-Rey Pov-
[19:00]
"Assalamualaikum" ucap seorang laki-laki dengan tangan kanannya menekan bel rumah Bia dan yang tangan kirinya membawa tempat makan milik Bia.
"Waalaikumsalam" nyaut Adira dengan menggerakkan knop pintunya. "Eh nak Rey." dengan tersenyum ramah.
Rey membalas senyuman Adira. "Iya, Tan."
"Sini masuk nak." dengan mempersilahkan Rey untuk masuk ke dalam rumahnya. "Mau ketemu sama Bia ya ?" lanjutnya.
Rey menganggukan kepalanya. "Bia nya ada, Tan ?"
"Ada. Kamu naik aja ke kamarnya, dia juga nungguin kamu dari tadi."
"Hehe makasih ya, Tan."
"Yaudah Tante ke dapur dulu ya." dengan mengelus kecil bahu Rey.
Rey menganggukan kepalanya. "Oh iya, Tan. Ini Rey mau ngebalikkin tempat makannya. Makasih ya, Tan udah mau repot-repot bikinin Rey sarapan." dengan menyodorkan tempat makannya tersebut.
Adira menganggukan kepalanya. "Iya nak sama-sama" dan melangkahkan kakinya ke arah dapur.
Rey pun melangkahkan kaki nya untuk menaiki anak tangga dan menuju kamar Bia.
Setelah sampai di depan kamarnya Bia.
"Bi" ucap Rey dengan mengetukkan jari-jarinya di pintu kamar Bia.
"Iya, Rey." nyaut Bia dari dalam kamarnya dan berusaha membuka pintu kamarnya.
Rey terpaku ketika mendapati Bia dengan wajah cantiknya dengan makeup natural.
Bia melambaikan tangannya ke wajah Rey. "Rey, kuy."
"E-eh kuy, Bi." dengan menggenggam tangannya Bia dan melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga.
"Lo malem ini cantik Bi." lanjutnya dengan membisikkan ke telinga Bia.
"Gopean !" celetuk Bia.
Tanpa sadar mereka kini sudah berada di ruang tamu dan mendapati seorang laki-laki paruh baya tengah menikmati televisi yang berada didepannya.
"Papah." teriak Bia.
Hafidz menengok ke arah Bia. "Bia, kamu mau kemana de ?" dengan beranjak berdiri dari sofanya. "Rey ? Ini Rey temen kecil nya Bia kan ?" lanjutnya dengan menatap Rey.
"Iya Om, ini Rey." nyaut Rey dengan memeluk Hafidz.
"Om, Rey pinjam Bia nya dulu ya. Mamah sama papah ngundang Bia makan malam dirumah kita." lanjut Rey.
"Oh iya, tentu saja. Jagain bidadarinya Om ya Rey." dengan menepuk bahu Rey.
Bia tertawa kecil mendengar perkataannya Hafidz.
"Siap Om." ujar Rey.
"Yaudah ya pah, Bia berangkat dulu." dengan mencium punggung tangan Hafidz dan diikuti oleh Rey
"Iya, Bi." nyaut Hafidz.
"Assalamualaikum" ucap Rey dengan melangkahkan kakinya menuju keluar Rumah.
"Waalaikumsalam." nyaut Hafidz.
^^^
Kini Rey dan Bia sudah berada di depan pintu rumah Rey.
"Assalamualaikum." ucap Rey dengan membuka pintu rumahnya.
Rey melangkahkan kakinya. Namun langkah kakinya terhenti ketika mendapati Bia yang masih saja berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen Fiction"Jangan suruh gue buat milih. Karena gue gak pernah bisa buat milih. Apalagi harus milih diantara kalian yang punya kedudukan sama pentingnya. Bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kalian semua udah ada porsi nya masing-masing di hati gue. Jadi...