Epilog

2.2K 141 46
                                    

Sekarang Scorpius berusia 25 tahun.

Usia Albus sama dengannya, James 28 tahun, Rachel 30 tahun, Rose dan Lily 18 tahun.

Tiga tahun berlalu dengan perasaan bahagia yang tak bisa Scorpius deskripsikan dengan pasti. Perasaan bahagia yang begitu membuncah sampai-sampai tahun demi tahun terlewati tanpa terasa.

Sekarang ia telah menjadi pimpinan perusahaan milik keluarganya. Seharusnya menurut peraturan keluarganya yang turun menurun, hukum pewarisan haruslah melalui Draco dahulu. Tetapi karena kondisi kesehatan Draco yang tak seperti dulu maka penasehat menyarankan agar pewarisan langsung diturunkan pada Scorpius yang merupakan anak dari Draco.

Banyak yang telah berubah sejak tiga tahun terakhir ini. Terutama Draco yang selalu rutin mengunjungi makam Rachel --anaknya dengan Astoria-- bersama Hermione. Setiap Draco menceritakan hal ini pada Hermione tentu Hermione terkejut lalu marah dan akhirnya menangis. Namun karen dibantu dengan Scorpius dan berbagai bukti Hermione percaya lalu beberapa menit kemudian dapat menemukan ingatannya kembali.

Rose juga telah menjadi kakak tiga tahun yang lalu. Tepat sebulan setelah Draco kembali, Lavender Brown-Weasley melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki. Anak mungil itu diberi nama Hugo Weasley. Rose dan Hugo memiliki selisih umur yang cukup jauh, yaitu lima belas tahun. Sehingga hadirnya Hugo ke dunia membuat Rose sedikit merasa kurang kasih sayang.

Rose sempat mengadu pada Scorpius bahwa semenjak Hugo lahir kedua orang tuanya jadi lebih mementingkan Hugo daripada dirinya. Acara pertemuan orang tua pun yang biasanya dihadiri oleh Lavender setiap tahun, digantikan oleh Rachel yang dimintai tolong karena ia harus merawat bayi Hugo. Ron jelas tidak bisa datang karena harus bekerja.

Menanggapi rajukan gadis remaja itu, Scorpius mengusap puncak kepala Rose dan berkata. "Selama 15 tahun kau hidup, orang tuamu telah mencurahkan segala kasih sayangnya padamu. Sepenuhnya. Sekarang ketika Hugo lahir mereka harus merawat Hugo sama sepertimu dulu. Tapi kau tahu tidak, bahwa sebenarnya Hugo hanya menerima separuh dari kasih sayang orang tuamu? Separuhnya lagi tetap diberikan padamu sampai waktu yang tak bisa ditentukan."

"Tapi lihatlah Lily, dia menerima kasih sayang kedua orang tuanya. Apalagi ditambah dua kakaknya. Beda sekali denganku."

Scorpius tertawa mendengarnya. "Kau sama denganku, Rose. Kita anak pertama dan kita adalah harapan pertama orang tua kita. Jadi, tidak ada waktu untuk manja dan mengeluh. Paham?"

Ketika mengingat tentang Rose mulut Scorpius tak bisa berhenti tersenyum. Segalanya terasa menyenangkan jika itu berkaitan dengan si gadis berambut merah. Rose seperti adik kandungnya dan ia seperti kakak kandung gadis itu.

Sama seperti hari ini ketika Rose berkunjung ke rumahnya. Yah, sayang sekali ia ada janji kencan dengan kekasihnya --teman masa sekolah menengahnya dulu-- malam ini sehingga tidak bisa berbincang banyak hal pada gadis itu.

"Mau berangkat kencan?" tanya Rose dengan mata coklatnya yang bersinar.

Scorpius mengangguk. "Rencananya aku akan menceritakan tentang kondisi Mom dan Dad malam ini."

"Jangan terburu-buru, kalian 'kan baru kencan selama tiga bulan."

"Semakin cepat aku menceritakan semakin cepat pula aku tahu bagaimana reaksi mereka terhadap keluargaku. Aku tak mau kejadian yang dulu terulang. Aku hanya akan menikahi seseorang yang selain mencintaiku juga mencintai keluargaku, Rose."

Rose mengangguk paham. Sudah ada beberapa gadis yang kencan dengan Scorpius dan mereka semua pergi ketika Scorpius menceritakan tentang kondisi keluarganya. Banyak dari mereka yang tak bisa menerima kondisi Hermione ataupun tubuh ringkih milik Draco.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang