Chapter 5

37 15 0
                                    

EIN POV
"Ein-ah, ini sudah telat sudah cukup kau melakukannya. Kau harus pulang" ucap Bosku ke aku.

Aku melihat waktu, sudah pukul sembilan.

"Ah, aku akan menyelesaikan ini dulu" ucapku melihat meja itu masih berantakan.

Ini hanya kafe biasa dimana orang akan duduk, makan, dan bicara. Aku masih punya pekerjaan lain setelah itu.

"Aku akan pergi sekarang, sampai jumpa besok" aku meninggalkan kafe itu. Aku berjalan menuju toko 24 jam.

Aku ganti baju memakai seragamku dan menuju kasir. Ini hanya akan menjadi pekerjaanku untuk sementara sampai aku lulus.

Untuk toko ini, aku akan bekerja sampai jam 12 karena aku harus istirahat unuk sekolah keesokan harinya.

Aku sangat jarang digaji. Aku beruntung ahjussi itu mau menerimaku disini.

Seorang laki-laki datang memakai jaket hoodie hijau yang ia pakai untuk menutupi kepalanya. Aku menyiapkan diriku.

Ia datang kekasir dan menarih biskuit dan beberapa coca-cola diatas meja.
Aku mengambilnya dan kuscan satu-satu harganya. Dia hanya melihat kebawah dengan uangnya ditangan.

"Apa kau akan meminum semua ini?" ucapku sambil nge-scan(?) harganya,

Ia mengangkat kepalanya untuk melihatku. Aku tidak bisa melihat wajahnya, aku bahkan tidak bisa melihat senyumnya. "Kenapa kau tidak memperlakukan aku seperti ini kalau disekolah?"

Tanganku terhenti saat aku ingin memberikan kembaliannya. Karena aku bersikap dingin saat disekolah saja itu nyata.

Saat aku melangkah masuk ke sekolah. Aku akan berubah menjadi apa yang mereka sebut 'Ice Princess'. Aku juga tidak tahu kenapa.

Mungkin sekolah mengingatkanku tentang Jimin. Sekarang jauh lebih buruk dari yang dulu.

Dalam waktu itu, aku harus berteman kelas dengannya dan aku juga dekat teman duduk dengannya.

"Siapa kau?" tanyaku

"Yah, kau tidak mengenalku?"

"Aku tidak mengenal siapapun disekolah"

"Jadi, kau tidak mengenal Jimin juga?"

"Siapa kau? Bagaimana kau bisa tahu?"

Dengan itu, dia mengambil kembaliannya dari tanganku lalu pergi. Siapa dia? Bagaimana dia tahu?.

Apa dia salah satu dari yang disebut BTS?

Apa dia salah satu teman Jimin?

Tidak, tidak.

~~~~~

Sepertinya semua orang jadi semakin benci padaku. Untuk pertama kalinya, aku tidak langsung tidur saat aku memasuki kelas.

Yang kulakukan sekarang adalah duduk dan menatap mejaku. Aku merasa takut. Menurutku aku akan gugup karena mulai sekarang aku akan melihat Jimin setiap hari.

Hindari saja dia dan teman-temannya.

Kelas ini masih kosong. Masih ada satu jam sebelum kelas dimulai. Aku melihat kearah jendela. Sekolah juga masih kosong.

"Kau cepat datang" ketuk sebuah suara.

Aku berbalik dan melihat tujuh laki-laki, termasuk Jimin, menuju tempat duduk mereka. Orang yang duduk tepat disampingku berkata, "Kita tidak memperkenalkan diri dengan baik. Aku Kim Tae Hyung" dia menawariku tangannya aku hanya melihat tangannya lalu kembali melihat wajahnya.

"Ohh, iya" dia dengan canggungnya menggaruk kepalanya dengan tangan yang dia tawari tadi.

Aku melihat keluar jendela dan terdiam. Tapi aku merasakan sesuatu yang aneh.

"Apa yang kalian lakukan?" saat aku berbalik mereka tengah berkumpul ditempatku. Kurang seseorang, Park Jimin.
"Kau mengenal kami sekarang?" Yang diujung kiriku bertanya.

Aku melihat papan nama mereka, "Kim Seok Jin, Kim Tae Hyung, Jeon Jung Kook, Min Yoon Gi, Jung Ho Seok dan Kim Nam Joon. Puas?"

Mereka melihatku lalu papan nama mereka. Bersamaan, mereka perlahan menunjuk kearah sebelah kananku.

"Gak papa. Kami sudah mengetahuinya. Dia juga menyesalinya, kau tau, karena kesalahannya" Dia memberi tahu mereka.

"Lalu bagaimana dengan laki-laki semalam, apa salah satu dari kalian?" mereka terlihat bingung. Kecuali satu orang.

"Itu aku" ucap Taehyung tersenyum miring.

"Huh?" ucap yang lain bersamaan.

"Aku bertemu dia di.."

"Tutup mulutmu" aku memberitahunya. Dia menurutiku.

Aku menggenggam tanganku erat-erat lalu berdiri. Park Jimin masih tetap diam ditempatnya.

Aku berjalan dan berhenti dibelakangnya. Aku menghela napas dan tersenyum miring.

"Unbelievable"

"Kau bertahan"

"Ya, tanpa bantuan dari seseorang yang membiarkanku mati"

"Ini salahku" dia tetap ditempatnya

"Tidak, ini salahku. Ini salahku karena telah bertemu denganmu dari awal"

Aku meninggalkan kelas dan lari keatap. Aku duduk sendiri dan menangis sangat keras. Sangat keras sehingga bibirku gemetar, sangat keras sehingga aku merasa sesak didadaku. Aku menarik lututku lalu memeluk diriku.

Masih membiarkan air mataku turun. Aku berbisik kepada diriku sendiri,

"Tidak, Ein harus kuat. Ein kuat. Ein harus menghindari mereka"

Setelah menenangkan diriku, aku menyadari kelas akan dimulai dalam sepuluh menit. Jadi, aku langsung menuju kelas. Di jajaran belakang dipenuhi oleh perempuan yang mengelilingi grup BTS itu.  It sucked.

Bau dari parfum kuat mereka membuatku pusing. Mereka terlalu sibuk untuk menyadari kalau aku melewati mereka.

Seseorang menghampiriku "Sepertinya kau tidak mengenalku, aku Choi Young Jae"

"Oh" Ini pertama kalinya dia berbicara padaku.

~~~~~

Biasanya, aku akan makan siang sendirian tapi hari ini, Youngjae membawaku dengannya.

"Makasih" ucapku ke dia yang berada didepanku.

"Gak masalah. Menurutku, kau hanya butuh seorang teman" ucap Youngjae

"Kau sebaiknya pergi, orang-orang memperhatikan kita" ucapku melihat ada banyak mata yang sedang memperhatikan kami.

'Merendahkan BTS dan sekarang dia menginginkan Youngjae juga?'

"Tidak" Balasnya.

"Kalau begitu, aku yang akan pergi" aku baru ingin berdiri tapi kakiku dijepit oleh kedua kakinya. Dia mempereratnya, jadi membuatku kembali duduk.

"Kenapa kau seperti ini?" tanyanya.

"Ini karena aku takut" ucapku lalu melihat kebawah

"Takut karena?"

Aku melihatnya "Ditinggal sendiri lagi" dan aku melihat kebawah lagi. Dia terdiam. Aku merasakan tangannya mengangkat daguku.

"You have me now"
.
.
.
tbc

Idols with One Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang