•Prolog•

69 5 0
                                    

"Aa Kanaaaa!!!" teriak Bia. "Cepetan sih. Nanti aku telat ke sekolah ini." lanjutnya dengan melihat jam tangan yang sudah melingkar di pergelangan tangannya.

"Iya. Sabar." ucap Kana dengan santainya dia menuruni anak tangga.

"Nih bekel kalian. Inget ya. Harus, kudu, mesti, wajib di makan." ucap Adira-Bundanya-yang kini sudah berada di ruang tamu dan menyodorkan dua tempat makan yang masing-masing bertuliskan nama Kana dan Bia.

"Aa makan di kantin aja Bun."

"Tapi pasti nanti A makannya jam istirahat kan ? Dan itu udah jam 10. Bunda gak mau kamu telat makan Kana." dengan tetap menyodorkan tempat makan milik Kana.

"Yaudah Bun, kalo Aa gak mau mending buat Bia aja. Biarin A kelaperan." menatap kana dengan menjulurkan sebagian lidahnya.

Kana dengan sigap meraih tempat makan tersebut yang masih di tangan Bundanya. "Enak aja. Aa juga butuh makan kali."

"Yaudah A berangkat ya Bun." dengan meraih dan mencium telapak tangan Bundanya yang kemudian di ikuti oleh Bia.

"Assalamualaikum, Bun." ucap Bia dengan melangkahkan kakinya menuju pintu depan rumah.

"Waalaikumsalam. Hati-hati A bawa motornya. Jagain adik kamu baik-baik." dengan melambaikan tangannya.

Kana menoleh ke arah Bundanya dan mengangguk pelan.

Febia Shalitta Wayne. Ia biasa di panggil Bia. Seorang perempuan yang mempunyai berat badan dan tinggi badan yang ideal. Dan satu lagi, dia juga mempunyai paras yg manis. Paras yg dapat meluluhkan hati para kaum lelaki. Ditambah lagi dengan senyumannya, Bia memiliki senyuman yang manis dan terlihat begitu alami seolah-olah dia diciptakan hanya untuk tersenyum. Dia lebih memilih menjadi siswi yang biasa saja. Padahal dia bisa terkenal karena keungguluan otaknya dan peringkatnya yang slalu berada di nomer 1.

Bia memiliki seorang kakak laki-laki, Aditya Arkana Wayne. Ia biasa di panggil Kana. Tidak jauh berbeda dengan Bia. Kana juga memiliki otak yang cerdas dan wajah rupawan. Bahkan ia mempunyai predikat 'pria tertampan' di sekolahnya. Tentu saja, Kana menjadi idola bagi semua para wanita. Tapi lelaki ini masih saja menyandang status Jomblo. Padahal begitu banyak wanita yang berusaha mendekatinya, namun hasilnya nothing! 'Tidak berminat untuk pacaran', Pikirnya. Yang ada di otaknya Kana saat ini, ia hanya ingin menjaga dan melindungi Bia. Adik tercantik satu-satunya yang mampu membuat Kana slalu bahagia dengan tingkah lakunya.

-Choice-

[06:30]

Kota Bandung di pagi hari memang sangat pandai untuk menghipnotis indra penglihatan dan memanjakan indra perasa dengan udaranya. Apalagi Bandung adalah salah satu kota besar yang masih memiliki pemandangan yang asrih. Selain itu, Kota Bandung juga mempunyai julukan sebagai Kota Kembang karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh disana.

Motor yang di lajukan oleh Kana kini sudah berada tepat di depan pintu gerbang utama sekolah yang bertuliskan SMA Mutiara Bangsa.

"Nanti mau A jemput jam berapa ?." dengan membuka helm yang berada kepalanya.

"Hmm. Jam 3 deh A. Bisa gak ?." berusaha melepaskan helm nya.

"Pasti bisa lah. Aa mana bisa jauh dari kamu lama-lama, Bi."

"Aa alay nih. Ya Allah, apa salah hamba sampai engkau berikan Aa laki-laki se alay A Kana." alis Bia mengernyit dan menengadahkan kedua tangan layaknya berdoa. Kemudian memberikan helm nya kepada Kana.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang