Setelah Bia selesai sholat ashar dan mengunjungi perpustakaan untuk meminjam buku kini ia melangkahkan kaki nya di koridor kelas, ia mengambil ponsel dari saku nya dan menekan tombol on yang terdapat pada sisi ponselnya.
Bia segera mencari kontak WhatsApp yang bernama 'Rey Davidson'.
Me : Rey, lo dimana ?
Rey Davidson : Gue di kantin Bi. Ada tata sama rina.
Me : Oke, otw.
Bia memasukkan kembali ponsel nya kedalam saku seragam nya.
Hanya dengan menghabiskan waktu 2 menit kini Bia sudah berada di kantin.
Setelah mengedarkan pandangannya untuk mencari Rey dan sahabat-sahabat nya. Dan kemudian ia mendapati Rey duduk di bangku paling pojok kiri.
"Rey" teriak Bia dengan berlari kecil ke arah Rey.
Dan kini Bia telah duduk di samping Rey.
"Jadi yang di panggil cuman kak Rey doang nih. Kita disini lo anggep patung ?" celetuk Rey.
"Bodo." nyaut Bia. "Eh, kalian udah saling kenal ?" tanya Bia dengan melirik mereka bergantian.
"UDAH." ujar Tata dan Rina bersamaan.
"Kan belom gue kenalin." dengan wajah polosnya Bia.
Rey tertawa kecil. "Telat lo." dengan mengacak kecil rambut Bia.
"Rapatnya gimana Bi ?" tanya Rey.
Bia menghelakan napas kasarnya. "Bad Meeting. Kena hukuman gue." nyaut Bia.
"Hah ? Kok bisa sih lo di hukum ?" ujar Tata dengan nada bingungnya.
"Siapa yang nge hukum lo ?" tanya Rina.
"Terus lo disuruh ngapain ?" tanya Rey.
Bia mengambil gelas yang berisk es jeruk yang ada di depannya Rey. "Sabar gue napas dulu." dengan meletakkan kembali gelasnya.
"Iyaaa. Gara-gara gue telat 10 menit. Ya, si Ketos lah. Siapa lagi coba. Gue disuruh berdiri di depan sampai rapat selesai." lanjut Bia.
"Kak kis ?" tanya Rina.
Bia menganggukan kepalanya. "GUE BENCI KETOS !!!" teriak Bia dengan lantang.
Rey hanya menertawakan teriakannya Bia.
Bia melirik Rey. "Ih, Rey apa sih. Kok malah ketawa kaya gitu." dengan nada sebalnya.
"Abis lo lucu kalo lagi marah haha." nyaut Rey dengan mengacak kecil rambutnya Bia.
Bia memanyunkan bibirnya.
"Yaudah, entar kita mampir ke kedai ice cream ya. Biar ngebalikin mood lo." ujar Rey.
Bia menunjukan senyum lebarnya. "Beneran ???"
"Iya, Bi. Kapan sih gue pernah boong." nyaut Rey dengan menoel hidung Bia.
Tidak berapa lama selang Bia berteriak kini Kis dan Dedew berada di Kantin dan duduk di bangku urutan nomer 2 dari depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen Fiction"Jangan suruh gue buat milih. Karena gue gak pernah bisa buat milih. Apalagi harus milih diantara kalian yang punya kedudukan sama pentingnya. Bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kalian semua udah ada porsi nya masing-masing di hati gue. Jadi...