008

14.9K 912 9
                                    

SEORANG GADIS berjalan menuju ke dewan di awal pagi , kalau boleh dia mahu cepat-cepat habiskan hukumannya . Matanya memandang sekeliling dewan yang luas itu , Ayden Kaiser masih lagi belum tiba . Naayla Zahra mengeluh seketika namun langkahnya tetap diaturkan ke belakang dewan .

Satu ruang yang besar dan gelap mencuri perhatiannya , dia menghampiri suis lampu dan kipas .

Ting !

Apabila ruang itu diterangi cahaya , Naayla memandang teruja setiap peralatan yang ada di situ . Bermula dari sebuah piano , beberapa gitar dan sebuah drum . Semua itu membuatkan diri itu teruja , dia menghampiri piano tersebut lalu jarinya menekan satu not . Serentak itu , senyumannya terukir di bibir .

" Tak salahkan kalau aku main ? " tanya Naayla sendirian . Dia memandang jam ditangannya , masih awal dan kelibat Ayden Kaiser masih tidak kelihatan . Senyumannya diukir lalu dia duduk di sebuah kerusi berhadapan piano tersebut . Jarinya seolah-olah menari di atas setiap not itu .

- Moral of The Story : Ashe

" So I never really knew you
God, I really tried to
Blindsided, addicted
Felt we could really do this
But really I was foolish
Hindsight, it's obvious " dia berhenti seketika , matanya tertutup menghayati setiap not dimainkan dam lirik yang dinyanyikan .

" Talking with my lawyer
She said, "Where'd you find this guy?"
I said, young people fall in love
With the wrong people sometimes " gadis itu tersenyum halus .

" Some mistakes get made
That's alright, that's okay
You can think that you're in love
When you're really just in pain
Some mistakes get made
That's alright, that's okay
In the end it's better for me
That's the moral of the story, babe
(Oh-oh, oh-oh)
(Oh-oh, oh-oh)
It's funny how a memory
Turns into a bad dream
When running wild turns volatile
Remember how we painted our house
Just like my grandparents did?
So romantic, but we fought the whole time
Should have seen the signs, yeah " Naayla Zahra mula mengingati kembali saat pertama kali dia sedar yang dia sudah jatuh cinta pada seorang lelaki bernama Raiz Affan .

" Talking with my mother
She said, "Where'd you find this guy?"
Said, some people fall in love
With the wrong people sometimesSome mistakes get made
That's alright, that's okay
You can think that you're in love
When you're really just in pain
Some mistakes get made
That's alright, that's okay
In the end it's better for me
That's the moral of the story, babe
(Oh-oh, oh-oh)
(Oh-oh, oh-oh)
(Oh-oh, oh-oh)
(Oh-oh, oh-oh)
They say it's better to have loved and lost
Than never to have loved at all
That could be a load of shit
But I just need to tell you all " sekali lagi gadis itu berhenti .

" Some mistakes get made
That's alright, that's okay
You can think that you're in love
When you're really just engaged
Some mistakes get made
That's alright, that's okay
In the end it's better for me
That's the moral of this story "

" Some mistakes get made
That's alright, that's okay
You can think that you're in love
When you're really just in pain
Some mistakes get made
That's alright, that's okay
In the end it's better for me
That's the moral of the story, babe " gadis itu membuka matanya saat bernyanyi lirik terakhir itu .

" Don't you have work to do here ? " Naayla menoleh ke belakang , kelihatan Ayden bersandar di pintu sambil berpeluk tubuh memandangnya . Dengan pantas , Naayla bangun dan beredar melepasi lelaki itu . Ayden Kaiser tersenyum halus sambil menggeleng , dia sudahpun berada di situ sejak tadi tanpa diketahui gadis tersebut .

Naayla keluar ke pentas kemudian dia menyapu sampah di situ manakala Ayden pula menyusun kotak-kotak di belakang pentas . Tiba-tiba matanya tertancap pada sebotol air mineral dan coklat Hershey dengan namanya dilekatkan di botal tersebut . Setahunya , di tempat itu tadi langsung tiada apa-apa .

" Ayden ! "

Ayden Kaiser datang ke arahnya , " What ? " kemudian pandangannya dialihkan ke botol mineral dan coklat Hershey yang dipegang oleh Naayla .

" Kau bagi ? "

Ayden menjongketkan kening kirinya . " Pfft . No . Never . " dia terus beredar selepas menggalas begnya . " Eh kau nak pergi mana ? " tanya Naayla hairan , banyak kerja yang belum dilakukan lagi lelaki itu sudahpun berhenti .

