[14:00]
Kringgg !!! Kringgg !!!
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi.
Bia memasukkan buku nya kembali kedalam ranselnya.
"Ta, Bi. Jalan kuy. Gue bete nih." celetuk Rina.
Bia menoleh ke arah Rina. "Boleh. Gue juga lagi sumpek banget mikirin jam tangan gak ketemu-ketemu." nyaut Bia.
"Haha kuy lah. Ya kali gak kuy." nyaut Tata.
Rina mengernyitkan alisnya. "Terus kita mau kemana ?" dengan menutup resleting ranselnya. "Belanja ? Makan ? Atau mau yg lain ?" lanjut nya.
"Jangan ah. Bosen. Gue lagi gak mau makan sama belanja" ujar Bia.
Tata berfikir sejenak. "Cafe mau gak ?"
"Boleh tuh. Gue setuju." nyaut Rina.
Bia menganggukan kepalanya. "Iya gue juga setuju." nyaut Bia.
Mereka bertiga setelah selesai merapihkan bukunya kemudian menggendongkan ranselnya masing-masing dan melangkahkan kaki menuju keluar kelas.
Setelah mereka berjalan melewati koridor. Tiba-tiba terdengar suara lelaki yang memanggil Bia.
"Bi !" seru Rey.
Bia menghentikan langkahnya begitupun dengan Rina dan Tata yang mendapati Rey berdiri di belakangnya.
"Rey." ucap Bia.
Rey membungkukkan badannya. "Duh Bi, gue tadi ke kelas lo nyariin lo eh malah lo nya udah disini." dengan nada terengah-engah.
Bia menggarukkan sebagian kepalanya. "Hehe maaf Rey."
"Tau nih Bia bikin kak Rey capek aja." celetuk Tata.
"Sini kak, Rina pijitin hahaa." nyaut Rina dengan wajah genitnya.
Rey hanya menggelengkan kepalanya. "Lo mau kemana Bi ?"
"Gue mau ke Cafe dulu Rey." ucap Bia. "Lo mau ikut ?" lanjut Bia.
Rey melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. "Kayanya gue gak bisa ikut deh Bi. Gue mau nganter mamah ke bandara." jelas Rey.
Rina dan Tata mengernyitkan alisnya.
Bia menatap Rey dengan wajah bingung. "Tante Marissa mau kemana Rey ?"
"Mamah mau ke Singapore. Ada urusan sama klien sih katanya." nyaut Rey.
Bia meng-oh kan mulutnya. "Yaudah sana nanti lo telat nganterinnya."
Rey mengacak kecil rambut Bia. "Iya bawel. Lo hati-hati ya. Jangan petakilan. Nanti share location ya. Selesai gue anter mamah, gue jemput lo. Ok ?"
Bia menganggukan kepalanya. "Siap Kapten" dengan hormat ke arah Rey.
Tata dan Rina hanya melongo melihat pembicaraan Rey dengan Bia.
"Ta, Rin, gue titip Bia ya. Jangan sampe lecet Bia nya. Yaudah gue duluan ya." ujar Rey yang menatap Rina dan Tata bergantian.
"Siap Kapten !" nyaut Rina dan Tata bersamaan dengan mengikuti gayanya Bia.
Bia mengerutkan keningnya. "Ih kok lo ngikutin gaya gue ? Dasar plagiat." celetuk Bia.
Tata dan Rina menjulurkan sebagian lidahnya ke arah Bia.
Rey melangkahkan kaki nya meninggalkan Bia, Tata dan rina.
-Choice-
[15:00]
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen Fiction"Jangan suruh gue buat milih. Karena gue gak pernah bisa buat milih. Apalagi harus milih diantara kalian yang punya kedudukan sama pentingnya. Bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kalian semua udah ada porsi nya masing-masing di hati gue. Jadi...