5 •Murid Baru•

13 1 0
                                    

[06:30]

Rey yang memakirkan motornya di parkiran sekolah SMA Mutiara Bangsa terlihat tampak bahagia. Lain hal nya dengan Bia, yang kini berdiri menunggu Rey memakirkan motornya.

Ya, hari ini Bia tidak di antar sekolah oleh Kana. Karena Rey yang meminta izin pada Kana untuk mengantar Bia ke sekolah dan Kana memberikan izin untuk itu bahkan memang Bia dan Rey satu sekolah.

^Flash Back On^

Rey yang tengah berusah memarkirkan motornya di halaman rumah Bia. "Kak, Biar gue aja yang nganterin Bia." ucap Rey pada Kana dengan membujuk Kana agar Bia berangkat bareng bersamanya

"Rey." ucap Bia.

Kana mengernyitkan alisnya. "Lo yakin mau nganterin Bia ?."

Rey menganggukan kepalanya."Sekarang gue kan satu sekolah sama Bia."

"Yaudah, jagain Bia ya. Jangan sampe lecet. Gue percaya sama lo." nyaut Kana dengan menepuk bahu Rey.

Rey menghela kan napasnya dan meraih pergelangan tangannya Bia. "Kuy Bi, naik. Nanti kita telat."

Bia mengambil ancang-ancang untuk menduduki motor ninja berwarna merah yang di bawa oleh Rey.

^Flash Back Off^

"Bi." panggil pelan Rey.

"I-iya Rey."

"Kok lo diem aja ?." dengan menggaruk sebagian kepalanya.

"Hehee, gpp kok." ujar Bia. "Cieee yang jadi MuBa." ledek Bia.

"MuBa ? Apaan ?" mengernyitkan alisnya.

"Murid Baru wkwk." dengan nada ketawanya Bia. "Yaudah yuk masuk." lanjutnya.

Rey mengikuti langkah kaki Bia untuk menyusuri setiap koridor kelas dan mengantarkan Rey ke kelasnya. Ya, Rey berada di kelas XI IPS 1. Ruang kelas Rey tidak terlalu jauh dengan ruang kelas Bia, karena ruang kelas X IPS 1 tepat berada di bawah ruang kelas XI IPS 1.

"Ini kelas lo, Rey." ucap Bia yang kini mereka berdua sudah berada didepan ruang kelas yang bertuliskan 'XI IPS 1'.

"Kok gue gak sekelas sama lo, Bi ?" ujar Rey yang melihat sekeliling ruangan.

Bia melongo. "Ya enggak lah, lo kan kelaa sebelas. Gue kan baru juga kelas sepuluh."

"Yaudah, gue balik ke kelas sepuluh lagi aja kalo gitu." dengan menatap Bia.

Deg..

"Gopean !" nyaut Bia yang sebisa mungkin menyembunyikan pipi merahnya.

"Jangan jauh-jauh dari gue ya, Bi." ujar Rey dengan meraih pergelangan tangannya Bia.

Bia yang masih terpaku dengan ucapannya Rey sebisa mungkin mengendalikan pikirannya. "E-eh. Udah sana masuk. Bentar lagi bel. Gue juga mau ke kelas."

Rey melepaskan genggaman tangannya dari Bia. "Iya deh. Nanti istirahat gue ke kelas lo ya."

Bia menganggukan kepalanya. Dan melangkahkan kaki nya menuju ruang kelasnya.

  -Choice-

"Biaaaaa." teriak Tata.

"Tataaaaa." balas Bia.

"Tumben dateng siang. Pacar gue mana ? Kok gue gak liat."

"Pacar lo ? Siapa ?" dengan menaruh tas nya diatas meja.

"Kak Kana hehe."

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang