Chapter 3

41 18 0
                                    

Ein POV

Ini hanya hari sekolah biasa. Kapan juga sekolah ini akan berakhir? Aku hanya ingin lulus cepat dan langsung kerja. Aishh, aku masih harus sekolah sampai tahun depan

Seperti biasa, aku berjalan kaki kesekolah. Dipinggir jalan aku melihat siswa sepertiku berjalan menuju sekolah mereka masing-masing. Ada yang berdua, bertiga, dan berkelompok.

Ada juga yang sama sepertiku. Jalan sendiri kesekolah, menatap kebawah, dan tidak memiliki teman.

~~~

"Hari ini hari yang kalian tunggu-tunggu" ucap seonsaengnim.

Pekikan, bisikan, dan kegembiraan terdengar diseluruh kelas. Kenapa mereka sangat peduli sama anak pindahan itu? Seakan-akan mereka mengetahui siapa meeka.

"Untuk Kim Lee Ein, inagt apa yang kukatakan" ia menunjukku.
Aku hanya mengangguk.

Jangan bersikap terlalu dingin? Maaf tapi aku akan berusaha..

"Kalian bisa masuk sekarang" dia memanggil orang yang diluar.

Aku menghela napas panjang dan menaruh kepala diatas meja, menghadap jendela, dan menuup mataku.

Sebenarnya aku tidak selalu tidur. Hanya saja aku tidak ingin oeduli pada dunia ini. Setiap waktu, aku mendengar semuanya.

Sebuah suara laki-laki yang kupikir adalah leadernya mengatakan "Dul Set"

Dan yang lainnya, yang sudah jelas sekumpulan laki-laki mengikut setelahnya, "Annyeonghaseyo, Bangtan Sonyeondan Imnida"
"Kami adalah Bangtan Boys, tolong perlakukan kami dwngan baik"

Sebuah grup dihari pertama sekolah. Naluriku mengatakan kalo aku harus peduli pada mereka.

Tidak, pikirku

Aghh pekikan dan bisikan itu tidak mau berhenti.

"Yah, Ice Princess, bisakah kau menunjukkan sedikit rasa hormat?" ucap si Drama Queen, tchh kurasa dia berlebihan.

"Kwon Eun Ha jaga sikapmu" tegur Ms. Kim

"Seperti yang kalian lihat, ada kursi yang tepat jumlahnya untuk kalian dibelakang, jadi sekarang silahkan duduk ditempat kalian" ucapnya menurutku kepada anak transfer baru itu.

"Baiklah, aku akan keluar sebentar"
"Ne" ucap teman kelasku bersamaan

Aku merasakan gerakan disampingku dan mata yang sedang memandangku. Aku dpat merasakan semuanya. Untuk pertama kalinya disekolah, aku memilikj teman duduk, tepat disampingku.

Aku merasakan dia duduk disampingku. Nafasnya, dan pergerakannya. Tapi aku tetap tidak bergerak sedikitpun.

'Ada apa dengannya?'

'tepat disampingnya ada member BTS'

'Setidaknya dia harus menyapa mereka'

'Yahh, selama tiga tahun dia bahkan tidak pernah berbicara kepada kita'

'Kecuali hari dia pindah kesini'

Suara-suara tidak pernah berhenti terdengar olehku. Walaupun aku tidak begitu peduli, tapi aku tetap merasa tersakiti. Bukannya aku tidak ingin puny teman, aku sangat menginginkan seorang teman.

Hanya saja aku takut kehilangan seorang teman lagi.

"Hey" sebuah suara, mungkin teman dudukku memanggilku. Aku mengangkat kepalaku, dan melihat enam orang mengelilingiku.

Aku menatap wajah mereka masing-masing. Mereka tidak terlihat buruk. Masalahnya adalah, mereka mendatangi Aku, sang 'Ice Princess'.

"Uhh, Ice Princess? Kenapa mereka memanggilmu seperti itu??" salah satu dari mereka yang memiliki dada yang paling bidang berbicara padaku.

Aku duduk tegak dan bersandar dikursi. Aku hanya mengangkat bahu dan menatap mejaku.

"Hey, jangan dengarkan mereka. Kau akan tersakiti"ucap salah satu dari mereka.

Sudah telat, aku sudah terlanjur sakit.

"Kau tidak banyk bicara ya, apa kau kenal dengan kami?" tanya yang berambut putih. Tiba-tiba semua perhatian kelas menuju diriku.

"Kenal kalian? aku baru saja melihat kalian beberapa menit yang lalu"

Sebuah buku dari jauh terlempar kearahku dan mengenai kepalaku. Orang yang mengelilingiku terkejut begitu juga yang lain.

Aku mengepal tanganku dan mengertakkan gigiku "Tidak, aku tidak kenal kalian"

"Siapa yang melemparnya?" tanya salah satu dari mereka.

"Sebenarnya bukan masalah jika dia nggak kenal kita" yang memiliki wajah paling tirus berkata kepada siswa dikelas itu.

Bukan masalah? Siapa mereka tadi?? Bangtan..Boys??

"Mereka Idol hip-hop, bagaimana bisa kau tidak mengenal mereka?" komentar yang didepan.

Aku mengepal tanganku. Hebat. Anak tranfer baru yang ternyata seorang Idol hip-hop datang menghancuri hidupku. Oh, tunggu. Mereka hanya membuatnya lebih buruk.

Mereka melihatku. Aku dapat merasakannya tanpa melihat mereka.
"Jadi namamu Kim...." orang itu belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ada orang yang mengganggunya.

"Lee Ein" suara yang tak asing itu membuatku menghadap kearahnya.

"Tidak, tidak. K-kau bukan dia. Ini ha-hanya imajinasiku, ya hanya imajinasiku" gagapku.

"Apa??" ucap enam orang yang mengelilingiku bersamaan.

Aku berdiri dan melewati orang yang menyebut namaku tadi. Aku berhenti tepat disampingnya. Tanganku mengepal. Lalu, aku melanjutkan langkahku.

Tetapi, tangannya menahan lenganku.

"Kim Lee Ein"
.
.
.
tbc

Idols with One Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang