SELEPAS sahaja tamat pembelajaran pada hari pertamanya , Ayden Kaiser duduk di rooftop sekolah untuk mengambil angin . Daripada dia duduk di rumah menghadap masalah lebih baik dia duduk di sini untuk tenangkan fikiran . Dia memegang rantai yang terukir nama seorang wanita yang disayanginya , Aishah .
Rasa bersalah kerana lahir ke dunia ini masih bersarang di hatinya . Jika dia tidak lahir , pasti mamanya itu masih hidup sehingga kini . Bukan dia salahkan takdir , namun tragedi sewaktu itu masih segar di ingatan .
Ayden memandang langit manakala mulutnya bernyanyi lagu kegemaran mereka semasa dia berumur 11 tahun .
" You are my sunshine , my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear , how much i love you
Please don't take my sunshine away . "Wajah manis wanita itu terngiang-ngiang di mindanya , dia sangat rindukan senyuman yang membuatkan dia melupakan realiti sebenar keluarga itu . Walaupun keluarga mereka penuh dengan mimpi ngeri setiap hari , wanita itu tetap tampak ceria dan tenang .
" It's lonely here without you . "
Namun kini , tiada lagi senyuman itu . Tiada lagi hari-hari indahnya . Semuanya musnah beberapa tahun yang lepas menjadikan dia Ayden Kaiser yang sekarang .
Ayden memandang langit yang gelap itu , dia tersenyum halus . Sudah waktu dia harus pulang . Dengan itu , beg sekolahnya digalas lalu beredar dari tempat itu . Dia berjalan menunduk , tiba-tiba bahunya dilanggar seseorang .
" Oops , kau okay tak ? " tanya lelaki yang sama tinggi dengannya . Ayden memandangnya sekilas , " Aku okay . " balasnya lalu beredar ke kereta . Masuk sahaja ke dalam kereta , pemandunya menyapa ceria . Namun Ayden sekadar memberi senyuman dan terus diam sepanjang perjalanan .
Sampai sahaja di rumah , dia keluar dari kereta kemudian masuk ke dalam rumahnya . Dia memandang orang gajinya yang bernama Mak Siti . " Datuk Ayd datang . " kata Mak Siti , muka Ayden terus berubah dingin .
" Mana orang tua tu ? " Mak Siti menunjuk ruang perpustakaannya . Dia terus berjalan masuk ke ruang tersebut . Beg sekolahnya diletakkan di atas meja makan sebelum masuk .
" What are you doing here ?! " marah lelaki itu tanpa menyapa . Dia memandang muka bengis lelaki tua tersebut . Kemudian , lelaki tua itu berdiri lalu tersenyum sinis . " How are you , Ayden Kaiser ? " pertanyaan dibalas dengan pertanyaan .
" I'm good Jonas Benjamin and you shouldn't come here ." katanya . Jonas memegang dadanya sendiri , muka bertukar riak sedih yang dibuat-buat . " Ouch ! My heart hurts so much . " adu Jonas kemudian dia ketawa .
" I thought we were a family . " wajah Jonas menjadi dingin dan serius memandang Ayden .
" I'm not your family anymore since my mom died years ago . And that's because of you ! Remember that , Jonas ! " kata Ayden Kaiser geram . Dia tidak mempunyai ibu sejak dia berumur 11 tahun kerana lelaki ini . Datuknya sendiri . Patutkah dia maafkan lelaki itu ? Tidak !
" She deserved it . "
" And I need you as Benjamins , you're talented in our things , Kaiser . Do you forget about Aryan Haider ? " tanya Jonas lalu tersenyum sinis , dia tahu apa kelemahan cucunya itu .
" Shut up ! I'm going to break your jaw if you keep talking . Get the f*ck out of my sight ! " kata Ayden . Semakin lelaki itu marah , semakin Jonas tersenyum sinis .
" If you change your mind , let me know . " kata lelaki tua itu lalu menepuk bahu Ayden . Kemudian dia beredar manakala Ayden terus melempar pasu bunga ke lantai . Kemudian , dia menumbuk cermin yang ada di situ hingga pecah .
Dia menenangkan dirinya sebelum melangkah keluar . Apabila dia baru hendak keluar dari rumah , orang gajinya menegur . " Ayd , Mak Siti ada masakkan spaghetti . "
Tiba-tiba bunyi perut kelaparan kedengaran , Ayden mengalihkan pandangan ke arah anak Mak Siti yang berumur 13 tahun tersebut . " Amir , kau makanlah apa mak kau masak . Mak Siti , maafkan Ayd sebab Ayd tak lapar lagi . " kata Ayden .
" Tak apa , bang . " kata Amir . Ayden ketawa halus , " Kenapa kau takut sangat dengan aku ? Aku bukan macam orang tua tadi . " kata Ayden lalu dia menghampiri Amir . Amir menunduk , aura lelaki itu membuatkan dia ketakutan .
Lelaki itu tersenyum halus sambil membelai rambutnya lalu beredar ke gazebo putih di halaman rumah berdekatan dengan kolam ikan . Sepuntung rokok disedut dan asap dihembus ke udara , bukan selalu dia menghisap rokok . Jika sesuatu memberi tekanan kepadanya barulah dia menghisap rokok seperti kini .
You're talented in our things , Kaiser . Do you forget about Aryan Haider ?
Ayat datuknya tadi terngiang-ngiang di telinga . Tiba-tiba kenangan lama mula berlayar di mindanya .
" Are you okay bro ? " tanya kanak-kanak lelaki berumur 9 tahun . Ayden yang berumur 11 tahun itu memandang adiknya tanpa riak . Mata sepet adiknya itu masih memandangnya risau .
" Leave me alone , Aryan . " balas Ayden kasar . Adiknya itu memegang bahu lelaki itu untuk menenangkannya tetapi Ayden pantas menepis . Aryan melangkah menghampirinya selangkah , dia tahu bahawa abangnya itu marah pada datuk mereka .
" I said leave me alone ! " suara Ayden sudah naik satu oktaf . Aryan Haider terkebil-kebil melihat sisi abangnya yang lain . Air matanya menitis . " I-I just want to ask if you're okay or not . That's all . " kata Aryan dengan sisa air mata . Ayden Kaiser merengus kasar , pistol ditangannya diacukan kepada adiknya itu .
" Shut the fuck up ! " tengking Ayden .
Banggg !
Serentak itu peluru dilepaskan tepat terkena tubuh adiknya . Aryan jatuh rebah ke tanah , Ayden pula terkedu melihat tubuh adiknya yang kaku .
" Aryannnn ! "
" Ugh , A-Aryan !! " panggil Ayden, dia memegang kepalanya yang agak pening sehinggakan dia terduduk . Sakit . " Mak Siti !! " laung lelaki itu . " Ya Allah , Ayd ! " jerit Mak Siti , panik . Serentak itu Ayden pengsan tidak menyedarkan diri .
' Maafkan abang , Aryan . '
![](https://img.wattpad.com/cover/123636726-288-k34593.jpg)
YOU ARE READING
KAISER : The Hidden King
Romance[ COMPLETED ] Ayden Kaiser, kuasa raja. Itulah maksudnya sekali gus membentuk keperibadiannya yang agak dingin dan misteri. Siapa sahaja yang tidak mengenali Benjamins? Keluarga mafia terkuat di US dengan legasi paling mewah. Namun di sebalik keluar...