Reynand ! Batin Bia.
Bia masih menatap tajam dan terpaku melihat Rey.
Iya , Reynand Pranaja teman kecil Bia sejak kecil. Usia mereka hanya terpaut setahun, lebih tua Rey. Dulu waktu kecil mereka sering bermain bersama. Bahkan semua aktifitas mereka lakukan bersama. Hanya saja ketika menginjak SMP, Rey bersama keluarga nya pindah ke Jakarta.
"Rey ?" ucap pelan Bia.
"Iya. Ini gue."
Bia melangkahkan kaki nya semakin deket dengan Rey.
"Gue gak lagi ngimpi kan ?" ujar nya masih dengan wajah bingung.
Rey mencubit kedua pipinya Bia dengan sangat kencang.
"Auch" gerutu Bia dengan memegang pipinya.
"Sakit gak ?" tanya Rey.
"Sakit tau." ujar Bia.
"Yaudah. Berarti lo gak mimpi."
Bia langsung memeluk tubuh Rey. "Gue kangen lo, Rey."
Rey membalas pelukan Bia. "Gue juga. Akhirnya gue bisa ngeliat senyum lo lagi."
"Gopean !"
"Gue serius." dengan mengelus rambut Bia.
Bia melepaskan pelukannya dari Rey. "Lo kemana aja ?"
"Gue gak kemana-mana. Di hati lo." ujar Rey dengan menoel hidung Bia.
"Gopean !" dengan memukul kecil bahu Rey.
"kaki lo bisa jalan kan ?" dengan melihat kebawah ke arah kaki Bia.
"Bisa lah." mengernyitkan alisnya.
"Yaudah entar jam 8 gue jemput." ujar Rey dengan mengacak kecil rambut Bia.
"Siap Kapten" nyaut Bia dengan hormat layaknya upacara.
Rey membalikkan badannya dan menuruni anak tangga secepat mungkin.
Bia pun membalikkan badan nya dan memasuki kamarnya.
^^^
"Ya Allah, Bia gak nyangka. Setelah 3 tahun gak ketemu Rey, bahkan lost contact. Sekarang Engkau pertemukan kembali. Terimakasih ya Allah. Bia seneng banget bisa ketemu Rey lagi." ucap Bia yang berdiri di depan cermin.
Gadis itu kemudian melangkahkan kakinya membuka lemari dan mengeluarkan semua pakaiannya yang ia miliki. Ia harus benar-benar terlihat cantik di depan Rey.
Setelah menjatuhkan pilihannya pada celana jeans panjang dan kaos biru navy dan segera mengenakannya. Kemudian Bia mendekatkan dirinya di depan cermin untuk memberikan make up pada wajahnya yang imut. Bia hanya memakai make up natural dengan bedak tipis dan lipthin yang ia gunakan di bibir tipisnya.
[20:00]
"Biaaaa..." teriak Adira dari ruang tamu.
"Iyaaa, Bun." nyaut Bia.
"Rey udah dateng." teriak Adira lagi.
"Handphone udah, Jaket udah, dompet udah. Oke udah semua." ucap Bia dengan mengecek isi tas kecil yang ia bawa.
Bia melangkahkan kaki nya menuruni anak tangga.
"Kuy Rey, gue udah siap nih." ujar Bia yang kini berada di ruang tamu.
Rey yang tadi duduk bersama Adira kini beranjak dan diikuti oleh Adira.
"Rey pinjem Bia nya dulu ya tan." dengan meraih tangan Adira dan mencium punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen Fiction"Jangan suruh gue buat milih. Karena gue gak pernah bisa buat milih. Apalagi harus milih diantara kalian yang punya kedudukan sama pentingnya. Bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kalian semua udah ada porsi nya masing-masing di hati gue. Jadi...