Bab 5

1.3K 184 18
                                    

Hermione hanya menjawab sebisanya saat ia ditanyai seorang wanita paruh baya di depannya ini. Wanita dengan emblem nama Cordie itu terus saja menanyai hal-hal yang menurut Hermione tergolong pertanyaan konyol.

Sedangkan wanita yang duduk di sampingnya —dan menggendong seorang anak lelaki berambut pirang— malah terlihat santai, atau bisa dikatakan senang saat Hermione kebingungan dengan pertanyaan Cordie.

"Siapa nama orang tuamu?" tanya Cordie.

"Edward dan Helena Granger."

"Kapan terakhir kali kau bertemu dengan Ibumu?"

Sungguh ini pertanyaan konyol! Tak bisakah Cordie menanyai pertanyaan yang lebih berfaedah? Misalnya, rumus matematika, fisika, atau reaksi bahan-bahan kimia?

Kapan Hermione terakhir kali bertemu dengan Helena? Seingat Hermione, ia terakhir kali bertemu Ibunya adalah kemarin malam saat Ibunya menemaninya tidur. Namun, saat ia bangun, ia malah menemukan lelaki berambut pirang tidur disampingnya.

Tunggu, bukankah lelaki itu bilang bahwa Ibunya telah meninggal? Bohong! Pasti lelaki itu berbohong!

Ia ingat betul, bahwa Ibunya kemarin masih sehat, bahkan menemaninya tidur. Tetapi lelaki berambut pirang itu mengatakan bahwa Ibunya telah meninggal. Dan, Hermione tak akan percaya secepat itu bahwa Ibunya sudah tiada.

"Kemarin malam." jawab Hermione.

"Kemarin malam?"

"Ya, Ibuku mengantarkanku tidur."

Cordie mengangguk-anggukan kepalanya sembari menulis di sebuah kertas.

"Kau kenal dengan dua orang di sampingmu itu?" tanya Cordie.

Hermione menengok ke samping dan berusaha mengingat dua orang di sampingnya ini. Wanita tua itu, entahlah ia tak ingat. Bahkan ia merasa bahwa ia belum pernah bertemu dengannya.

Dan anak kecil berambut pirang yang digendong wanita itu menatapnya seolah-olah ingin mengatakan sesuatu. Tapi, Hermione tidak kenal dengan anak itu, hanya saja ia merasa memiliki suatu ikatan yang cukup dalam dengannya.

Sebenarnya siapa mereka?

"Aku tidak tahu." jawab Hermione.

"Benarkah? Apakah kau merasakan adanya ikatan di dalam hatimu dengan kedua orang itu?"

Hermione menggigit bibir bawahnya. Pertanyaan macam apa ini? Cordie seolah-olah mengetahui kegelisahannya. Cordie juga selalu memberi penekanan dalam setiap kata yang ia ucapkan, seperti menekan Hermione untuk menjawab pertanyaannya dengan benar.

Hermione lupa segalanya. Mereka siapa? Wanita itu, dan anak yang duduk di pangkuannya? Mengapa otaknya tak mampu bekerja? Semua ini bohong! Semua orang berbohong padanya, bahkan otak Hermione juga berkhianat. Mereka pasti menyembunyikan sesuatu.

Hermione kembali menatap dua orang disampingnya, "Ngg, ya. Mungkin. Atau, entahlah aku bingung."

"Kau tidak mengingat apapun?" tanya Cordie.

Hermione menggeleng.

Cordie mengangguk-anggukan kepalanya, sembari kembali menulis sesuatu di kertas, "Tanggal berapa sekarang?"

"27."

"Tahun?"

Hermione mendengus, lalu menatap Cordie dengan tatapan mengejek, "Cukup! Kau pikir aku bodoh!? Tentu saja ini tahun—" mata Hermione seketika terbelalak saat melihat kalender yang berada di samping Cordie, "—kalender itu salah, kan?"

Cordie menggeleng pelan, "Tentu saja tidak."

————————————————————————————

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang