01. PAGI YANG BISING

13.3K 490 12
                                    


Matahari sudah sangat tinggi menyembulkan senyum cerahnya, dan terdengar suara gemuruh memecahkan keheningan pagi sudah terdengar sekitar setengah jam yang lalu. Jam dinding menunjukkan jam 6.45 wib.

"mampus gue...telat lagi dah ah..."teriak kesal seorang gadis berseragam SMA dan buru-buru memasang sepatu dan mengambil tas sekolahnya.

BRAAKKK...

Terdengar suara benda berjatuhan. Bagaimana tidak gadis SMA itu menyenggol meja yang ada didekat sudut ruangan TV itu ketika mengambil tas sekolahnya tanpa hati-hati dan membuat barang-barang yang terletak diatas meja tersebut berserakan dilantai.

"bellaaaaaaa....brisssiiiikkkkk"teriak seseorang dari dalam kamar yang berbeda lalu menyembulkan wajah kucel dan terlihat sangat ngantuk. Merutuki keadaan yang membuat tidur nyenyaknya terganggu akibat suara-suara bising yang ditimbulkan oleh bella gadis SMA tadi.

"eh sorry kak, Bella buru-buru.."lalu berlari ke depan pintu apartemen mereka.

"eiits lupa kak."langkahnya terhenti membalikkan badannya kembali kedepan kakaknya tadi.

"hmmmm...hooaaahhhh"menjulurkan tangannya agar dicium oleh sang adik, dengan masih mata ngantuknya.

"jajan.."ujarnya nyegir

"ah.. lu, duit aja inget. Cium tangan gue kagak"lalu memberikan beberapa lembar rupiah berwarna biru. Yang ada didalam dompet yang terketak diatas meja.

"thanks kakakku yang paling baik..muach.."lalu mencium tangan dan pipi kakaknya dan berlalu menghilang dibalik pintu.

"haaaissshh..kebiasaan nih anak.."batin kakak dari gadis itu.

Memandang keadaan ruangan yang berantakan kejadian tadi, lalu dia membereskannya setelah selesai lalu gadis itu bersiap mandi dan bersiap untuk berangkat kekantornya.

Setelah kedua orang tua mereka meninggalkan mereka untuk selama-lamanya, hanya Bela lah yang ada untuknya, menemaninya didunia yang begitu kejam ini.

"haaahhh...coba masih ada mama sama papa..gak akan segini ribetnya idup gue.."ujarnya bergemuruh didadanya.

Kemudiasehabis beberes, dia masuk kedalam kamar mandi dan bersiap untu berangkatkerja.

Author's POV

Jalanan Jakarta tidak pernah terlihat bersahabat, ya.. memang demikian lah adanya.

Terlihat kemacetan panjang yang tak terurai, sudah 1 jam sudah seorang gadis berperawakan tinggi dan berbadan tegap, memakai kemeja kotak-kotak corak warna biru tua dan hitam lengan panjang dilipat se lengan, memakai kaos dalam berwarna biru tua senada dengan kemejanya, celana jins warna hitam, dan sepatu snaekers senada dengan warna kemejanya, rambut sebahu yang terlihat diikat kuncir satu menambah tomboy dan kesan macho terlihat, sesekali mendecak kesal karena kemacetan yang tak kujung usai.

"aaggrrhhh..."kesalnya dan menekan klakson dengan emosinya. Dia menyembulkan kepalanya dari balik kaca kemudi melihat kearah depan melihat situasi yag tidak ada pergerakan sama sekali.

"wooyy..jalan napa.."teriaknya kepada mobil yang ada didepan.

"kalo mogok minggir dong..."kembali dia meneriaki mobil yang ada di depannya ditengah suasana yang semakin panas.

Gadis itu lalu turun mendekati mobil yang mogok tersebut, suara klakson silih berganti tak ada hentinya bersaing semakin kencang.

"mobil nya mogok ya..?"gadis itu bertanya kepada seorang gadis pemilik mobil yang mogok tersebut.sedang berdiri didepan kap mobil yang sedang terbuka.

"KINJIRARETA FUTARI (KINAL_VERANDA)"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang