Dengan cepat Hermione berbalik sambil tangannya terus menggandeng erat tangan Scorpius. Ia tak menghiraukan teriakan Draco yang memanggilnya dengan keras, ataupun teriakan bujukan dari Karen dan Rachel.
Relung hatinya sudah terlanjur sakit. Begitu sakit hingga ia tak tahu bagaimana cara menyembuhkannya nanti. Di pikirannya saat ini hanya ada kata lari, lari, dan lari. Lari meninggalkan Draco dan semua kebusukannya.
"Mom kita mau kemana?" tanya Scorpius dengan sesenggukan. Scorpius tentu saja ikut menangis begitu melihat ibunya menangis. Hati anak mana yang tega melihat ibunya menangis sakit hati? Apalagi semua ini karena ayahnya sendiri.
Hermione menggeleng, "Mom tak tahu, yang penting kita cari taxi dulu, Scorp."
"Tapi aku lelah, Mom."
Hermione langsung berhenti dan menatap Scorpius iba. Bagaimanapun juga ia tak boleh memaksa anaknya untuk berlari dan mensejajarkan kakinya dengan langkah panjangnya.
"Kau lelah?—" dengan sigap Hermione berjongkok, "—naiklah, Mom akan menggendongmu."
Scorpius memandang Hermione ragu, "Tapi Mom, ini akan membuatku tambah lelah."
Hermione tersenyum, sambil sesekali menghapus peluhnya dengan punggung tangan, "Tak apa. Cepat, sebelum Dad tahu kita disini!"
Mau tak mau Scorpius naik ke punggung Hermione dan membiarkan sang ibu membawanya berlari.
"Hermione, berhenti kumohon!"
Hermione terus saja berlari walau kadang tersandung krikil di jalan. Di sisi lain Scorpius menengok ke belakang dan melihat ayahnya yang terlihat putus asa berlari sambil berteriak.
"Mom, Dad—"
"Jangan hiraukan dia!" tegas Hermione yang langsung membuat Scorpius bungkam.
Hermione membawa dirinya menuju jalan raya untuk menemukan taxi yang bisa membawa mereka, setidaknya makin jauh dari Draco.
"Taxi!" panggil Hermione pada taxi di kejauhan sana sambil merentangkan sebelah tangannya.
"Mom, apa benar kita akan meninggalkan Dad?" tanya Scorpius meyakinkan sang Ibu. Jauh di lubuk hatinya ia bingung dengan permasalahan ini. Otaknya belum mampu memproses masalah yang terjadi dikeluarganya dengan baik.
Di sisi lain ia kasihan dengan Ibunya yang terlihat paling menderita dengan masalah ini. Namun, Ayahnya sepertinya memiliki maksud lain. Scorpius yakin bahwa Ayahnya tak mungkin sejahat itu.
"Untuk apa kita harus terus bersamanya?" pertanyaan yang cukup membuat Scorpius mengerti jalan apa yang akan diambil sang Ibu selanjutnya.
Sebuah pertanyaan yang tak memerlukan jawaban. Sebuah pertanyaan yang dilontarkan ketika hati telah terlalu sakit, bahkan untuk diobati sekalipun.
Taxi pun berhenti dan mereka segera masuk. Setelah mereka masuk supir taxi menengok ke kursi penumpang dan berkata, "Kemana tujuan Anda?"
***
"Hermione? Kenapa tiba-tiba kau kemari?" ujar Ron melihat Hermione dan Scorpius bingung. Pasalnya Hermione bertamu ke rumahnya tanpa ditemani Draco dan yang membuat Ron semakin bingung adalah penampilan Hermione yang acak-acakan dan wajah yang terlihat kelelahan.
"Ijinkan aku untuk tinggal disini, Ron."
Ron mengernyit, "Memangnya ada apa dengan Malfoy?"
"Ak—aku," ucapan Hermione terpotong karena suara tangisnya. Ia tak menyangka hal ini akan terjadi di keluarganya. Keluarga yang begitu dicintainya.
"Mom sudahlah, jangan menangis lagi." ujar Scorpius yang terlihat khawatir.
