13. AWAL GEJOLAK

5.9K 327 8
                                    

Author POV

"Kinaaalllll..."terdengar teriakan Veranda

"maaf Ve..."ujar Kinal lalu menutup kembali pintu itu.

Ya. Kinal membuka pintu kamar mandi tanpa mengetuk atau menanyakan siapa yang ada didalam. Veranda dibuat syok oleh kinal yang main menyelonong masuk kedalam kamar mandi, bagaimana tidak Veranda sedang mandi, sedangkan dia masih dalam keadaan tidak mengenakan sehelai benangpun, dan Kinal melongo melihat pemandangan indah pagi-pagi, mungkin bagi kinal itu rezeki untuknya namun tidak bagi Ve.

Kinal yang tidak mandi namun basah kuyup karena disiram secara refleks oleh Ve.

"Ve cepetan dong, aku udah dingin, aku basah ini.."rayunya dengan menggedor pintu kamar mandi

"siapa suruh ngintip.."teriak Ve dari dalam

"aku gak ngintip sayang, aku gak tau kamu didalam."rayunya lagi

Lalu Ve keluar dari kamar mandi yang masih melilitkan handuk di tubuhnya.

"kamu seksi yang.."eehh kinal malah merayu beneran.

"mau aku siram lagi"kesal Ve melihat perubahan wajah Kinal yang memerah, namun Kinal tidak bereaksi apa-apa. Malah memandangnya begitu lekat.

"kamu kenapa sih?"tanya nya lagi heran melihat perubahan wajah dan pandangan Kinal.

Kinal masih memandang lekat pada Ve. Dia lupa kalau bajunya sudah basah karena disiram Ve.

"katanya mau mandi, kok malah bengong gitu."uajr Ve yang sedang membuka lemari dan mengambil pakaian kantornya.

"Kinaaalll..."teriaknya karena masih mendapatkan Kinal masih berdiri didepan pintu kamar mandi memandang nya dengan melongo mulut terbuka.

"eehh..iya Ve.."Kinal baru sadar oleh teriakan Ve, lalu masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri.

Ve tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kinal, Ve merasakan semakin hari rasa nya terhadap Kinal semakin bertambah, terkadang terbersit dihatinya untuk meninggalkan semua yang dia bangun selama ini, dan pergi jauh bersama Kinal, membangun semua impian mereka, tentunya menjalani kehidupan dalam hubungan yang terikat dan terakui legalitasnya.

---

"Bella, nanti kaka pulang malam, kamu gak usah nunggu kaka, hati-hati dirumah, ada apa-apa cepat kabarin, ponsel kamu jangan low, dan jangan letak disembarang tempat.."ucap kinal panjang lebar, ketika sudah berada di meja makan bersama Ve dan Bella.

Veranda melihat Kinal, dia tau ini akan menjadi hari yang berat bagi Kinal, pasca telepon Melody tadi malam.

"Kamu juga Ve."sambung Kinal tanpa melihat kearah Ve.

"kamu juga Nal. Makan kamu diperhatikan."jawab Ve lembut.

Kinal hanya mengangguk dan melahap sarapan roti yang sudah dipersiapkan Veranda.

Hanya butuh waktu 5 menit, kinal menyudahi sarapannya.

"aku berangkat..kalian hati-hati dijalan, sampai kantor kabari aku."ujar kinal lalu berdiri dari duduknya.

Kinal lalu mencium kening Bella, lalu pindah ke Veranda, mencium kening, kedua matanya, dan pipi mochi bidadarinya itu.

"bidadarinya Kinal, aku titip Bella, jaga diri yah, tunggu aku.."ucapnya pelan dan lembut ketika mendekat ke arah telinganya Ve, lalu mengecup kening Ve sangat lama. Kinal memajamkan matanya ketika bibirnya menyentuh Ve.

Veranda melihat sorot mata Kinal yang terlihat berbeda. Penuh tidak kerelaan meninggalkan Ve dan Bella dengan cepat pagi ini. Tapi tumpukan tugas sudah menunggunya.

"KINJIRARETA FUTARI (KINAL_VERANDA)"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang