"Apa sih Bi kok obat ? Cieee bunda salto nih yaaa di deketin sama papah" ledek Tata.
Rina menatap Tata. "Salting kamvret. Bukan salto. Sejak kapan ganti nama wkwk." dengan terkekeh mendengar ucapannya Tata.
Tata tertawa ngakak mendengar ucapannya Rina.
Bia hanya bisa berusaha menyembunyikan pipi merah nya.
Rey mengernyitkan alisnya. "Bunda ? papah ?"
"Duh Rey, please jangan dengerin obrolan mereka. Nanti lo makin jadi gila" ujar Bia.
Rey tertawa mendengar ucapan Bia.
"Kak Rey, kok lo ada di sini ?" tanya Tata.
"Dimana ada Bia, disitu ada gue" nyaut Rey dengan melirik Bia.
"Gopean !" celetuk Bia.
"Aa, Rey. Gombalin eneng, A. Gombalin. Hahaa." nyaut Rina.
"Geli ah Rin, jauh-jauh lo dari gue. Bukan temen gue ya Allah." ujar Bia.
Rey menatap tajam Bia. "Bi, keringet lo." dengan mengusapkan handuk kecil miliknya ke wajah Bia.
Deg !
Lagi-lagi Bia di buat terpaku dengan sikapnya Rey.
Lo sendiri aja keringetan, Rey. Tapi lo malah lebih milih ngelapin keringet gue ! Batin Bia.
"Dan sekian kali nya para jones di buat iri sama kalian." celetuk Tata.
"Gue juga keringetan kak. Elapin dong." pinta Rina.
Tata melihat Rina dengan tatapan sinis. "Sini gue elapin, pake pantat panci yang item banget itu mau ?" dengan tertawa.
"Jahat lo ah." nyaut Rina.
Rey memegang pergelangan tangannya Bia. "Gue pinjem Bia nya bentar boleh gak ?" dengan melirik Tata dan Rina bergantian.
Bia menatap Rey dengan wajah bingung.
"Ohhh udah pasti boleh banget. Lama juga gak apa-apa kak." nyaut Rina.
"Iya Kak. Bawa aja, Bia udah jinak kok kak wkwk" ujar Tata dengan terkekeh.
Bia menatap sinis Tata dan Rina. "Awas aja sih lo ya. Gue delete dari daftar nama sahabat gue sih." dengan nada kesal.
"Bia mah emang gitu ya, kak. Orangnya ambekan mulu wkwk." Rina mengadu ke Rey.
"Ah di kasih eskrim juga baik lagi dia wkwk." ledek Tata.
"Bodo." celetuk kesal Bia.
Rey yang masih menggenggam pergelangan tangannya Bia. "Yaudah, gue bawa dulu ya." pamit Rey dengan melangkahkan kaki nya yang diikuti oleh Bia.
"Iya kak, have fun ya kak." nyaut Rina dengan melambaikan tangannya.
Bia yang memutarkan sedikit badannya ke arah Tata dan Rina dengan menjulurkan lidahnya.
Tata dan Rina hanya tertawa melihat tingkahnya Bia.
^^^
"Nanti malem lo ada acar gak ?" tanya Rey.
Bia memutar bola matanya ke atas. "Kayak nya sih gak ada. Kenapa ?"
"Dinner kuy. Nyokap sama bokap lagi liburan kesini terus dia nyuruh gue buat ngajak lo dinner."
"InsyaAllah ya, Rey."
"Harus bisa ya Bi. Nyokap kangen banget sama lo."
"Iya, Rey. Gue juga kangen sama tante Marisa. Udah lama gak ketemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen Fiction"Jangan suruh gue buat milih. Karena gue gak pernah bisa buat milih. Apalagi harus milih diantara kalian yang punya kedudukan sama pentingnya. Bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kalian semua udah ada porsi nya masing-masing di hati gue. Jadi...