" Tengok jam . " jerit Ayden apabila dia sudahpun berjalan jauh . Naayla mengerling ke arah jam di tangan , 8:15 pagi . OH MY GOD ! Dia sudah terlambat untuk masuk kelas , seperti biasa dia akan berlari ke kelas cemas . Itulah Naayla Zahra setiap pagi .

Apabila Naayla berlari di hadapan sebuah kelas , seorang lelaki keluar dari kelas tersebut secara tiba-tiba menyebabkan Naayla tidak sempat untuk menghentikan langkahnya .

Buk !

" Ouch ! " adu Naayla setelah tubuhnya terjatuh di atas lantai di hadapan kelas tersebut , dia mendongak memandang lelaki itu . " Sorry , okay tak ni ? " tanya lelaki itu prihatin memandang Naayla yang mengadu kesakitan . Gadis itu bangun lalu matanya memandang tulisan yang terukir di pintu .

5A .

Raiz Affan .

Kelas lelaki itu !

Serentak itu dia terus bangun , dia memandang pelajar di dalam kelas tersebut yang memandangnya . Mukanya membahang apabila pandangannya dibalas dengan mata Raiz Affan yang sedang duduk di tempatnya .

" Hai Naayla ! " sapa Farid . Naayla terus berlari menuju ke kelasnya . Lelaki yang dilanggarnya tadi memandangnya sambil ketawa perlahan . Kemudian matanya tertancap pada coklat Hershey yang tercicir dari poket gadis itu , kedua bahunya dijongket .

Naayla tercungap-cungap duduk di tempatnya , nasib baiklah cikgu belum masuk mengajar . Kalau tidak , sudah lain kes dia didenda . Ayden Kaiser yang duduk di belakangnya memandang pelik . Tak akanlah , Naayla lari laju sangat sampai tercungap takut dimarah ?

Bahu Naayla dipegang oleh Aliya di sebelahnya . " Kau okay ke ? Macam nampak hantu . "

Naayla menggeleng laju lalu dia memegang kedua tangan Aliya . " Sumpah aku malu denga Raiz ! Aku jatuh depan kelas dia . " kata Naayla lalu dia menjerit sambil membenamkan muka pada tangan rakannya itu . Kedengaran bunyi tawa Aliya .

" Kau memang suka malukan diri sendiri depan dia ke , Naayla ? "

Tangan gadis itu pantas ditepuk , " Mana aku tahu semua itu nak jadi , entah siapa yang keluar tiba-tiba . " katanya lagi . Ayden Kaiser yang mendengar setiap perbualan itu bermain-main dengan pen birunya .

" She likes him . " senyumannya terukir . Jujur dia katakan , Raiz Affan seorang lelaki yang baik dan sempurna seolah-olah lelaki itu tidak pernah melakukan kesalahan . Senang kata , lelaki itu disenangi ramai orang termasuklah dirinya . Oleh itu , dia mudah bergaul dengan Raiz .

KRINGGGG !

Beberapa jam belajar di kelas , waktu rehat sudahpun tiba . Dua orang lelaki menunggu di hadapan kelas 5B . Naayla yang tidur nyenyak sepanjang kelas Sejarah tadi dipanggil oleh Aliya . " Apa , Aliya ? Aku nak tidur . " rengeknya .

" Raiz Affan . " dengar sahaja nama itu , Naayla terus terjaga lalu memandang ke arah Raiz yang sedang memandang ke dalam kelasnya . Tiba-tiba Ayden berjalan di hadapan Naayla lalu menghampiri Raiz dan Farid . Sebelum itu , Ayden menampal sticky note di atas mejanya .

Naayla membaca setiap perkataan tersebut .

' Kau lambat pergi dewan , aku beritahu Raiz kau suka dia . '

" Halo Ayden ! " sapa Farid ceria , semakin terkejut Naayla apabila sapaan Farid itu dibalas dengan senyuman halus daripada lelaki itu . Sejak bila mereka berkawan ? Setahu dia , Ayden tiada sebarang rakan langsung di sekolah ini disebabkan wajah dan perangainya yang dingin dan ' sombong ' .

Tiba-tiba Ayden menoleh memandangnya lalu tersenyum sinis menyebabkan Naayla terus membenamkan muka pada begnya .

" Ayden Kaiser ! "



KAISER : The Hidden KingWhere stories live. Discover now