PENONTON bersorak mendengar pengumuman tersebut sambil melihat Ayden Kaiser dengan baju hitamnya yang berjalan keluar dari pintu gerbang dikelilingi pengawal untuk masuk ke dalam sangkar . Coach di sebelah menepuk belakang badannya berkali-kali . Sinaran kamera-kamera menghias wajahnya sepanjang perjalanan .
" Stay focus , King . "
King , nama singkatan untuknya dalam bidang ini . Semua orang mengenalinya dengan nama itu kerana maksud namanya sendiri ialah Raja .
Mata Ayden dialihkan pada penyokongnya , masing-masing memegang namanya . Berbagai kata-kata semangat ditunjukkan untuk dia , namun Ayden masih mengekalkan wajah dinginnya .
" Our fighters are ready ! Here we go , Maximum Fighting Championship MFC ! "
Sampai sahaja di hadapan pintu sangkar , pandangan terpaut dengan lawannya yang berada di seberang . Sam Edward , seorang fighter dari UK . Lelaki itu melihat Ayden dengan wajah yang bengis . Memang tidaklah Ayden kecut perut melihat Sam , baginya jika Sam itu mengerikan dia dua kali ganda lebih darinya .
Baju hitamnya dibuka lalu diberi pada coach sebelum dia masuk ke dalam sangkar tersebut , begitu jugalah Sam Edward . Matanya memandang ke arah penonton , di barisan hadapan kelihatan Naayla Zahra memerhatinya dengan wajah risau . Bibir gadis itu bergerak menyatakan sesuatu .
" Goodluck . "
Suasana semakin bising dengan sorakan apabila pengacara masuk ke dalam sangkar untuk memulakan pertandingan . Jantung Naayla tidak berhenti berdegup kencang , dia berharap tiada apa-apa akan terjadi pada Ayden Kaiser .
" Fighting from the blue corner , 5ft 10inch tall , 12 victories and 4 defeats brought from The Dragons , UK . Here is the challenger " The Villain " , Sam Edward !! " serentak itu , para penyokong terus bersorak kuat . Sam mengangkat kedua tangannya ke arah penyokong dengan bangga , kemudian dia menjerit bersemangat sambil memukul badannya sendiri .
" Fighter from the red corner , standing at 6ft 1inch tall , 14 victories and no defeat from All Stars , Malaysia . He is a " King " , Ayden Kaiser !! " tangan kanan diangkat sambil memandang penyokong . Setiap kali perlawanan , dia tidak sangka dia akan berlawan di merata-rata negara seperti ini . Namun sekarang dia sudahpun terkenal dan namanya disebut-sebut sebagai " The Undefeated King " .
Dia dan Sam Edward berdiri berhadapan di tengah dengan pengadil di antara mereka . " Are you ready ? " tanya pengadil , kedua-dua mengangguk . Pengadil terus menepuk tangannya kuat , sekali gus Ayden bersalaman dengan Sam sebagai pembuka perlawanan . Mereka kembali berjauhan ke tempat masing-masing .
" Fight ! "
Pada mulanya Ayden sekadar bertindak sebagai pihak bertahan manakala Sam sudah mengacah-acahnya dengan teknik . Namun lama-kelamaan dia melangkah ke hadapan , kaki ditendang sekilas oleh Sam . Kali ini , Ayden menumbuk pipi lelaki itu manakala Sam membuat percubaan untuk menumbuknya kembali namun tumbukan itu dapat dielak . Sam terus merengus kasar melihat senyuman sinis daripada Ayden itu .
Sam hilang fokus seketika , dengan itu Ayden terus menyerangnya sampaikan dia terjatuh ke lantai medan lawan . Darah di hujung bibir diseka kasar , matanya tepat memandang Ayden tajam . Dia terus bangun memukul Ayden berkali-kali .
Naayla Zahra terus menutup mata setelah melihat Ayden dipukul , tiba-tiba air matanya menitis laju . Dia tak patut lihat Ayden berlawan ! Gadis itu membuka matanya semula , apa yang dilihat ialah wajah Ayden yang berdarah . Tubir matanya dipenuhi air mata yang bertakung , hati tiba-tiba sakit menonton keadaan rakannya itu dari jauh .
" Ayden dah larang kau ikut , Naayla . Kau degil ! " katanya sendirian perlahan . Bagaimana semua penyokong boleh melihat perlawanan ini tanpa rasa bersalah dan bimbang ? Malah mereka terus menjerit memberi semangat . Dunia Ayden betul-betul lain darinya .
