1 •Kantin•

28 2 0
                                    

Kini mereka bertiga telah berada di salah satu meja kantin.

"Lo mau makan apa Bi,Rin?" tanya Tata yang menatap Bia dan Rina bergantian.

"Es teh aja deh, Ta." nyaut Bia.

"Gue nasi uduk, Ta." nyaut Rina. "Lah lo gak mau pesen makanan Bi ?." lanjutnya yang melirik ke Bia.

Bia menggelengkan kepalanya. "Gue di bawain bekel sama Bunda."

"Yaudah gue pesen makanan dulu ya." Tata beranjak dari bangku kantin yang tadi ia duduki.

Bia dan Rina mengagukan kepalanya bersamaan.

Setelah 5 menit menunggu, Tata kembali dengan membawa nasi uduk pesanan Rina dan Esteh manis pesanan Bia yang kini memenuhi kedua tangannya Tata.

"Makasih Tata ku." ucap Rina dengan mengambil perlahan piring yang berisi kan nasi uduk tersebut dari tangannya Tata.

Bia juga mengambil es teh yang di bawakan oleh Tata."Terus lo makan apa Ta ?"

"Gue udah mesen bakso hehe. lagi pengen makan bakso yang puedessss bangett." dengan semangatnya Tata.

"Njir. Rajanya pedes lo ya Ta." nyaut Rina dengan terkekeh.

"Emang. Tata kan kalo gak pedes gak bakal bisa ketelen tuh makanan." ucap Bia dengan membuka tempat makanannya.

"Misi neng, punten. Ini bakso nya." ucap Mamang bakso yang menyodorkan pesenannya Tata.

"Iya mang. Makasih ya." Tata dengan mengambil alih mangkuk bakso tersebut. "Wihhh, mantep nih. Ada yang mau ?." lanjutnya

"Enggak ah. Sakit perut gue makan bakso lo yang pedesnya kaya setan." ledek Rina.

"Lo setannya." balas Tata.

Bia yang asik mengunyah potongan roti tawar. "Udah sih sama-sama jadi setan juga. Sesama setan tidak boleh saling menghina." lanjut Bia dengan menertawakan Rina dan Tata.

"Ih Bia. Tata imut begini masa di samain ama setan." dengan wajah merengutnya.

"Idih geli gue sama lo, Ta. Amit-amit ya Allah bukan temen Rina ya Allah." dengan mengepalkan tangannya dan menggerakan ke arah dahi kemudian kemeja kantin sebanyak 3x.

Rina yang terkejut melihat seorang pria yang sedang berjalan ke salah satu meja kantin yang kosong. Lalu seorang pria dan temen nya tersebut menjatuhkan pilihan nya pada meja yang berada sekitar 5 langkah dari meja yang Rina dan sahabatnya tempati.

Gila. Ini orang ganteng banget sih. Kok gue baru liat ya. Apa anak baru ya dia? Duh, gue jadi pengin deket sama tuh cowok. Ya Allah, deketin Rina sama dia kek. Batin Rina dengan posisi yang masih tidak kedip melihat sosok pria tersebut.

"Woyy !! Rin, Rinaaaaaa!!!" teriak Bia.

Rina masih belom sadar dari tatapan tajamnya yg menatap pria tersebut.

Kini gantian Tata yang mencoba menyadarkan Rina dengan menepuk kencang bahu Rina. "Woyyy..."

"Aww..." Rina merintih kesakitan."Sakit bego."

"Lo yang bego. Dari tadi di panggilin sama Bia gak nyaut-nyaut." dengan wajah kesalnya Tata. "Ngeliatin siapa sih lo."

"Kapan Bia manggil gue ? Gue gak denger tuh." ngeyel Rina.

"Gimana mau denger. Lu nya aja ngelamun kaya patung." ucap Tata dengan masih menggunakan nada keselnya.

"Masa sih ?." dengan wajah bingung nya ala Rina.

Bia yang telah selesai memakan bekelnya.
"Hmm.. Iya Rina ku, cinta ku, sayang ku." nyaut Bia. "Gak lucu kan kalo setan ke sambet setan." lanjut Bia yang tertawa ngakak.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang