau hidup mewah . Tapi aku ? Aku miskin , aku terpaksa kerja dari aku kecil . Aku kena pijak , hina bila tolong mak aku jadi maid . " Naayla memejam matanya mendengar luahan gadis dihadapannya itu . " Kau yang buat hidup aku kembali macam dulu ! " jerit Hannah lagi .
YOU ARE READING
KAISER : The Hidden King
Romansa[ COMPLETED ] Ayden Kaiser, kuasa raja. Itulah maksudnya sekali gus membentuk keperibadiannya yang agak dingin dan misteri. Siapa sahaja yang tidak mengenali Benjamins? Keluarga mafia terkuat di US dengan legasi paling mewah. Namun di sebalik keluar...