Kalau dunianya , jarinya cuma menari-nari di atas not piano di dalam suasana yang sunyi . Semua penonton memerhatinya sambil tersenyum manis , pada akhir persembahannya barulah dia mendengar tepukan yang bergemuruh .
Tetapi Ayden , dari awal hinggalah akhir perlawanan suasana riuh-rendah dengan sorakan dan suara pengacara yang tidak henti-henti memberi pendapat dan mengolah perlawanan . Bagi Naayla , pekerjaan Ayden kejam , bahaya dan boleh membawa maut . Muktamad .
Air matanya tidak henti-henti mengalir . Dia mahu beredar namun semua penonton berdiri dan keadaan semakin sesak . Oleh itu , dia hanya menunduk berharap tiada apa-apa yang terjadi pada lelaki itu . Bunyi loceng membuatkan Naayla menutup telinga dengan kuat . Siapa yang menang dan siapa yang tumbang ?
" Ladies and gentlemen , our winner " King " Ayden Kaiser ! " Naayla masih tidak mengangkat wajahnya walaupun dia mendengar pengumuman pengolah itu bersertakan air mata yang masih mengalir .
Tangan kanan Ayden diangkat sambil dia diumum sebagai pemenang , kemudian dia terus keluar dari sangkar tersebut . Wartawan-wartawan dari pelbagai media terus menyerbunya namun diabaikan . Pandangannya hanya tertumpu pada gadis yang menunduk di barisan hadapan .
Dia melutut di hadapan gadis yang menutup matanya itu tanpa disedari . Ayden tertawa halus melihat air matanya , pelik betul orang bernama Naayla Zahra ini .
" I never watched someone crying while watching the fight . " katanya sambil mencuit hujung hidung Naayla . Wajahnya terus diangkat memandang Ayden . " Kau gila ke ? " tanya Naayla sambil menangis teresak-esak . " Kau lah gila , kau je yang menangis tengok aku lawan dalam tu tahu tak ? " balas Ayden lalu dia bangun . Tangan Naayla beralaskan baju itu ditarik untuk turut bangun . Mereka berdua berjalan melintasi wartawan-wartawan di situ sampailah langkah Ayden terhenti apabila salah seorang dari mereka mengajukan satu pertanyaan .
" So , Naayla Zahra is your girlfriend . Am I right ? "
Ayden tersenyum halus . " No , but she is special to me . " dengan itu , dia meneruskan langkah ke ruang rehatnya . Tangan Naayla dilepaskan . " Kau nak ikut lagi ke lepas ni ? " tanya Ayden mengusik , dia tahu pasti gadis itu tidak mahu menontonnya lagi . Kalau dia ikut pasti matanya itu akan kering kerana banyak air mata sudah disumbangkan melihat dia berlawan . At least , dia tahu gadis itu risau akannya .
Naayla menggeleng . Memang taklah nak tengok lagi ! Baik dia duduk dekat rumah , tidur takpun balik rumah keluarganya untuk makan-makan . Tenang sikit emosi dia .
" Itulah , degil lagi . " , Naayla mencebik .
" Lepasni , kau pula kena tengok persembahan aku . " katanya , Ayden membuat muka . " Setakat tengok kau main piano atas pentas , aku tak akan nangis macam kau tadi lah . "
" Hellooo ? Mata aku pedihlah . "
Ayden ketawa , sudah malu mahu di cover pula . Inilah perangai Naayla , susah nak mengaku . " Mata pedih konon , padahal risau sebab aku kan ? " usiknya sekali lagi .
" Ya lah ! Ya lah ! Aku nangis sebab kau . " akhirnya Naayla mengaku , tidak suka diusik sebegitu seolah-olah dia budak kecil . Tak akan dia nak ketawa lihat Ayden dipukul hingga berdarah kot ? Nanti kena cop psiko pula .
Tiba-tiba rambutnya diusap .
" Esok aku bawa kau jalan-jalan sebelum kita balik Malaysia . " kata Ayden , terus Naayla tersenyum manis . Pandai pula lelaki itu memujuk .
Sekejap .
" Betul ke kau cakap aku special tadi ? " tanya Naayla hairan , bukan dia tak dengar jawapan untuk soalan panas tadi . Waktu nangis bukan bermaksud dia pekak , okay ?
" Yes , you're special to me . "
YOU ARE READING
KAISER : The Hidden King
Romance[ COMPLETED ] Ayden Kaiser, kuasa raja. Itulah maksudnya sekali gus membentuk keperibadiannya yang agak dingin dan misteri. Siapa sahaja yang tidak mengenali Benjamins? Keluarga mafia terkuat di US dengan legasi paling mewah. Namun di sebalik keluar...