Ron yang melihat kondisi keduanya begitu mengkhawatirkan segera beranjak dari sofa tempatnya duduk, "Scorp, ayo ikut Paman. Kau harus tidur bukan?"
Scorpius menggeleng, "Aku tidak mengantuk."
"Bohong,"
"Kalau aku tidur bagaimana dengan Mom?"
"Jangan khawatir, Paman akan menjaga Mommymu."
Scorpius mengulurkan jari kelingkingnya, "Janji?"
"Janji." jawab Ron sambil menautkan jari kelingkingnya pada jari Scorpius.
***
Setelah memastikan bahwa Scorpius sudah terlelap, Ron segera turun dan duduk di samping Hermione yang masih setia pada tangisannya.
Tangannya terulur untuk membawa Hermione kedalaman dekapannya, "Sudah jangan menangis lagi. Air matamu hanya akan terbuang sia-sia kalau digunakan untuk menangisi hal seperti ini."
Sambil sesenggukan, Hermione menjawab, "Ak—aku tak menyangka akan terjadi seperti ini Ron,"
Ron menghela nafas kasar. Dalam hatinya ia tak berhenti mengumpat dan mencaci-maki Draco karena sudah bekali-kali menyakiti Hermione.
"Kenapa? Ada apa lagi?"
Hermione bergeming. Ia masih berusaha menghentikan tangisannya yang makin lama makin keras.
"Dia mengkhianatiku Ron! Dia berselingkuh, bahkan memiliki anak!"
Ron yang mendengarnya sontak teringat kejadian tempo hari saat Draco mengaku bahwa ia pernah berselingkuh dengan Astoria. Apa mungkin Draco memberitahu Hermione secara gamblang? Atau Hermione mengetahui hal ini dari Narcissa? Tetapi Narcissa tahu darimana?
Semua pertanyaan di benak Ron buyar ketika suara bel pintu rumahnya ditekan berkali-kali oleh seseorang. Sambil menggerutu ia bangkit dari sofa dan berjalan ke arah sumber suara.
Saat ia hendak membuka pintu tiba-tiba sebuah ide muncul untuk antisipasi siapa yang bertamu ke rumahnya malam ini. Ron berbalik dan berkata pada Hermione, "Masuklah ke kamar. Temani saja Scorpius yang tidur. Kalau bisa kunci pintunya, aku tahu kau butuh waktu untuk menenangkan diri."
Tanpa prasangka buruk, Hermione mengangguk dan segera menuju ke kamar dimana Scorpius tidur.
Setelah memastikan Hermione masuk ke kamar dan mengunci pintu, Ron segera membuka pintu utama. Dan benar saja siapa yang datang,
"Ron, apa Hermione datang kemari?" tanya Draco khawatir. Wajahnya begitu pucat, tangannya gemetar, dan rambut pirangnya berantakan. Kondisinya jauh berbeda dari Draco biasanya.
Ron yang mendengar kekhawatiran Draco hanya bisa menyeringai tipis, "Tidak. Memangnya ada apa?"
Tbc
Hai gaes ketemu lagi sama saya wkwkwk
Maaf aku lama buangetttt gak update, padahal waktu itu udah janji abis UNBK bakal update terus kek dulu.
Tapi yah masa depan siapa yang tau? Aku sekarang lanjut ke SMKN Kimia.
Bener, kalian gak salah baca kok SMK bukan SMA. Apalagi Kimia. Ya kalian tau lah tiap harinya praktek abis itu bikin laporan, gitu terus tiap hari. Tapi aku seneng-seneng aja ngelakuinnya, soalnya emang aku dari dulu pengen kesana.
Aku juga ditengah-tengah kesibukanku pasti luangin waktu buat nulis, cuma ya gitu gak bisa seenak dulu.
Kalian jangan khawatir aku bakal tetep nyelesain ceritaku kok, tetep stay ya 😉See you 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Fanfiction[COMPLETED] Akibat kecelakaan fatal saat ia berusia 16 tahun, Hermione Granger menderita penyakit Functional Neurological Disorder (FND). FND adalah penyakit hilang ingatan permanen yang membuat penderitanya akan mengalami hilang ingatan ketika bang...