9 •Kedai Eskrim•

13 1 0
                                    

Rey menyodorkan eskrim yang tadi ia pesan untuk Bia. "Makan dulu eskrim nya. Biar mood nya balik."

Bia yang tadi memanyunkan bibirnya seketika tersenyum melihat eskrim ada di hadapannya. "Makasih ya, Rey"

Rey tersenyum mendengar ucapannya Bia. "Nah gitu dong, kan cantik lagi itu muka. Gak kaya tadi lecek." ledeknya.

"Dari dulu juga emang cantik." ujar Bia dengan menjulurkan lidahnya.

"Oh iya Rey, gimana hari pertama lo. Enak gak?" sambung Bia.

"Hem.. Lumayan bagus lah untuk permulaan. Gila gue baru sadar SMA Mutiara Bangsa yang terkenal sekolah hitz, unggulan. Isinya orang-orang gila semua ya." dengan terkekeh

"Hahaa. Iya dong. Tapi kan keren. Dan sekarang lo jadi gila juga wkwk." nyaut Bia.

Kemudian hening tidak ada pembicaraan diantara mereka selama 2 menit.

"Bi."

"Apa Rey ?" dengan menyuapkan eskrimnya.

"Gue senang deh. Bisa disamping lo lagi, nikmatin senyuman lo, ketawa lo, muka cemberut lo, ngeliatin lo makan eskrim, satu sekolah sama lo, ngejagain lo." dengan menatap tajam mata Bia.

Bia melongo mendengar ucapannya Rey.

"Gue janji, gue gak akan pergi lagi, Bi. Because you're the only one for me."

Dan seketika Bia kata-kata Rey membuat bia berhenti menyuapkan eskrim ke dalam mulutnya.

Rey menatap Bia dengan tatapan tajam dan Rey kini mendekatkan wajahnya ke wajah Bia semakin dekat.

Semakin dekat lagi bahkan hanya sekitar satu senti jarak wajah Rey dan Bia hingga membuat nafas nya Rey terdengar di telinga Bia.

Deg !

Rey, lo mau ngapain ? Batin Bia.

Rey menyentuh lembut bibir Bia dengan ibu jarinya.

Seketika membuat jantungnya Bia berdegup cepat.

"Lo makan eskrim gak bisa ya kalo gak belepotan ?"

Bia menghelakan napasnya dengan berusaha menyembunyikan pipi merahnya.

Rey tersenyum melihat wajah Bia.

"Pulang yuk, Rey" ajak Bia.

"Nanti sih, Bi. Gue masih pengin sama lo. Besok kan weekend." dengan menggelengkan kepalanya.

"Reyyyyyyy, kan besok lo masih ada waktu." dengan mencubit kedua pipi Rey.

Rey meletakkan tangannya diatas tangan Bia yang sedang mencubitnya."Awwww.... Sakit, Bi. Iya-iya. Lepasin dulu. Gimana mau pulang kalo lo masih nyubit pipi gue."

Bia melepaskan cubitan nya dari pipi Rey.

Rey mengusapkan pipinya. "Dasar kepiting. Suka nya nyubit mulu."

"Bodo. Ayuk ih pulangggg." rengek Bia dengan menarik tangan Rey.

"Iya, Biiii" teriak Rey dengan beranjak dari kursinya.

Kini mereka melangkahkan kaki nya menuju pintu utama.

-Choice-

[19:00]

Kis yang kini sudah memarkirkan motornya di halaman rumahnya segera melangkahkan kakinya menuju pintu rumahnya.

Terdapat seorang gadis kecil sedang duduk di ruang tamu dan menonton tv."Kakak. " teriak gadis itu dengan semangatnya dan berlari menuju Kis kemudian memeluknya dengan erat.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang